Surat Yunus ayat 19 , Al quran Bahasa Arab - terjemahan ke Indonesia.
﴿وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُوا ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ﴾
[ يونس: 19]
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. [Yunus: 19]
Tafsir surat Yunus ayat 19Wama kana annasu illa ommatan wahidatan fakhtalafoo walawla kalimatun sabaqat min rabbika laqudiya baynahum feema feehi yakhtalifoon
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Pada awal penciptaannya, fitrah manusia itu satu. Kemudian Kami mengutus rasul-rasul kepada mereka untuk memberikan arahan dan petunjuk sesuai dengan wahyu Allah. Tabiat manusia yang berpotensi untuk menerima kebaikan dan keburukan adalah penyebab berkuasanya keburukan, hawa nafsu dan godaan setan kepada sebagian mereka. Oleh sebab itu, mereka berselisih satu sama lain. Kalau bukan karena ketetapan terdahulu dari Tuhanmu dengan menangguhkan perkara orang kafir itu denganmu, Muhammad, serta menangguhkan kebinasaan mereka sampai saat yang telah Dia tentukan, niscaya Dia akan mempercepat kebinasaan dan azab bagi mereka, oleh sebab perselisihan yang terjadi di antara mereka, sebagaimana yang terjadi pada umat-umat sebelum mereka
Javanese Language (Bahasa Jawa)
Lan manusa iku ora liya kajaba umat sawiji,a wasana padha sulaya; lan saupama oraa wus ana sabda saka Pangéranira kang andhisiki, yekti ing kono tumrap barang kang dhèwèké padha sulaya wis dipancasi ing antarané dhèwèké
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Pada awal penciptaannya, fitrah manusia itu satu. Kemudian Kami mengutus rasul-rasul kepada mereka untuk memberikan arahan dan petunjuk sesuai dengan wahyu Allah. Tabiat manusia yang berpotensi untuk menerima kebaikan dan keburukan adalah penyebab berkuasanya keburukan, hawa nafsu dan godaan setan kepada sebagian mereka. Oleh sebab itu, mereka berselisih satu sama lain. Kalau bukan karena ketetapan terdahulu dari Tuhanmu dengan menangguhkan perkara orang kafir itu denganmu, Muhammad, serta menangguhkan kebinasaan mereka sampai saat yang telah Dia tentukan, niscaya Dia akan mempercepat kebinasaan dan azab bagi mereka, oleh sebab perselisihan yang terjadi di antara mereka, sebagaimana yang terjadi pada umat-umat sebelum mereka.
وما كان الناس إلا أمة واحدة فاختلفوا ولولا كلمة سبقت من ربك لقضي بينهم فيما فيه يختلفون
سورة: يونس - آية: ( 19 ) - جزء: ( 11 ) - صفحة: ( 210 )transliterasi Indonesia
wa mā kānan-nāsu illā ummataw wāḥidatan fakhtalafụ, walau lā kalimatun sabaqat mir rabbika laquḍiya bainahum fīmā fīhi yakhtalifụn
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu tafseer Jalalayn
(Manusia dahulunya hanyalah satu umat) satu agama yaitu agama Islam, sejak dari zaman Nabi Adam sampai dengan zaman Nabi Nuh. Menurut pendapat yang lain dikatakan mulai dari zaman Nabi Ibrahim sampai dengan zamannya Amr bin Luhay (kemudian mereka berselisih) disebabkan sebagian daripada mereka tetap iman sedangkan sebagian yang lainnya kafir. (Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu) dengan menangguhkan pembalasan hingga hari kiamat (pastilah diberi keputusan di antara mereka) yaitu di antara manusia di dunia (tentang apa yang mereka perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan mengazab orang-orang kafir.Terjemahan halaman 210 dari Quran
Tafseer Assadi - Arabe
أي: وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً متفقين على الدين الصحيح، ولكنهم اختلفوا، فبعث الله الرسل مبشرين ومنذرين، وأنزل معهم الكتاب ليحكم بين الناس فيما اختلفوا فيه.وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ بإمهال العاصين وعدم معاجلتهم بذنوبهم، لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بأن ننجي المؤمنين، ونهلك الكافرين المكذبين، وصار هذا فارقا بينهم فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ولكنه أراد امتحانهم وابتلاء بعضهم ببعض، ليتبين الصادق من الكاذب.
English translation
And mankind was not but one community [united in religion], but [then] they differed. And if not for a word that preceded from your Lord, it would have been judged between them [immediately] concerning that over which they differ.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
- Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah
- Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan)
- Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
- Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".
- Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan
- Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula)
- Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, January 17, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب