Tafsir Surat Al-Mutaffifin ayat 3 , Wa Idha Kaluhum Aw Wazanuhum Yukhsiruna
﴿وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ﴾
[ المطففين: 3]
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. [Mutaffifin: 3]
Wa Idha Kaluhum Aw Wazanuhum Yukhsiruna
Tafsir Al-mokhtasar
Apabila menakar atau menimbang untuk orang lain maka mereka mengurangi timbangan dan takaran.
Demikianlah kondisi penduduk Madinah saat Nabi -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- berhijrah kepada mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AL-MUTHAFFIFIN ( ORANG-ORANG YANG CURANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 36 ayat ~ Surat al-Muthaffifîn dibuka dengan beberapa ayat yang berisi ancaman sangat keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalat, secara khusus dalam soal timbang- menimbang.
Kecurangan itu digambarkan dalam sekelompok orang yang cenderung minta dilebihkan takarannya demi keuntungan pribadi tetapi mengurangi jumlah yang semestinya saat menimbang untuk orang lain.
Surat ini mengancam orang-orang yang melakukan hal tersebut bahwa hari pembangkitan dan perhitungan pasti akan terjadi.
Selain itu, surat ini juga menegaskan bahwa perbuatan mereka itu tercatat dalam sebuah buku.
Hanya orang-orang zalim, bergelimang dosa dan terhalang dari Tuhannya yang berani mendustakan catatan buku itu.
Tempat kembali mereka, kelak, adalah nereka Jahanam.
Pembicaraan kemudian dialihkan kepada ihwal kalangan manusia yang berbakti kepada Allah dengan memberikan keterangan mengenai apa yang telah mereka lakukan.
Disebutkan, misalnya, berbagai kenikmatan yang bakal mereka rasakan dan, sekaligus, ciri-ciri mereka.
Disebutkan pula sebuah perbuatan yang mereka perlombakan.
Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka melihat orang-orang Mukmin atau ketika orang-orang Mukmin itu berlalu di hadapan mereka.
Akhirnya, surat ini ditutup dengan janji bahwa orang-orang beriman akan diperlakukan secara adil di hari kiamat.
Mereka akan ditempatkan di dalam kehidupan yang penuh kesenangan.
Mereka akan memandangi dan mentertawakan orang-orang kafir dari atas dipan-dipan yang indah.
Sementara orang-orang kafir itu akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia.]] Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang.
Yaitu orang-orang yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau cenderung minta dilebihkan.
Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi
Tafsir al-Jalalain
( Dan apabila mereka menakar untuk orang lain ) atau menakarkan buat orang lainnya ( atau menimbang buat orang lain ) artinya mereka menimbang buat orang lain ( mereka mengurangi ) takaran atau timbangan.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [83 ~ AL-MUTHAFFIFIN ( ORANG-ORANG YANG CURANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 36 ayat ~ Surat al-Muthaffifîn dibuka dengan beberapa ayat yang berisi ancaman sangat keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalat, secara khusus dalam soal timbang- menimbang.
Kecurangan itu digambarkan dalam sekelompok orang yang cenderung minta dilebihkan takarannya demi keuntungan pribadi tetapi mengurangi jumlah yang semestinya saat menimbang untuk orang lain.
Surat ini mengancam orang-orang yang melakukan hal tersebut bahwa hari pembangkitan dan perhitungan pasti akan terjadi.
Selain itu, surat ini juga menegaskan bahwa perbuatan mereka itu tercatat dalam sebuah buku.
Hanya orang-orang zalim, bergelimang dosa dan terhalang dari Tuhannya yang berani mendustakan catatan buku itu.
Tempat kembali mereka, kelak, adalah nereka Jahanam.
Pembicaraan kemudian dialihkan kepada ihwal kalangan manusia yang berbakti kepada Allah dengan memberikan keterangan mengenai apa yang telah mereka lakukan.
Disebutkan, misalnya, berbagai kenikmatan yang bakal mereka rasakan dan, sekaligus, ciri-ciri mereka.
Disebutkan pula sebuah perbuatan yang mereka perlombakan.
Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka melihat orang-orang Mukmin atau ketika orang-orang Mukmin itu berlalu di hadapan mereka.
Akhirnya, surat ini ditutup dengan janji bahwa orang-orang beriman akan diperlakukan secara adil di hari kiamat.
Mereka akan ditempatkan di dalam kehidupan yang penuh kesenangan.
Mereka akan memandangi dan mentertawakan orang-orang kafir dari atas dipan-dipan yang indah.
Sementara orang-orang kafir itu akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka di dunia. ]] Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang.
Yaitu orang-orang yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau cenderung minta dilebihkan.
Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi.
Tafsir Al-wajiz
dan apabila mereka menakar sesuatu dengan alat takar, seperti beras, gandum, atau lainnya, atau menimbang suatu barang seperti emas, perak, atau lainnya untuk orang lain, mereka mengurangi takaran atau timbangannya secara sengaja dengan cara licik agar tidak diketahui oleh pembeli.
Hal ini sangat merugikan orang lain, dan harta yang diperoleh dari upaya ini hukumnya haram, tidak berkah, dan mengantar pelakunya ke neraka.
Tafsir Al-tahlili
Dalam dua ayat ini, Allah menjelaskan perilaku orang yang akan menjadi penghuni neraka.
Mereka adalah orang-orang yang ingin dipenuhi takaran atau timbangannya ketika membeli karena tidak mau rugi.
Sebaliknya, apabila menjual kepada orang lain, mereka akan mengurangi takaran atau timbangannya.
Orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan mendapat dosa yang besar karena dengan perbuatan itu, dia dianggap telah memakan harta orang lain tanpa kerelaan pemiliknya.
Allah melarang perbuatan yang demikian itu.
Allah berfirman:
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil.
( al-Baqarah/2: 188 )
Yang dimaksud dengan takaran di sini mencakup segala ukuran dan timbangan yang biasa dipakai dalam jual beli dan terkait dengan pengurangan hak orang lain.
Banyak sekali kita jumpai dalam kehidupan sekarang ini pengurangan-pengurangan yang merugikan orang lain, seperti menjual tabung gas yang isinya tidak sesuai dengan standar, mengurangi literan bensin yang dijual, penjual kain yang mengurangi ukuran kain yang dijualnya.
Termasuk dalam pengurangan takaran yang sangat merugikan dan berbahaya adalah korupsi.
Pelaku korupsi mengurangi dana sebuah proyek dari perencanaan semula demi memperoleh keuntungan untuk diri sendiri, atau mengurangi kualitas bahan yang diperlukan dalam proyek tersebut dan menggantinya dengan bahan yang berkualitas lebih rendah.
Ayat ini mengingatkan manusia untuk menjauhi praktek-praktek yang merugikan orang lain dan ancaman hukumannya sangat besar di dunia dan akhirat.
Ayat senada yang menyuruh manusia untuk memenuhi dan menyempurnakan timbangan adalah firman Allah:
وَاَوْفُوا الْكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ٣٥
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
Itulah yang lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya.
( al-Isrā’/17: 35 )
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?
- Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah
- dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
- Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?
- Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan
- dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"
- yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
- dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
- Pada hari mereka melihat malaikat dihari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa
- Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب