Tafsir Surat Hud ayat 1 , Alif-Lam-Ra Kitabun Uhkimat Ayatuhu Thumma Fussilat Min Ladun
﴿الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ﴾
[ هود: 1]
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, [Hud: 1]
Alif-Lam-Ra Kitabun Uhkimat Ayatuhu Thumma Fussilat Min Ladun Hakimin Khabirin
Tafsir Al-mokhtasar
Alif Lām Rā.
Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah.
Al-Qur`ān adalah kitab yang ayat-ayatnya dan maknanya disusun dengan tepat dan kata-katanya ditata dengan baik.
Maka engkau tidak melihat adanya celah atau kekurangan di dalamnya.
Kemudian ayat-ayat itu diberi penjelasan dengan menyebutkan halal dan haram, perintah dan larangan, janji dan ancaman, kisah-kisah dan lain-lain, dari sisi Tuhan Yang Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya, lagi Maha Mengetahui kondisi hamba-hamba-Nya dan apa yang terbaik untuk mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
HUD ( NABI HUD ) Pendahuluan: Makkiyyah, 123 ayat ~ Surat Hûd merupakan salah satu dari kelompok surat Makkiyyah.
Surat yang terdiri atas 123 ayat ini dibuka dengan menyebutkan kemuliaan al-Qur’ân, tentang penyembahan kepada Allah semata, tentang janji-janji dan ancaman-ancaman-Nya, serta penjelasan mengenai kekuasaan Allah dan hal ihwal manusia yang mendapatkan karunia atau bencana dari Allah.
Kemudian kembali dibicarakan mengenai kedudukan al-Qur’ân sebagai mukjizat yang menantang, tentang orang-orang kafir yang tidak memiliki dasar untuk mempertahankan kekufuran mereka dan tentang ganjaran pahala bagi orang-orang yang beriman.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah memaparkan beberapa kisah para nabi, termasuk di dalamnya perdebatan yang terjadi antara para nabi dengan kaum-kaum mereka dan bagaimana kemudian orang-orang kafir itu ditimpakan azab, sementara orang-orang Mukmin diselamatkan dari azab itu.
Kisah Nabi Nûh a.
s., dalam surat ini, dijelaskan dengan lebih rinci dibanding paparan sebelumnya dalam surat Yûnus.
Dalam kisah itu dijelaskan tentang watak orang-orang kafir yang selalu mengingkari kebenaran sehingga mereka mendapatkan murka Tuhan.
Setelah kisah Nûh a.
s., dipaparkan pula kisah Nabi Hûd a.
s.
dan kaumnya, ’Ad, disertai penjelasan mengenai watak orang-orang kafir dan bagaimana akhirnya mereka tidak dapat menampik bencana yang diturunkan Allah, meskipun dengan kekuatan dan kehebatan yang mereka miliki saat itu.
Setelah itu, dengan alur yang hampir sama, dipaparkan juga kisah para Nabi lainnya: Shâlih a.
s.
dengan kaum Tsamûd, Ibrâhîm a.
s, Lûth a.
s., dan Syu’ayb a.
s.
Kemudian, setelah memaparkan kisah-kisah tersebut, Allah menjelaskan hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari kisah-kisah itu.
Surat ini kemudian ditutup dengan mengajak orang-orang Mukmin untuk selalu berusaha sambil mengharapkan perkenan Allah.
Kemudian Allah menyebutkan mengenai kemahasempurnaan ilmu yang dimiliki-Nya dan kewajiban berserah diri kepada-Nya.]] Alif, Lâm, Râ’.
Dengan huruf-huruf fonemis ini surat ini diawali untuk, pertama, mengisyaratkan bahwa al-Qur’ân--meskipun terdiri atas huruf-huruf yang mereka gunakan dalam percakapan mereka--merupakan suatu mukjizat.
Kedua, untuk menarik perhatian agar, saat dibacakan, al-Qur’ân harus disimak, sebagai pertanda bahwa al-Qur’ân adalah kitab suci yang memiliki kedudukan yang sangat luhur: ayat-ayatnya diturunkan dengan jelas, tidak ada kesalahan dan ketersamaran; langgamnya tersusun rapi tanpa cacat, terang dan jelas; dan hukum-hukumnya tertuang secara terperinci.
Al-Qur’ân, di samping mulia karena kandungannya, juga menjadi mulia karena ia merupakan kitab suci yang diturunkan dari sisi Allah yang Mahatahu atas segala sesuatu dan kemudian menempatkannya pada posisi yang tepat
Tafsir al-Jalalain
( Alif laam raa ) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya; inilah ( suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi ) hal ini tampak pada susunan ayat-ayatnya yang memukau dan keindahan makna-maknanya ( serta dijelaskan secara rinci ) yang kandungannya menjelaskan tentang hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat ( yang diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Waspada ) yaitu Allah.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [11 ~ HUD ( NABI HUD ) Pendahuluan: Makkiyyah, 123 ayat ~ Surat Hûd merupakan salah satu dari kelompok surat Makkiyyah.
Surat yang terdiri atas 123 ayat ini dibuka dengan menyebutkan kemuliaan al-Qur'ân, tentang penyembahan kepada Allah semata, tentang janji-janji dan ancaman-ancaman-Nya, serta penjelasan mengenai kekuasaan Allah dan hal ihwal manusia yang mendapatkan karunia atau bencana dari Allah.
Kemudian kembali dibicarakan mengenai kedudukan al-Qur'ân sebagai mukjizat yang menantang, tentang orang-orang kafir yang tidak memiliki dasar untuk mempertahankan kekufuran mereka dan tentang ganjaran pahala bagi orang-orang yang beriman.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah memaparkan beberapa kisah para nabi, termasuk di dalamnya perdebatan yang terjadi antara para nabi dengan kaum-kaum mereka dan bagaimana kemudian orang-orang kafir itu ditimpakan azab, sementara orang-orang Mukmin diselamatkan dari azab itu.
Kisah Nabi Nûh a.
s., dalam surat ini, dijelaskan dengan lebih rinci dibanding paparan sebelumnya dalam surat Yûnus.
Dalam kisah itu dijelaskan tentang watak orang-orang kafir yang selalu mengingkari kebenaran sehingga mereka mendapatkan murka Tuhan.
Setelah kisah Nûh a.
s., dipaparkan pula kisah Nabi Hûd a.
s.
dan kaumnya, 'Ad, disertai penjelasan mengenai watak orang-orang kafir dan bagaimana akhirnya mereka tidak dapat menampik bencana yang diturunkan Allah, meskipun dengan kekuatan dan kehebatan yang mereka miliki saat itu.
Setelah itu, dengan alur yang hampir sama, dipaparkan juga kisah para Nabi lainnya: Shâlih a.
s.
dengan kaum Tsamûd, Ibrâhîm a.
s, Lûth a.
s., dan Syu'ayb a.
s.
Kemudian, setelah memaparkan kisah-kisah tersebut, Allah menjelaskan hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari kisah-kisah itu.
Surat ini kemudian ditutup dengan mengajak orang-orang Mukmin untuk selalu berusaha sambil mengharapkan perkenan Allah.
Kemudian Allah menyebutkan mengenai kemahasempurnaan ilmu yang dimiliki-Nya dan kewajiban berserah diri kepada-Nya. ]] Alif, Lâm, Râ'.
Dengan huruf-huruf fonemis ini surat ini diawali untuk, pertama, mengisyaratkan bahwa al-Qur'ân--meskipun terdiri atas huruf-huruf yang mereka gunakan dalam percakapan mereka--merupakan suatu mukjizat.
Kedua, untuk menarik perhatian agar, saat dibacakan, al-Qur'ân harus disimak, sebagai pertanda bahwa al-Qur'ân adalah kitab suci yang memiliki kedudukan yang sangat luhur: ayat-ayatnya diturunkan dengan jelas, tidak ada kesalahan dan ketersamaran; langgamnya tersusun rapi tanpa cacat, terang dan jelas; dan hukum-hukumnya tertuang secara terperinci.
Al-Qur'ân, di samping mulia karena kandungannya, juga menjadi mulia karena ia merupakan kitab suci yang diturunkan dari sisi Allah yang Mahatahu atas segala sesuatu dan kemudian menempatkannya pada posisi yang tepat.
Tafsir Al-wajiz
Alif Lam Ra.
Inilah Kitab, Al-Qur’an yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, terpelihara dari kekeliruan, kemudian kandungannya dijelaskan secara terperinci, ada yang mengenai tauhid, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan, dan lain-lain, disusun surat demi surat, ayat demi ayat, yang diturunkan dari sisi Allah Yang Mahabijaksana dalam setiap keputusan-Nya, Mahateliti dalam semua ketetapan-Nya.
Tafsir Al-tahlili
Allah memulai surah ini dengan tiga buah huruf Alif, Lām, Rā, seperti pada permulaan Surah Yūnus yang lalu, dengan maksud yang sama yaitu menuntut perhatian yang sungguh dari pendengar.
Sesudah itu Allah menerangkan bahwa Al-Qur′an itu adalah sebuah kitab yang ayat-ayatnya tersusun rapi dan padat, lagi jelas artinya.
Karena kerapian dan kepadatan susunan ayat itu, tak mungkin dapat ditukar-tukar kata-katanya, baik letaknya atau hurufnya.
Di samping itu, ayat-ayatnya dijelaskan secara terperinci menurut masalahnya dan tersebar di dalam surah.
Ada ayat yang berhubungan dengan akidah, hukum, akhlak, kisah, dan ada pula yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, seperti proses kejadian manusia.
Demikianlah ayat-ayat Al-Qur′an itu bagaikan bola kristal yang memantulkan bermacam-macam cahaya yang cemerlang dan memiliki nilai keseluruhan yang tinggi.
Sesungguhnya Al-Qur′an dengan keserasian susunan redaksi ayat-ayat dan uraiannya yang terperinci menurut isinya, diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, Dengan Bijaksana, Dia turunkan ayat menurut kebutuhan hamba-hamba-Nya, apa yang baik untuk mereka, karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
transliterasi Indonesia
alif lām rā, kitābun uḥkimat āyātuhụ ṡumma fuṣṣilat mil ladun ḥakīmin khabīr
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan
- maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai
- Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan
- Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah:
- Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan
- yang (membakar) sampai ke hati.
- Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
- Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
- Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: "Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami". Maka
- yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, December 27, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب