Tafsir Surat Al-Araf ayat 102 , Wa Ma Wajadna Liktharihim Min Ahdin Wa In

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 102 | Wa Ma Wajadna Liktharihim Min Ahdin Wa In - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍ ۖ وَإِن وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ﴾
[ الأعراف: 102]

Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. [Araf: 102]

Wa Ma Wajadna Liktharihim Min Ahdin Wa In Wajadna Aktharahum Lafasiqina

Tafsir Al-mokhtasar


Dan Kami tidak mendapati kebanyakan dari umat-umat yang didatangi oleh para rasul itu memiliki keteguhan hati dan kesetiaan terhadap pesan yang diberikan oleh Allah.
Kami tidak mendapati mereka tunduk kepada perintah-perintah-Nya.
Tetapi Kami mendapati kebanyakan dari mereka tidak taat kepada Allah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kami tidak mendapati kebanyakan mereka itu memenuhi janji berupa keimanan yang Kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat.
Tetapi keadaan kebanyakan mereka selalu dalam kefasikan dan melanggar perjanjian

Tafsir al-Jalalain


( Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka ) maksudnya kebanyakan umat manusia itu ( memenuhi janji ) menunaikan janji mereka tatkala tiba saat pemenuhannya ( Sesungguhnya ) ditakhfifkan dari anna ( Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kami tidak mendapati kebanyakan mereka itu memenuhi janji berupa keimanan yang Kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat.
Tetapi keadaan kebanyakan mereka selalu dalam kefasikan dan melanggar perjanjian.

Tafsir Al-wajiz


Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji sedikit pun, berupa komitmen terhadap keimanan yang Kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat ( Lihat: Surah alA’raf/7: 172 ).
Begitu juga dengan janji-janji yang lain.
Sebaliknya yang Kami dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang benar-benar fasik, menyimpang dan keluar dari ketaatan kepada Allah.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah mendapati kebanyakan umat-umat terdahulu tidak suka menepati janji, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Mengenai “ janji ” yang dimaksud dalam ayat ini, ada beberapa penafsiran para ulama.
Di antaranya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan janji tersebut ialah fitrah asli yang diberikan Allah kepada setiap insan, yaitu kecenderungan yang mendorong manusia untuk kembali kepada Tuhannya pada waktu ia menghadapi kesulitan; atau bersyukur kepada-Nya pada waktu terhindar dari kesulitan atau memperoleh kesenangan hidup.
Akan tetapi mereka tetap dalam keingkaran dan kemaksiatan.
Sebaliknya, kenikmatan dan kelapangan hidup tidak pula mendorong mereka untuk bersyukur kepada Allah, bahkan mereka tidak mengakui nikmat tersebut sebagai karunia dan rahmat daripada-Nya.
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “ janji ” dalam ayat tersebut ialah sifat yang asli atau fitrah yang diberikan Allah kepada setiap manusia, yaitu kecenderungan kepada kepercayaan tauhid, iman kepada kemahaesaan-Nya dan hanya menyembah kepada-Nya, serta tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun juga.
Akan tetapi kenyataannya, mereka telah meninggalkan fitrah, dan melemparkan kepercayaan tauhid, bahkan mempersekutukan Allah, tanpa menghiraukan seruan-seruan para rasul serta keterangan-keterangan dan bukti-bukti yang dikemukakan.
Mereka hanya menuruti kehendak hawa nafsu, serta bisikan setan belaka, bertentangan dengan fitrahnya yang suci.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
يقُوْلُ اللّٰهُ ِانِّى خَلَقْتُ عِبَادِيْ حُنَفَاءَ فَجَاءَتْهُمُ الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ َوحَرَّمْتُ عَلَيْهِمْ مَا اَحْلَلْتُ لَهُمْ ( رواه مسلم )
Allah swt berfirman: “ Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku beragama tauhid; kemudian datanglah setan lalu memalingkan mereka dari agama semula, serta mengharamkan kepada mereka apa-apa yang telah dihalalkan bagi mereka ”.
( Riwayat Muslim )
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dan Muslim, Rasulullaah saw bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْيُنَصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَانِهِ ( رواه البخارى ومسلم )
“ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kemudian ibu-bapaknyalah yang menjadikan ia seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi ”.
( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim )
Dengan demikian jelas apabila manusia telah menyimpang dari kepercayaan tauhid, maka hal itu adalah disebabkan pengaruh dari luar, bukan fitrah yang dibawa dari kandungan ibunya, yang dikaruniakan Allah pada setiap insan.
Adapun sifat fasik yang disebut dalam ayat ini ialah seseorang melakukan berbagai maksiat secara berulang-ulang, tanpa menghiraukan nasihat dan ajaran agama serta hukum dan ancamannya.
Perlu diperhatikan bahwa firman Allah dalam ayat ini mengatakan bahwa kebanyakan mereka itu fasik.
Ini memberi pengertian bahwa umat-umat yang terdahulu itu tidak semuanya fasik dan meninggalkan kepercayaan tauhid yang merupakan fitrah suci yang dikaruniakan Allah kepada setiap hamba-Nya.
Bahkan sebagian dari mereka tetap dalam fitrah sucinya, sehingga kedatangan para rasul yang membawa agama tauhid segera mereka sambut dengan baik, dan mereka senantiasa menjauhkan diri dari segala macam kemaksiatan dan kemusyrikan.
Mereka inilah yang senantiasa mendampingi para rasul dalam menghadapi ancaman dan gangguan dari orang-orang kafir, dan mereka pulalah yang selalu diselamatkan Allah bersama Rasul-Nya dari azab dan malapetaka yang ditimpakan kepada kaum yang fasik itu.


Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما وجدنا لأكثرهم من عهد وإن وجدنا أكثرهم لفاسقين

سورة: الأعراف - آية: ( 102 )  - جزء: ( 9 )  -  صفحة: ( 163 )

transliterasi Indonesia

wa mā wajadnā li`akṡarihim min 'ahd, wa iw wajadnā akṡarahum lafāsiqīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami
  2. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan
  3. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu
  4. Demi bintang ketika terbenam.
  5. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam
  6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala
  7. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada
  8. Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi
  9. Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.
  10. (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, May 17, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب