Tafsir Surat Ash_shuraa ayat 20 , Man Kana Yuridu Hartha Al-Akhirati Nazid Lahu Fi
﴿مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ﴾
[ الشورى: 20]
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. [shura: 20]
Man Kana Yuridu Hartha Al-Akhirati Nazid Lahu Fi Harthihi Wa Man Kana Yuridu Hartha Ad-Dunya Nuutihi Minha Wa Ma Lahu Fi Al-Akhirati Min Nasibin
Tafsir Al-mokhtasar
Barangsiapa menginginkan pahala Akhirat, menjalankan amalan-amalannya maka Kami akan lipat gandakan pahalanya.
Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat, hingga berlipat-lipat.
Dan barangsiapa menginginkan dunia saja maka Kami akan berikan bagiannya yang telah ditentukan baginya di dunia, dan di Akhirat ia tidak mendapat bagian dikarenakan ia mendahulukan dunia atas Akhirat.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Barangsiapa yang, dengan amal perbuatannya, menginginkan pahala akhirat, Kami akan memberikan pahala itu secara berlipat ganda.
Sedangkan orang yang, dalam amal perbuatannya, menginginkan kesenangan dunia saja, akan Kami berikan bagian itu saja.
Dan di akhirat kelak, ia tidak akan memperoleh apa-apa
Tafsir al-Jalalain
( Barang siapa yang menghendaki ) dengan amalnya ( keuntungan akhirat ) pahala akhirat ( Kami tambahkan keuntungan itu baginya ) dilipatgandakan pahalanya yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan dan bahkan lebih dari itu ( dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia ) tanpa dilipatgandakan ( dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Barangsiapa yang, dengan amal perbuatannya, menginginkan pahala akhirat, Kami akan memberikan pahala itu secara berlipat ganda.
Sedangkan orang yang, dalam amal perbuatannya, menginginkan kesenangan dunia saja, akan Kami berikan bagian itu saja.
Dan di akhirat kelak, ia tidak akan memperoleh apa-apa.
Tafsir Al-wajiz
Pada ayat yang lalu, Allah menggambarkan orang-orang yang membantah terjadinya Kiamat, sedangkan dalam ayat ini Allah menggambarkan keuntungan di akhirat bagi orang-orang yang beriman.
Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat melalui amal-amal yang dilakukannya di dunia ini dengan niat yang ikhlas, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dengan melipatgandakan keuntungannya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia melalui usaha dan kegiatan yang hanya semata-semata ingin mendapatkan keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari hasil usaha-Nya itu berupa keuntungan dunia sesuai dengan kehendak Kami, tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat kelak.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa barang siapa menghendaki pahala dengan amal dan usahanya, Allah akan memudahkan baginya untuk beramal saleh, kemudian Dia mengganjar amalnya itu, satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan sampai berlipatganda menurut kehendak Allah.
Begitu pula sebaliknya, barang siapa mengharapkan dari amal usahanya kemewahan dunia dengan segala bentuknya dan tidak sedikit pun mengharapkan amalan dan pahala akhirat, maka Allah akan memberikan sebanyak apa yang telah ditentukan baginya, tetapi ia tidak akan memperoleh sedikit pun pahala akhirat karena amal itu sesuai dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasan amalnya sesuai dengan niatnya, sebagaimana sabda Nabi saw:
إِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَاِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَي.
( رواه البخاري ومسلم )
Bahwasanya amal itu menurut niatnya, dan bahwasanya bagi setiap orang mendapat balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.
( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim )
Qatādah berkata, “ Sesungguhnya Allah memberikan pahala kepada orang-orang yang amalnya diniatkan untuk akhirat selain untuk kesenangan dunia menurut kehendaknya.
Allah tidak memberikan pahala di akhirat kepada orang yang beramal dengan niat memperoleh kenikmatan dunia saja. ” Hal ini sejalan dengan firman Allah:
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهٗ فِيْهَا مَا نَشَاۤءُ لِمَنْ نُّرِيْدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهٗ جَهَنَّمَۚ يَصْلٰىهَا مَذْمُوْمًا مَّدْحُوْرًا ١٨ وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا ١٩
Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang ( duniawi ), maka Kami segerakan baginya di ( dunia ) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki.
Kemudian Kami sediakan baginya ( di akhirat ) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.
( al-Isrā’/17: 18-19 )
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
من كان يريد حرث الآخرة نـزد له في حرثه ومن كان يريد حرث الدنيا نؤته منها وما له في الآخرة من نصيب
سورة: الشورى - آية: ( 20 ) - جزء: ( 25 ) - صفحة: ( 485 )transliterasi Indonesia
mang kāna yurīdu ḥarṡal-ākhirati nazid lahụ fī ḥarṡih, wa mang kāna yurīdu ḥarṡad-dun-yā nu`tihī min-hā wa mā lahụ fil-ākhirati min naṣīb
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
- Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena
- (Niscaya dikatakan kepada mereka:) "Sampai hari apakah ditangguhkan (mengazab orang-orang kafir itu)?"
- Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan,
- Demi fajar,
- dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
- Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara
- Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu?
- Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka
- Kepada Tuhannyalah mereka melihat.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب