Tafsir Surat Al-Qasas ayat 25 , Fajaat/hu Ihdahuma Tamshi Ala Astihyain Qalat Inna Abi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Qasas ayat 25 | Fajaat/hu Ihdahuma Tamshi Ala Astihyain Qalat Inna Abi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا ۚ فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ ۖ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ﴾
[ القصص: 25]

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu". [Qasas: 25]

Fajaat/hu Ihdahuma Tamshi Ala Astihyain Qalat Inna Abi Yaduka Liyajziyaka Ajra Ma Saqayta Lana Falamma Jaahu Wa Qassa Alayhi Al-Qasasa Qala La Takhaf Najawta Mina Al-Qawmi Az-Zalimina

Tafsir Al-mokhtasar


Ketika kedua wanita itu pulang dan mengabarkan tentang Musa kepada ayah mereka.
Lalu ayah mereka mengutus salah seorang dari putrinya kepada Musa dan mengundangnya.
Maka wanita itu berjalan mendatanginya dengan tersipu malu dan berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk menemuinya guna membalas kebaikanmu karena telah memberi minum ( ternak ) kami.” Ketika Musa mendatangi ayah kedua wanita itu dan menceritakan kepadanya tentang dirinya, maka ayah kedua wanita itu berkata kepada Musa untuk menenangkannya, “Jangan takut! Engkau telah selamat dari kaum yang zalim, yaitu Fir’aun dan bala tentaranya.
Sesungguhnya mereka tidak mempunyai kekuasaan atas negeri Madyan, maka mereka tidak akan mencelakaimu.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Salah seorang dari dua wanita yang dikirim oleh ayahnya–setelah si ayah mendengar apa yang telah dilakukan Mûsâ pada kedua wanita itu--datang menemui Mûsâ dengan malu-malu.
Kepadanya, wanita itu berkata, "Ayahku memanggilmu untuk memberi upah kerjamu mengambilkan kami air." Sampai di rumah sang ayah, Mûsâ lantas mengisahkan perjalanannya dari negeri Mesir.
Orang tua itu berkata, "Jangan takut! Kamu telah selamat dari orang-orang zalim, karena Fir’aun tidak memiliki kekuasaan apa-apa atas kami

Tafsir al-Jalalain


( Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan ) seraya menutupkan kain kerudung ke mukanya karena malu kepada Nabi Musa ( ia berkata, "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami" ) Nabi Musa memenuhi panggilannya dan menolak dalam hatinya upah yang akan diberikan kepadanya, karena seolah-olah wanita itu bermaksud hendak memberi upah dan menganggap dirinya sebagai seorang upahan.
Kemudian wanita itu berjalan di muka Nabi Musa tiba-tiba angin meniup kainnya, sehingga terlihat kedua betisnya.
Lalu Nabi Musa berkata kepadanya, "Berjalanlah engkau di belakangku dan tunjukkanlah jalan itu kepadaku".
Wanita itu menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa, sehingga Nabi Musa sampai ke tempat bapak wanita itu, dia adalah Nabi Syuaib a.s.
Ketika Nabi Musa sampai di hadapannya ternyata telah disiapkan makan malam, maka Nabi Syuaib berkata, "Duduklah, kemudian makan malamlah".
Nabi Musa menjawab, "Aku khawatir jika makan malam ini sebagai imbalan karena aku telah memberi minum ternak keduanya, sedangkan aku berasal dari ahlul bait yang tidak pernah meminta imbalan dari suatu pekerjaan yang baik".
Nabi Syuaib berkata, "Tidak, ini merupakan tradisiku dan tradisi nenek moyangku.
Kami biasa menjamu tamu kami, juga biasa memberi makan".
Nabi Musa baru mau memakannya dan menceritakan kepadanya semua apa yang telah ia alami.
Untuk itu maka Allah swt.
berfirman, ( "Maka tatkala Musa mendatangi bapak wanita itu dan menceritakan kepadanya kisah mengenai dirinya ) lafal Al Qashash adalah Mashdar yang bermakna Isim Maf’ul; maksudnya Nabi Musa menceritakan kepadanya tentang pembunuhannya terhadap seorang bangsa Mesir dan niat bangsa Mesir untuk membunuhnya, serta kekhawatirannya terhadap Firaun ( Syuaib berkata, ’Janganlah kamu takut! Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim’." ) karena tidak ada kekuasaan bagi Firaun atas negeri Madyan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Salah seorang dari dua wanita yang dikirim oleh ayahnya–setelah si ayah mendengar apa yang telah dilakukan Mûsâ pada kedua wanita itu--datang menemui Mûsâ dengan malu-malu.
Kepadanya, wanita itu berkata, "Ayahku memanggilmu untuk memberi upah kerjamu mengambilkan kami air." Sampai di rumah sang ayah, Mûsâ lantas mengisahkan perjalanannya dari negeri Mesir.
Orang tua itu berkata, "Jangan takut! Kamu telah selamat dari orang-orang zalim, karena Fir'aun tidak memiliki kekuasaan apa-apa atas kami."

Tafsir Al-wajiz


Kedua perempuan yang dibantu oleh Musa menceritakan kebaikan Musa kepada ayah mereka.
Sang Ayah memerintahkan salah seorang dari putrinya untuk mengundang Musa ke rumah.
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan yang baru saja ia bantu itu.
Ia datang dalam keadan berjalan dengan malu-malu karena ditugaskan bertemu muka seorang diri dengan pemuda tampan dan berwibawa yang telah membantunya untuk mengundangnya ke rumah.
Menyampaikan pesan sang ayah, dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikan-mu memberi minum ternak kami.
Ketika Musa mendatangi dan menemui ayah perempuan itu dirumahnya, dengan segera Musa yang sedang memerlukan bantuan menceritakan kepadanya kisah dirinya, Fir’aun dan masyarakat Mesir.
Ayah perempuan itu berkata, “Janganlah engkau takut.
Kekuasaan Fir’aun tidak sampai ke wilayah ini, dan Tuhan tidak akan mencelakakan orang-orang yang selalu berbuat baik dan dekat dengan-Nya.
Tenanglah, engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.”

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini dijelaskan bagaimana akhir penderitaan yang dialami Musa dengan dikabulkan doanya oleh Allah.
Tak disangka-sangka, datanglah salah seorang dari kedua gadis itu dengan agak malu-malu dan berkata kepada Musa bahwa ayahnya mengundang Musa datang ke rumahnya untuk sekadar membalas budi baik Musa yang telah menolong mereka mengambil air minum dan memberi minum binatang ternak mereka.
Musa dapat memahami bahwa kedua gadis itu berasal dari keluarga orang baik-baik, karena melihat sikapnya yang sopan dan di waktu datang kepadanya dan mendengar bahwa yang mengundang datang ke rumahnya itu bukan dia sendiri melainkan ayahnya.
Kalau gadis itu sendiri yang mengundang, mungkin timbul kesan yang tidak baik terhadapnya.
Para mufasir berbeda pendapat tentang ayah gadis itu apakah dia Nabi Syuaib atau bukan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa ayah kedua gadis itu adalah seorang pemuka agama yang saleh dan telah berusia lanjut.
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa ayah wanita itu adalah Nabi Syuaib tidak bisa diterima karena Nabi Syuaib hidup jauh sebelum Nabi Musa.
Akhirnya berangkatlah Musa bersama gadis itu ke rumah orang tua mereka.
Setelah sampai, Musa menceritakan kepada orang tua gadis itu riwayat hidupnya bersama Fir‘aun, bagaimana kesombongan dan peng-hinaannya terhadap Bani Israil, sampai kepada keputusan dan perintah untuk membunuhnya, sehingga ia lari dari Mesir karena takut dibunuh.
Orang tua itu mendengarkan cerita Musa dengan penuh perhatian.
Setelah Musa selesai bercerita, orang tua itu berkata kepadanya, “ Engkau tidak perlu merasa takut dan khawatir karena engkau telah lepas dari kekuasaan orang-orang zalim itu.
Mereka tidak akan dapat menangkapmu, karena engkau telah berada di luar batas kerajaan mereka. ”
Dengan demikian, hati Musa merasa tenteram karena ia sudah mendapat perlindungan di rumah seorang pemuka agama yang besar pengaruhnya di kawasan tersebut.


Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فجاءته إحداهما تمشي على استحياء قالت إن أبي يدعوك ليجزيك أجر ما سقيت لنا فلما جاءه وقص عليه القصص قال لا تخف نجوت من القوم الظالمين

سورة: القصص - آية: ( 25 )  - جزء: ( 20 )  -  صفحة: ( 388 )

transliterasi Indonesia

fa jā`at-hu iḥdāhumā tamsyī 'alastiḥyā`ing qālat inna abī yad'ụka liyajziyaka ajra mā saqaita lanā, fa lammā jā`ahụ wa qaṣṣa 'alaihil-qaṣaṣa qāla lā takhaf, najauta minal-qaumiẓ-ẓālimīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak
  2. Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia
  3. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
  4. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada
  5. bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)".
  6. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
  7. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
  8. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.
  9. dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
  10. dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya lembut.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 4, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب