Tafsir Surat Al-Araf ayat 28 , Wa Idha Faalu Fahishatan Qalu Wajadna Alayha Abaana

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 28 | Wa Idha Faalu Fahishatan Qalu Wajadna Alayha Abaana - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا ۗ قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ ۖ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ﴾
[ الأعراف: 28]

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya". Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji". Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? [Araf: 28]

Wa Idha Faalu Fahishatan Qalu Wajadna Alayha Abaana Wa Allahu Amarana Biha Qul Inna Allaha La Yamuru Bil-Fahshai Ataquluna Ala Allahi Ma La Talamuna

Tafsir Al-mokhtasar


Apabila orang-orang musyrik melakukan perbuatan yang sangat keji seperti syirik, tawaf di Kakbah tanpa pakaian, dan kemungkaran lainnya, mereka beralasan bahwa leluhur mereka pun melakukannya dan mereka melakukannya atas perintah Allah.
Katakanlah -wahai Muhammad- untuk membantah alasan mereka itu, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat maksiat.
Justru Dia melarang perbuatan maksiat.
Jadi bagaimana mungkin kalian beranggapan bahwa Allah memerintahkan perbuatan maksiat? Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- mengatakan hal yang tidak kalian ketahui atas nama Allah secara dusta dan mengada-ada?”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang mendustakan rasul, apabila melakukan kemungkaran seperti syirik, tawaf di sekeliling Ka’bah dengan telanjang dan sebagainya, beralasan dengan mengatakan, "Kami mendapati leluhur kami melakukan hal itu.
Kami sekadar mengikuti mereka.
Allah memerintahkan kami untuk melakukannya dan meridainya dengan menetapkan perbuatan tersebut." Katakanlah, hai Nabi, dengan mengingkari kedustaan mereka, "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh kalian melakukan perbuatan-perbuatan makar semacam itu.
Apakah kalian menisbatkan sesuatu yang tidak beralasan kepada Allah padahal kalian juga tidak mengetahui kebenarannya

Tafsir al-Jalalain


( Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji ) seperti perbuatan syirik dan tawaf mereka di sekeliling Kakbah dalam keadaan telanjang seraya mengemukakan alasan mereka, "Kami tidak akan melakukan tawaf dengan pakaian yang biasa kami gunakan untuk maksiat." Kemudian mereka dilarang dari perbuatan tersebut ( mereka berkata, "Kami mendapati nenek-moyang kami mengerjakan yang demikian itu ) kami hanya mengikut kepada mereka ( dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." ) juga.
( Katakanlah ) kepada mereka ( "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh mengadakan perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? ) bahwa Allah mengatakannya; istifham atau kata tanya di sini menunjukkan makna ingkar atau sanggahan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang yang mendustakan rasul, apabila melakukan kemungkaran seperti syirik, tawaf di sekeliling Ka'bah dengan telanjang dan sebagainya, beralasan dengan mengatakan, "Kami mendapati leluhur kami melakukan hal itu.
Kami sekadar mengikuti mereka.
Allah memerintahkan kami untuk melakukannya dan meridainya dengan menetapkan perbuatan tersebut." Katakanlah, hai Nabi, dengan mengingkari kedustaan mereka, "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh kalian melakukan perbuatan-perbuatan makar semacam itu.
Apakah kalian menisbatkan sesuatu yang tidak beralasan kepada Allah padahal kalian juga tidak mengetahui kebenarannya."

Tafsir Al-wajiz


Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa Allah telah menjadikan setan sebagai teman bagi orang-orang yang ingkar.
Pada ayat-ayat berikut diterangkan tentang orang yang senantiasa mengikuti tradisi nenek moyang mereka meskipun tradisi itu salah.
Dan apabila mereka, yakni orang-orang yang senantiasa mendustakan Allah dan Rasul-Nya, melakukan perbuatan keji, seperti menyekutukan Allah, atau tawaf dalam keadaan telanjang bulat, dan sebagainya, kemudian ketika mereka ditegur bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tercela, mereka berkata, “Perbuatan tersebut kami lakukan karena kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian.” Hal tersebut memang benar, bahwa nenek moyang kaum musyrik yang memelopori berbagai perbuatan keji tersebut, namun dengan penuh kedustaan mereka kembali berkata, “Dan bahwa selain itu, Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Jelas hal ini merupakan kedustaan yang nyata.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk mengingkari hal tersebut.
Allah berfirman, “
Wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada mereka dengan penuh pengingkaran, “Sesungguhnya Allah tidak pernah dan tidak pantas menyuruh berbuat keji, karena hal itu sangat bertentangan dengan kesempurnaan dan hikmah-Nya.
Mengapa kamu melakukan kedustaan yang amat besar yaitu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan orang-orang yang telah menjadikan setan sebagai pemimpinnya, apabila berbuat kejahatan, seperti mengingkari Allah dan menyekutukan-Nya, mereka mengemukakan alasan dan uzur, “ Begitulah yang kami ketahui dan kami dapati dari nenek moyang kami.
Kami hanya mengikuti apa yang telah dikerjakan mereka, bahkan Allah telah memerintahkan kepada kami yang demikian, dan kami hanya menuruti perintah-Nya. ”
Pengakuan mereka jelas tidak dapat dibenarkan, karena Allah mempunyai sifat kesempurnaan, tidak mungkin dan tidak masuk akal akan menyuruh dan memerintahkan mereka berbuat jahat dan keji seperti perbuatan tersebut di atas.
Sebenarnya yang memerintahkan mereka berbuat jahat dan keji tentunya tiada lain melainkan setan sebagaimana firman Allah:
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ
Setan menjanjikan ( menakut-nakuti ) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji ( kikir )...
( al-Baqarah/2: 268 ).
Mereka mengeluarkan perkataan yang dialamatkan kepada Allah, bahwa Dialah yang menyuruh berbuat jahat dan keji.
Itu adalah ucapan yang tidak beralasan yang tidak didasarkan atas pengetahuan, padahal yang demikian itu akan mereka pertanggungjawabkan nanti di akhirat sebagaimana firman Allah:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا ٣٦
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.
Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.
( al-Isrā′/17: 36 ).


Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وإذا فعلوا فاحشة قالوا وجدنا عليها آباءنا والله أمرنا بها قل إن الله لا يأمر بالفحشاء أتقولون على الله ما لا تعلمون

سورة: الأعراف - آية: ( 28 )  - جزء: ( 8 )  -  صفحة: ( 153 )

transliterasi Indonesia

wa iżā fa'alụ fāḥisyatang qālụ wajadnā 'alaihā ābā`anā wallāhu amaranā bihā, qul innallāha lā ya`muru bil-faḥsyā`, a taqụlụna 'alallāhi mā lā ta'lamụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun
  2. Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan,
  3. dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
  4. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah
  5. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
  6. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
  7. Katakanlah: "Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu".
  8. Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan
  9. Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan.
  10. Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, May 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب