Tafsir Surat An-Nasr ayat 3 , Fasabbih Bihamdi Rabbika Wa Astaghfirhu Innahu Kana Tawwabaan
Tafsir Al-mokhtasar
Maka ketahuilah bahwa hal itu adalah pertanda dekatnya akhir dari tugas yang dibebankan kepadamu, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya atas nikmat pertolongan dan kemenangan.
Dan mohon ampunlah kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Menerima tobat, yang menerima tobat hamba-Nya dan mengampuni mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.
Mintalah ampunan untukmu dan untuk umatmu, karena Dia, memang, sunguh Maha Penerima tobat hamba-Nya( 1 ).
( 1 ) Surat ini menunjuk kepada peristiwa pembebasan kota Mekah.
Penyebab langsung terjadinya pembebasan kota Mekah adalah pelanggaran suku Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah dengan melakukan penyerangan terhadap suku Khazâ’ah--yang sudah berada dalam lindungan Rasulullah saw.--dan membantu Banû Ka’b dalam aksi penyerangan itu.
Ketika itu, Rasulullah melihat bahwa apa yang dilakukan oleh suku Quraisy dalam melanggar perjanjian tersebut mengharuskannya untuk melakukan pembebasan Mekah.
Beliau pun segera mengumpulkan sebuah pasukan kuat yang terdiri atas 10.
000 ribu tentara.
Peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadan, tahun 8 Hijriah ( Desember 630 M. ).
Rasulullah mewasiatkan pasukannya untuk tidak melakukan penyerangan kecuali dalam keadaan terpaksa.
Dan, atas kehendak Allah, Rasulullah bersama pasukannya dapat memasuki kota Mekah tenpa terjadi perang.
Begitulah, Nabi Muhammad memperoleh kemenangan yang amat besar dalam sejarah penyebaran Islam tanpa terjadi perang dan pertumpahan darah
Tafsir al-Jalalain
( Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu ) artinya bertasbihlah seraya memuji-Nya ( dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat ) sesungguhnya Nabi saw.
sesudah surah ini diturunkan, beliau selalu memperbanyak bacaan: Subhaanallaah Wa Bihamdihi, Astaghfirullaaha Wa Atuubu Ilaihi, yang artinya: "Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya." Dengan turunnya surah ini dapat diketahui bahwa saat ajalnya telah dekat.
Peristiwa penaklukan kota Mekah itu terjadi pada bulan Ramadan tahun delapan Hijriah, dan beliau wafat pada bulan Rabiulawal, tahun sepuluh Hijriah.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
maka bersyukurlah kepada Tuhanmu dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.
Mintalah ampunan untukmu dan untuk umatmu, karena Dia, memang, sunguh Maha Penerima tobat hamba-Nya( 1 ).
( 1 ) Surat ini menunjuk kepada peristiwa pembebasan kota Mekah.
Penyebab langsung terjadinya pembebasan kota Mekah adalah pelanggaran suku Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah dengan melakukan penyerangan terhadap suku Khazâ'ah--yang sudah berada dalam lindungan Rasulullah saw.--dan membantu Banû Ka'b dalam aksi penyerangan itu.
Ketika itu, Rasulullah melihat bahwa apa yang dilakukan oleh suku Quraisy dalam melanggar perjanjian tersebut mengharuskannya untuk melakukan pembebasan Mekah.
Beliau pun segera mengumpulkan sebuah pasukan kuat yang terdiri atas 10.
000 ribu tentara.
Peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadan, tahun 8 Hijriah ( Desember 630 M. ).
Rasulullah mewasiatkan pasukannya untuk tidak melakukan penyerangan kecuali dalam keadaan terpaksa.
Dan, atas kehendak Allah, Rasulullah bersama pasukannya dapat memasuki kota Mekah tenpa terjadi perang.
Begitulah, Nabi Muhammad memperoleh kemenangan yang amat besar dalam sejarah penyebaran Islam tanpa terjadi perang dan pertumpahan darah.
Tafsir Al-wajiz
maka sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas karunia-Nya yang agung itu, bertasbihlah dan sucikanlah Tuhanmu dari sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya, dan sertailah tasbihmu itu dengan memuji Tuhan-mu yang telah menyokongmu dalam menaklukkan Mekah, dan mohonlah ampunan kepada-Nya untukmu dan umatmu.
Sungguh, Dia Maha Penerima tobat hamba-hamba-Nya yang bertasbih dan beristigfar.
Membaca tasbih, tahmid, dan istighfar adalah cara yang mulia ketika seseorang meraih kesuksesan karena pada hakikatnya Allah-lah yang memberi kesuksesan itu kepadanya, bukan dengan berpesta dan berfoya-foya.
Tafsir Al-tahlili
Bila yang demikian itu telah terjadi, Nabi diperintahkan untuk mengagungkan dan mensucikan Tuhannya dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, seperti menganggap terlambat datangnya pertolongan dan mengira bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya menolong Nabi atas orang-orang kafir.
Menyucikan Allah hendaknya dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya dan mensyukuri segala kebaikan-kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dan menyanjung-Nya dengan sepantasnya.
Bila Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana memberi kesempatan kepada orang-orang kafir, bukanlah berarti Dia telah menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal baik.
Kemudian Nabi Muhammad dianjurkan untuk meminta ampun kepada Allah untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperlihatkan kesedihan dan keputusasaan karena merasa pertolongan Allah terlambat datangnya.
Bertobat dari keluh-kesah adalah dengan mempercayai penuh akan janji-janji Allah dan membersihkan jiwa dari pemikiran yang bukan-bukan bila menghadapi kesulitan.
Hal ini walaupun berat untuk jiwa manusia biasa, tetapi ringan untuk Nabi Muhammad sebagai insān kāmil ( manusia sempurna ).
Oleh sebab itu, Allah menyuruh Nabi saw memohon ampunan-Nya.
Keadaan ini terjadi pula pada para sahabat yang memiliki jiwa yang sempurna dan menerima tobat mereka, karena Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya.
Allah mendidik hamba-hamba-Nya melalui bermacam-macam cobaan dan bila merasa tidak sanggup menghadapinya harus memohon bantuan-Nya serta yakin akan datangnya bantuan itu.
Bila ia selalu melakukan yang demikian niscaya menjadi kuat dan sempurnalah jiwanya.
Maksudnya, bila pertolongan telah tiba dan telah mencapai kemenangan serta manusia berbondong-bondong masuk Islam, hilanglah ketakutan dan hendaklah Nabi saw bertasbih menyucikan Tuhannya dan mensyukuri-Nya serta membersihkan jiwa dari pemikiran-pemikiran yang terjadi pada masa kesulitan.
Dengan demikian, keluh-kesah dan rasa kecewa tidak lagi akan mempengaruhi jiwa orang-orang yang ikhlas selagi mereka memiliki keikhlasan dan berada dalam persesuaian kata dan cinta sama cinta.
Dengan turunnya Surah an-Naṣr ini, Nabi memahami bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke rahmatullah.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: لَمَّا نَزَلَتْ ﴿اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُ﴾ دَعَا رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ فَقَالَ: قَدْ نُعِيَتْ إِلَيَّ نَفْسِيْ فَبَكَتْ فَقَالَ لَا تَبْكِيْ فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لِحَاقًا بِيْ فَضَحِكَتْ فَرَآهَا بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَ يَا فَاطِمَةُ رَأَيْنَاكِ بَكَيْتِ ثُمَّ ضَحِكْتِ قَالَتْ اِنَّهُ أَخْبَرَنِي اَنَّهُ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ فَبَكَيْتُ فَقَالَ لِيْ لَا تَبْكِيْ فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِيْ لَاحِقٌ بِيْ فَضَحِكْتُ.
( رواه الدارمي )
Ibnu ‘Abbās berkata: “ Ketika turun ayat Iża jā’a naṣrullāhi wal fatḥ, Rasulullah saw memanggil Fatimah, lalu berkata: “Kematian diriku sudah dekat. ” Fatimah pun menangis.
Rasulullah saw berkata, “ Jangan menangis, karea kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku. ” Fatimah pun tertawa bahagia ( mendengarnya ).
Para istri Nabi saw yang melihat hal itu berkata, “ Wahai Fatimah, kami melihatmu menangis lalu tertawa. ” Fatimah berkata, “ Rasulullah saw memberitahuku bahwa kematian dirinya telah dekat, maka aku menangis.
Namun, beliau mengatakan, “Jangan menangis, karena kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku. ” Maka aku pun tertawa bahagia.
( Riwayat ad-Dārimī )
Ibnu ‘Umar berkata, “Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada’, sesudah itu turun firman Allah:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًا
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.
( al-Mā’idah/5: 3 )
Nabi hidup hanya delapan puluh hari setelah turun ayat ini.
Kemudian setelah itu, turun ayat Kalalah, dan Nabi hidup sesudahnya lima puluh hari.
Setelah itu turun ayat:
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri.
( at-Taubah/9:128 )
Maka Nabi saw hidup sesudahnya tiga puluh lima hari.
Kemudian turun firman Allah:
وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ
Dan takutlah pada hari ( ketika ) kamu semua dikembalikan kepada Allah.
( al-Baqarah/2: 281 )
Maka Nabi saw hidup sesudahnya hanya dua puluh satu hari saja.
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
- Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami
- Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata:
- Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh,
- Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
- Fir'aun berkata (kepada pemuka kaumnya): "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!"
- Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah
- Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang
- Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب