Tafsir Surat An-Nisa ayat 31 , In Tajtanibu Kabaira Ma Tunhawna Anhu Nukaffir Ankum
﴿إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا﴾
[ النساء: 31]
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). [Nisa: 31]
In Tajtanibu Kabaira Ma Tunhawna Anhu Nukaffir Ankum Sayyiatikum Wa Nudkhilkum Mudkhalaan Karimaan
Tafsir Al-mokhtasar
Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- menjauhi dosa-dosa besar, seperti menyekutukan Allah ( syirik ), durhaka kepada orangtua, membunuh manusia, dan memakan riba, maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kecil yang kalian lakukan dengan meleburnya dan menghapusnya, dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu Surga.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang oleh Allah, maka Kami akan menghapus dosa-dosa kecil, selama kalian selalu berusaha untuk tetap istikamah.
Akan Kami tempatkan kalian di dunia dan di akhirat, di tempat yang penuh kebaikan dan kemuliaan
Tafsir al-Jalalain
( Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya ) yakni dosa-dosa yang pernah pelakunya mendapat ancaman seperti membunuh, berzina, mencuri dan lain-lain yang menurut Ibnu Abbas banyaknya hampir tujuh ratus macam ( niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu ) yang kecil-kecil dengan jalan mengerjakan ketaatan ( dan Kami masukkan kamu dengan pemasukan ) dibaca mudkhalan atau madkhalan yang berarti pemasukan atau ke tempat ( yang mulia ) yaitu surga.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang oleh Allah, maka Kami akan menghapus dosa-dosa kecil, selama kalian selalu berusaha untuk tetap istikamah.
Akan Kami tempatkan kalian di dunia dan di akhirat, di tempat yang penuh kebaikan dan kemuliaan.
Tafsir Al-wajiz
Demikianlah sanksi yang akan Allah jatuhkan kepada orang-orang berbuat dosa.
Pada ayat ini Allah lalu menjanjikan anugerah kenikmatan kepada orang-orang yang menjauhi dosa.
Jika kamu berusaha dengan sungguh-sungguh menjauhi dosa-dosa besar terutama dosa-dosa yang bersifat penganiayaan di antara dosa-dosa besar yang telah dilarang mengerjakannya oleh Allah dan Rasul-Nya, niscaya Kami akan hapus kesalahan-kesalahanmu berupa dosa-dosa kecil yang kamu perbuat dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia, yakni surga dengan beraneka kenikmatan yang tiada tara.
Tafsir Al-tahlili
Perintah dalam ayat ini meminta agar orang yang beriman menjauhi dan meninggalkan semua pekerjaan yang berakibat dosa besar.
Meninggalkan semua dosa besar itu bukan saja sekedar menghindarkan diri dari siksa-Nya, tetapi juga merupakan suatu amal kebajikan yang dapat menghapuskan dosa kecil yang telah diperbuat.
Tindakan meninggalkan dosa besar bukanlah masalah yang ringan dan sederhana.
Seseorang yang mampu menahan diri dari berbuat dosa besar pada saat peluangnya ada, berarti ia memiliki kadar keimanan yang teguh, sekaligus kesabaran yang kukuh.
Orang seperti ini dijanjikan Allah masuk surga.
Mengenai apa yang dianggap sebagai dosa besar para ulama mempunyai pendapat yang berbeda-beda karena adanya beberapa hadis, di antaranya Rasulullah saw bersabda:
اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ! قَالُوْا: وَمَا هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ الله ُإِلاَّ بِالْحَقِّ وَالسِّحْرُ وَاَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَاَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحَفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ ( رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة )
“ Jauhilah tujuh macam perbuatan yang membahayakan.
Para sahabat bertanya, “Apakah itu ya Rasulullah? ” Rasulullah menjawab, “ Mempersekutukan Allah, membunuh diri seseorang yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, sihir, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan peperangan pada waktu pertempuran dan menuduh berzina terhadap perempuan-perernpuan mukmin yang terhormat. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Abū Hurairah )
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ وَقَالَ: أَلاَ وَ قَوْلُ الزُّوْرِ وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ فَمَا يَزَالُ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ ( رواه البخاري ومسلم عن أبي بحرة )
“ Maukah aku kabarkan kepadamu tentang dosa-dosa yang paling besar? ” Kami menjawab, “ Mau, ya Rasulullah. ” Lalu Rasulullah berkata, “ Mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua. ” Ketika itu Rasulullah sedang bertelekan, kemudian beliau duduk lalu berkata “ Ketahuilah, juga berkata bohong, dan saksi palsu. ” Beliau senantiasa mengulang-ulang perkataannya itu sehingga kami mengatakan, “ Kiranya Rasulullah saw diam. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Abū Baḥrah )
Ibnu Abbas sewaktu ditanya, "Apakah dosa-dosa besar itu hanya 7 macam saja?” Beliau menjawab dengan ringkas, “Hampir tujuh puluh macam banyaknya.
Bila dosa-dosa kecil terus-menerus dikerjakan, dia akan menjadi dosa besar dan dosa-dosa besar akan hapus bila yang mengerjakannya bertobat dan meminta ampun.
Menurut keterangan al-Bārizi yang dinukil oleh al-Alusi, dia mengatakan, “Bahwa dosa besar itu ialah setiap dosa yang disertai dengan ancaman hukuman had ( hukuman siksa di dunia ) atau disertai dengan laknat yang dinyatakan dengan jelas di dalam Al-Qur’an atau hadis.
Demikian pengertian tentang dosa-dosa besar dan macam-macamnya.
Selain dari itu adalah dosa-dosa kecil.
Kemudian dalam ayat ini Allah menjanjikan kelak akan memberikan tempat yang mulia yaitu surga, bagi orang yang menjauhi ( meninggalkan ) dosa-dosa besar itu.
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
إن تجتنبوا كبائر ما تنهون عنه نكفر عنكم سيئاتكم وندخلكم مدخلا كريما
سورة: النساء - آية: ( 31 ) - جزء: ( 5 ) - صفحة: ( 83 )transliterasi Indonesia
in tajtanibụ kabā`ira mā tun-hauna 'an-hu nukaffir 'angkum sayyi`ātikum wa nudkhilkum mudkhalang karīmā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
- Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
- orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya,
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan
- (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah itu?
- Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?
- Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka
- dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,
- Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
- (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 25, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب