Tafsir Surat Ash_shuraa ayat 51 , Wa Ma Kana Libasharin An Yukallimahu Allahu Illa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Ash_shuraa ayat 51 | Wa Ma Kana Libasharin An Yukallimahu Allahu Illa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ﴾
[ الشورى: 51]

Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [shura: 51]

Wa Ma Kana Libasharin An Yukallimahu Allahu Illa Wahyaan Aw Min Warai Hijabin Aw Yursila Rasulaan Fayuhiya Biidhnihi Ma Yashau Innahu Aliyun Hakimun

Tafsir Al-mokhtasar


Tidak patut bagi manusia berbicara dengan Allah kecuali melalui wahyu yang diturunkan kepadanya atau berbicara dengannya secara langsung, akan tetapi berada di belakang tabir tanpa bisa melihat-Nya, atau Dia mengirim malaikat sebagai utusan seperti Jibril, lalu dia mewahyukan kepada rasul dari kalangan manusia dengan izin Allah apa yang dikehendaki-Nya untuk diwahyukan kepadanya.
Sesungguhnya Dia -Subḥānahu- Mahatinggi Żat-Nya dan sifat-sifat-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, takdir-Nya dan syariat-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Seorang manusia tidak akan diajak bicara oleh Allah kecuali melalui wahyu--yaitu pengutaraan tutur ke dalam kalbu--baik berupa ilham maupun mimpi.
Atau dengan cara memperdengarkan suara ilahi tanpa si pendengar dapat melihat pembicaranya.
Dapat juga dengan cara mengutus malaikat yang dapat dilihat dan dapat didengar suaranya untuk kemudian mewahyukan kepadanya, dengan izin Allah, apa saja yang dikehendaki-Nya.
Allah benar-benar Mahaluhur, tidak dapat dicegah, lagi Mahabijaksana atas segala urusan- Nya

Tafsir al-Jalalain


( Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali ) dengan perantaraan ( wahyu ) yang Dia wahyukan kepadanya di dalam tidurnya atau melalui ilham ( atau ) melainkan ( di belakang tabir ) seumpamanya Allah memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, tetapi dia tidak dapat melihat-Nya, sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Musa a.s.
( atau ) kecuali ( dengan mengutus seorang utusan ) yakni malaikat, seperti Jibril ( lalu diwahyukan kepadanya ) maksudnya, utusan itu menyampaikan wahyu-Nya kepada rasul yang dituju ( dengan seizin-Nya ) dengan seizin Allah ( apa yang Dia kehendaki ) apa yang Allah kehendaki.
( Sesungguhnya Dia Maha Tinggi ) dari sifat-sifat yang dimiliki oleh semua makhluk ( lagi Maha Bijaksana ) di dalam perbuatan-Nya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Seorang manusia tidak akan diajak bicara oleh Allah kecuali melalui wahyu--yaitu pengutaraan tutur ke dalam kalbu--baik berupa ilham maupun mimpi.
Atau dengan cara memperdengarkan suara ilahi tanpa si pendengar dapat melihat pembicaranya.
Dapat juga dengan cara mengutus malaikat yang dapat dilihat dan dapat didengar suaranya untuk kemudian mewahyukan kepadanya, dengan izin Allah, apa saja yang dikehendaki-Nya.
Allah benar-benar Mahaluhur, tidak dapat dicegah, lagi Mahabijaksana atas segala urusan- Nya.

Tafsir Al-wajiz


Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang kekuasaan Allah atas makhluk-makhluk-Nya.
Ayat ini menjelaskan tentang wahyu Allah yang diturunkan kepada rasul.
Dan tidaklah patut, yaitu tidak mungkin terjadi, bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara secara langsung kepadanya kecuali berupa wahyu yang di turunkan kepadanya atau pembicaraan yang disampaikannya dari belakang tabir, seperti yang di alami oleh Nabi Musa di Tur Sina atau dengan mengutus utusan, yakni malaikat Jibril lalu di wahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahasuci dari sifat-sifat yang dimiliki makhluk-Nya dan Mahabijaksana dalam menempatkan sesuatu secara proporsional sesuai dengan hikmah-Nya.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Allah tidak akan berkata-kata dengan hamba-Nya kecuali dengan salah satu dari tiga cara seperti berikut ini:
1.
Dengan wahyu, yakni Allah menanamkan ke dalam hati sanubari seorang nabi suatu pengertian yang tidak diragukannya bahwa yang diterimanya adalah dari Allah.
Seperti halnya yang terjadi dengan Nabi Muhammad saw.
Beliau bersabda:
اِنَّ رُوْحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِى رُوْعِى أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا وَأَجَلَهَا فَاتَّقُواالله وَأَجْمِلُوْا فِى الطَّلَبِ.
( رواه ابن حبان )
Sesungguhnya Ruḥul Qudus telah menghembuskan ke dalam lubuk hatiku bahwasanya seseorang tidak akan meninggal dunia hingga dia menerima dengan sempurna rezeki dan ajalnya, maka bertakwalah kepada Allah dan berusahalah dengan cara yang sebaik-baiknya.
( Riwayat Ibnu Ḥibbān )
2.
Di belakang tabir yakni dengan cara mendengar dan tidak melihat siapa yang berkata, tetapi perkataannya itu didengar, seperti halnya Allah berbicara dengan Nabi Musa, Firman Allah :
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ
Dan ketika Musa datang untuk ( munajat ) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman ( langsung ) kepadanya, ( Musa ) berkata, “ Ya Tuhanku, tampakkanlah ( diri-Mu ) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau. ” ( Allah ) berfirman, “ Engkau tidak akan ( sanggup ) melihat-Ku.
( al-A‘rāf/7: 143 )
3.
Mengutus seorang utusan, yakni Allah mengutus Malaikat Jibril, maka utusan itu menyampaikan wahyu kepada siapa yang dikehendaki Allah, sebagaimana halnya Jibril turun kepada Nabi Muhammad saw dan kepada nabi-nabi yang lain.
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَارَسُوْلَ اللّٰهِ كَيْفَ يَأْتِيْكَ الْوَحْيُ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَحْيَانًا يَأْتِيْنِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّى وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ.وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلاً فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَايَقُوْلُ.قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا: وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِى الْيَوْمِ الشَّدِيْدِ الْبَرْدِ، فَيَفْصِمُ عَنْهُ وَإِنَّ جَبِيْنَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقاً.
( رواه البخاري )
‘Aisyah meriwayatkan bahwa Al-Ḥāriṣ bin Hisyam bertanya kepada Nabi saw, “Bagaimana cara wahyu datang kepadamu? ”
Rasulullah saw menjawab, “ Terkadang wahyu datang kepadaku seperti bunyi lonceng.
Cara inilah yang sangat berat bagiku.
Setelah ia berhenti, aku telah mengerti apa yang telah dikatakan-Nya; kadang-kadang malaikat mewujudkan dirinya kepadaku sebagai seorang laki-laki, lalu dia berbicara kepadaku, maka aku mengerti apa yang dibicarakannya ”
.
Berkata ‘Aisyah ra, sesungguhnya saya lihat Nabi ketika turun kepadanya wahyu di hari yang sangat dingin, kemudian setelah wahyu itu berhenti terlihat dahinya bercucuran keringat.
( Riwayat al-Bukhārī )
Ayat ini ditutup dengan penegasan bahwa Allah itu Mahatinggi lagi Mahasuci dari sifat-sifat makhluk ciptaan-Nya.
Dia disebut menurut kebijaksanaan-Nya, berbicara dengan hamba-hamba-Nya, adakalanya tanpa perantara baik berupa ilham atau berupa percakapan dari belakang tabir.


Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما كان لبشر أن يكلمه الله إلا وحيا أو من وراء حجاب أو يرسل رسولا فيوحي بإذنه ما يشاء إنه علي حكيم

سورة: الشورى - آية: ( 51 )  - جزء: ( 25 )  -  صفحة: ( 488 )

transliterasi Indonesia

wa mā kāna libasyarin ay yukallimahullāhu illā waḥyan au miw warā`i ḥijābin au yursila rasụlan fa yụḥiya bi`iżnihī mā yasyā`, innahụ 'aliyyun ḥakīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
  2. Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa,
  3. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia
  4. (Akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa,
  5. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
  6. Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang
  7. Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil
  8. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
  9. demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,
  10. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, May 9, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب