Tafsir Surat Luqman ayat 6 , Wa Mina An-Nasi Man Yashtari Lahwa Al-Hadithi Liyuđilla

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Luqman ayat 6 | Wa Mina An-Nasi Man Yashtari Lahwa Al-Hadithi Liyuđilla - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ﴾
[ لقمان: 6]

Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. [Luqman: 6]

Wa Mina An-Nasi Man Yashtari Lahwa Al-Hadithi Liyuđilla An Sabili Allahi Bighayri Ilmin Wa Yattakhidhaha Huzuan Ulaika Lahum Adhabun Muhinun

Tafsir Al-mokhtasar


Di antara manusia -seperti An-Naḍr bin Al-Hāriṡ- ada yang memilih ucapan-ucapan yang membuat terlena dengan tujuan mengalihkan manusia dari agama Allah kepada ucapan-ucapan itu tanpa didasari ilmu, dan menjadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan olok-olok yang mereka cemooh.
Orang-orang yang mempunyai kriteria semacam ini, mereka akan mendapatkan siksa yang menghinakan di Akhirat.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Di antara manusia ada yang membeli perkataan-perkataan yang batil dan menceritakannya kepada manusia dengan tujuan untuk menahan mereka dari Islam dan al-Qur’ân tanpa mengetahui dosa dari apa yang mereka lakukan itu.
Mereka juga menjadikan agama Allah dan wahyu-Nya sebagai bahan olok-olokan.
Orang-orang yang melakukan hal itu akan mendapatkan azab yang menghinakan

Tafsir al-Jalalain


( Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna ) maksudnya ( untuk menyesatkan ) manusia; lafal ayat ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla ( dari jalan Allah ) dari jalan Islam ( tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ) kalau dibaca nashab yaitu wa yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika dibaca rafa’ yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal yasytarii ( olok-olokan ) menjadi objek ejekan dan olokan mereka.
( Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan ) azab yang hina sekali.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Di antara manusia ada yang membeli perkataan-perkataan yang batil dan menceritakannya kepada manusia dengan tujuan untuk menahan mereka dari Islam dan al-Qur'ân tanpa mengetahui dosa dari apa yang mereka lakukan itu.
Mereka juga menjadikan agama Allah dan wahyu-Nya sebagai bahan olok-olokan.
Orang-orang yang melakukan hal itu akan mendapatkan azab yang menghinakan.

Tafsir Al-wajiz


Beralih dari penjelasan mengenai fungsi Al-Qur’an dan kriteria orang mukmin, pada ayat ini Allah menggambarkan sikap orang yang lebih senang mendengarkan selain Al-Qur’an.
Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan percakapan atau cerita-cerita kosong untuk menyesatkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu, yakni pemahaman yang benar.
Mereka juga menghina ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya bahan olok-olokan karena ketidaktahuan mereka tentang manfaat Al-Qur’an atau keengganan mereka mengambil manfaat darinya.
Di akhirat nanti mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa di antara manusia ada yang tidak meng-hiraukan perkataan yang bermanfaat, yang dapat menambah keyakinan manusia kepada agama dan memperbaiki budi pekertinya.
Mereka lebih suka mengatakan perkataan-perkataan yang tidak ada manfaatnya, menyampaikan khurafat-khurafat, dongengan-dongengan orang masa lalu, lelucon-lelucon yang tidak ada artinya.
Di antara contohnya adalah seperti yang dilakukan Naḍar bin Ḥāriṡ, dengan cara membeli buku-buku berbahasa Persia yang berisi cerita-cerita, kemudian dia mencemoohkannya kepada orang-orang Quraisy.
Kalau perlu, mereka menggaji penyanyi-penyanyi untuk diperdengarkan suaranya kepada orang banyak.
Isi nyanyian dan suaranya itu dibuat sedemikian rupa sehingga dapat merangsang orang yang mendengarkannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang, dan makin menjauhkannya dari agama.
Diriwayatkan dari Nāfi’, ia berkata, Aku berjalan bersama ‘Abdullāh bin ‘Umar dalam suatu perjalanan, maka terdengar bunyi seruling.
‘Abdullāh lalu meletakkan jarinya ke lubang telinga, agar tidak mendengar bunyi seruling itu dan ia berbelok melalui jalan yang lain.
Kemudian ia berkata, Nāfi’ apakah engkau masih mendengar suara itu?’ Aku menjawab, ‘Tidak.’ Maka ia mengeluarkan anak jarinya dari telinganya dan berkata, ‘Beginilah aku melihat yang diperbuat Rasulullah saw jika mendengar bunyi semacam itu’.”
Pada riwayat yang lain dari ‘Abdurraḥmān bin ‘Auf bahwa Rasulullah saw bersabda:
اِنَّمَا نُهِيْتُ عَنْ صَوْتَيْنِ اَحْمَقَيْنِ فَاجِرَيْنِ صَوْتٌ عِنْدَ نَغْمَةِ لَهْوٍ وَمَزَامِيْرِ شَيْطَانٍ وَصَوْتٍ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ خَمْشِ وُجُوْهٍ وَشَقِّ جُيُوْبٍ وَرَنَّةِ شَيْطَانٍ.
( رواه الترمذي )
Aku dilarang ( mendengarkan ) dua macam suara ( bunyi ) yang tidak ada artinya dan menimbulkan perbuatan jahat, yaitu suara lagu yang melalaikan dan seruling-seruling setan dan ( kedua ) suara ketika ditimpa musibah, yaitu yang menampar muka, mengoyak-ngoyak baju, dan nyanyian setan.
( Riwayat at-Tirmiżī )
Menurut Ibnu Mas’ūd, yang dimaksud dengan perkataan lahw al-ḥadīṡ dalam ayat ini ialah nyanyian karena ia dapat menimbulkan kemunafikan di dalam hati.
Sebagian ulama mengatakan bahwa semua suara, perkataan, nyanyian, bunyi-bunyian yang dapat merusak ketaatan kepada Allah dan mendorong orang-orang yang mendengarnya melakukan perbuatan yang terlarang, disebut lahw al-ḥadīṡ.
Dari ayat dan hadis-hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dilarang itu ialah mendengarkan nyanyian yang dapat membangkitkan nafsu birahi dan menjurus ke perbuatan zina, seperti nyanyian yang berisi kata-kata kotor.
Termasuk juga nyanyian atau musik yang menyebabkan pendengarnya mengerjakan perbuatan-perbuatan terlarang, seperti minum khamar dan sebagainya.
Mendengar nyanyian atau musik yang tujuannya untuk melapangkan pikiran pada waktu istirahat atau hari raya tidak dilarang.
Bahkan disuruh mendengarkannya jika nyanyian atau musik itu mempunyai arti yang baik, menambah iman, memperbaiki budi pekerti, dan menambah semangat bekerja dan berjuang.
Qusyairi berkata, ‘Ditabuh rebana di hadapan Nabi saw ketika beliau memasuki kota Medinah, lalu Abu Bakar ingin menghentikannya, maka Rasulullah saw berkata, ‘Biarkanlah mereka menabuh rebana, hai Abu Bakar, hingga orang-orang Yahudi mengetahui bahwa agama kita tidak sempit.’ Mereka menabuh rebana disertai dengan nyanyian-nyanyian dan syair-syair, di antara bait-baitnya berbunyi: “ Nahnu banātun Najjār, habbaẓā Muhammadun min jār ” ( kami adalah perempuan-perempuan Bani Najjār, alangkah baiknya nasib kami jika Muhammad menjadi tetangga kami ).”
Pada ayat ini, Allah menerangkan akibat mendengar dan memper-dengarkan nyanyian, musik, dan perkataan yang terlarang.
Mereka akan memperoleh azab yang sangat menghinakan di hari Kiamat akibat perbuatan mereka yang tidak mengindahkan yang hak dan memilih kebatilan, serta menukar petunjuk dengan dosa.


Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ومن الناس من يشتري لهو الحديث ليضل عن سبيل الله بغير علم ويتخذها هزوا أولئك لهم عذاب مهين

سورة: لقمان - آية: ( 6 )  - جزء: ( 21 )  -  صفحة: ( 411 )

transliterasi Indonesia

wa minan-nāsi may yasytarī lahwal-ḥadīṡi liyuḍilla 'an sabīlillāhi bigairi 'ilmiw wa yattakhiżahā huzuwā, ulā`ika lahum 'ażābum muhīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
  2. Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).
  3. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena
  4. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
  5. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
  6. mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
  7. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
  8. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
  9. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka
  10. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب