Tafsir Surat Al-Hijr ayat 63 , Qalu Bal Jinaka Bima Kanu Fihi Yamtaruna
Tafsir Al-mokhtasar
Para utusan dari Malaikat berkata kepada Lūṭ, “Jangan takut -wahai Lūṭ- karena kami datang membawa sesuatu yang disangsikan oleh kaummu, yaitu azab yang akan membinasakan mereka”.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Para malaikat berkata, "Jangan takut kepada kami.
Kami tidak datang membawa apa yang kamu khawatirkan.
Kami datang dengan berita gembira, yaitu turunnya azab kepada kaummu yang telah mendustakanmu dengan meragukan atau mengingkari kebenaran datangnya azab itu
Tafsir al-Jalalain
( Para utusan menjawab, "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa apa yang mereka ) yakni kaummu ( mendustakannya." ) mereka meragukan tentangnya; subjek yang dimaksud adalah azab.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Para malaikat berkata, "Jangan takut kepada kami.
Kami tidak datang membawa apa yang kamu khawatirkan.
Kami datang dengan berita gembira, yaitu turunnya azab kepada kaummu yang telah mendustakanmu dengan meragukan atau mengingkari kebenaran datangnya azab itu.
Tafsir Al-wajiz
Menerangkan maksud kedatangan mereka, para utusan itu menjawab, “Sebenarnya Kami ini datang kepadamu tidak untuk berbuat jahat kepadamu, wahai Nabi Lut.
Kami datang kemari tidak lain untuk membawa kabar buruk berupa azab pedih yang akan Allah timpakan kepada kaummu yang durhaka.
Itulah azab yang selama ini selalu mereka dustakan ketika engkau menyampaikan dakwahmu kepada mereka.
Tafsir Al-tahlili
Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka kepada Luṭ a.s.
Mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk yaitu azab yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang telah mengingkari dan men-dustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat, “ Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. ” Bahkan dengan perkataan, “ Kami datang untuk mengazab mereka. ” Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan Luṭ kepada kaumnya selama ini.
Nabi Luṭ a.s.
selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya.
Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah.
Seruan dan pernyataan Luṭ ini mereka sambut dengan ejekan.
Mereka tidak mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar.
Bahkan mereka menantang Luṭ agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Luṭ bahwa maksud kedatangan mereka ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah swt kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaumnya.
Tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah para malaikat yang tidak pernah menyalahi perintah Allah.
Setelah itu, para malaikat memberikan perintah kepada Luṭ a.s.
tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang.
Luṭ beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman diperintahkan untuk segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam.
Luṭ a.s.
diminta berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang.
Ini juga bertujuan agar Luṭ a.s.
dapat mendorong para pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan ia dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan.
Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorang pun dari pengikut Luṭ yang menoleh ke belakang pada waktu mendengar halilintar yang menghancurkan.
Dengan demikian, mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan menggoncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini, disebutkan agar Luṭ berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia.
Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya dengan mengatakan, “ Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu. ” Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam ( Syria ).
Pada Surah Hūd, kisah Luṭ dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya.
Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda.
Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan mengutarakan kisah Luṭ dalam Surah Hūd ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah swt yang wajib disembah.
Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka.
Sedang tujuan kisah Luṭ dengan kaumnya pada Surah Al-Ḥijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima.
Juga nikmat yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada rasul-rasul yang diutus Allah kepada mereka.
Di antaranya adalah nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim a.s.
berupa putra-putra yang selalu diidam-idamkannya, dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Luṭ beserta pengikutnya.
Juga untuk menerangkan azab Allah yang telah ditimpakan kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada dakwah rasul yang diutus kepada mereka.
Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu
- Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya
- pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"
- Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
- Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari
- Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak
- Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke
- Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia
- Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke
- Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب