Tafsir Surat Al-Waqiah ayat 74 , Fasabbih Biasmi Rabbika Al-Azimi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Waqiah ayat 74 | Fasabbih Biasmi Rabbika Al-Azimi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ﴾
[ الواقعة: 74]

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. [Waqiah: 74]

Fasabbih Biasmi Rabbika Al-Azimi

Tafsir Al-mokhtasar


Maka sucikanlah -wahai Rasul- Rabbmu Yang Mahaagung dari hal-hal yang tidak semestinya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Selalu bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung untuk menyucikan-Nya dan rasa syukur atas karunia yang besar itu

Tafsir al-Jalalain


( Maka bertasbihlah ) artinya, Maha Sucikanlah ( dengan menyebut nama ) huruf Ba di sini adalah Zaidah ( Rabbmu Yang Maha Besar ) yakni Allah Yang Maha Besar.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Selalu bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung untuk menyucikan-Nya dan rasa syukur atas karunia yang besar itu!

Tafsir Al-wajiz


71-74.
Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir.
Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini Allah mengungkapkan tentang nikmat yang hampir dilupakan manusia.
Ungkapan tersebut berbentuk pertanyaan untuk dipikirkan dan direnungkan oleh manusia, apakah manusia mengetahui pentingnya fungsi api? Cara membuat api yang dilakukan pada zaman purba adalah dengan cara menggosok-gosokkan dua batang kayu, hingga menyala, atau dengan cara menggoreskan baja di atas batu, sehingga memercikkan api dan ditampung percikan tersebut pada kawul ( semacam kapuk berwarna kehitam-hitaman yang melekat pada pelepah aren ) tersebut, yang kemudian dapat dipergunakan untuk menyalakan api di dapur guna memasak berbagai masakan yang akan dihidangkan untuk dinikmati oleh manusia, atau api yang dinyalakan menurut cara sekarang dengan menggoreskan batang geretan pada korek api, maka menyalalah ia.
Atau dengan korek yang mempergunakan roda baja kecil sebagai alat pemutar untuk diputarkan pada batu api kemudian percikannya ditampung pada sumbu yang dibasahi dengan bensin, sehingga sumbu nyala.
Atau seperti cara yang sekarang ini melalui kompor minyak tanah atau dengan gas.
Membuat api dengan cara zaman dahulu maupun menurut cara zaman sekarang, yang menjadi pertanyaan ialah siapakah yang menyediakan kayunya atau batu apinya, bajanya, dan kawulnya atau minyak tanah dan gas? Juga siapakah yang menyediakan bahan bensin dan sebagainya? Bukankah bahan-bahan yang menjadi sebab api menyala baik berupa kayu bakar maupun minyak tanah, hanyalah Allah saja yang menjadikan-Nya?
Meskipun tersedia beras, sayur-mayur dan lauk-pauknya, bila tidak ada api, tidak dapat kita memakannya karena masih mentah.
Alangkah tidak enaknya, kalau makanan tersebut mentah seperti, daging mentah, dan nasinya masih berupa beras.
Bagaimanakah selera bisa timbul, kalau segala-galanya serba mentah?
Dengan gambaran tersebut, jelaslah bagaimana pentingnya api bagi keper-luan hidup manusia.
Karena api itu didapat dengan mudah setiap hari, maka hampir-hampir tidak terpikirkan oleh manusia betapa api itu memberi kenikmatan.
Hampir-hampir jarang orang bersyukur dan berterima kasih atas adanya api.
Karena pentingnya api itu, Allah menegaskan bahwa api dijadikan untuk peringatan bagi manusia dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir, maka wajarlah manusia bertasbih dengan menyebut nama Tuhan Yang Mahabesar.


Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فسبح باسم ربك العظيم

سورة: الواقعة - آية: ( 74 )  - جزء: ( 27 )  -  صفحة: ( 536 )

transliterasi Indonesia

fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
  2. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah
  3. Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
  4. Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak
  5. Katakanlah: "Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka,
  6. Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim,
  7. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di
  8. (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya
  9. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
  10. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, May 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب