Tafsir Surat Al-Anam ayat 99 , Wa Huwa Al-Ladhi Anzala Mina As-Samai Maan Faakhrajna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anam ayat 99 | Wa Huwa Al-Ladhi Anzala Mina As-Samai Maan Faakhrajna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ﴾
[ الأنعام: 99]

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. [Anam: 99]

Wa Huwa Al-Ladhi Anzala Mina As-Samai Maan Faakhrajna Bihi Nabata Kulli Shayin Faakhrajna Minhu Khađiraan Nukhriju Minhu Habbaan Mutarakibaan Wa Mina An-Nakhli Min Taliha Qinwanun Daniyatun Wa Jannatin Min Anabin Wa Az-Zaytuna Wa Ar-Rummana Mushtabihaan Wa Ghayra Mutashabihin Anzuru Ila Thamarihi Idha Athmara Wa Yanihi Inna Fi Dhalikum Laayatin Liqawmin Yuuminuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan Dia lah -Subḥānahu wa Ta’ālā- yang menurunkan air hujan dari langit.
Kemudian dengan air hujan itu Dia menumbuhkan segala jenis tanaman.
Lalu dari tumbuh-tumbuhan itu Kami keluarkan tanam-tanaman dan pepohonan yang hijau.
Dan darinya Kami keluarkan biji-bijian yang bertumpuk-tumpuk, seperti yang terjadi pada bulir-bulir ( gandum dan sejenisnya ).
Dan dari mayang kurma muncul tangkai-tangkai yang dekat sehingga dapat diraih oleh orang yang berdiri maupun orang yang duduk.
Kami pun mengeluarkan kebun-kebun anggur.
Dan Kami juga mengeluarkan pohon zaitun dan pohon delima yang memiliki kemiripan dalam bentuk daunnya tetapi buahnya berbeda.
Perhatikanlah -wahai manusia- bagaimana kondisi buahnya pada awal kemunculannya dan bagaimana kondisinya ketika buahnya telah matang.
Sesungguhnya di situ terdapat petunjuk yang nyata mengenai kekuasaan Allah bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat dari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti semacam itu.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Dialah yang menurunkan air hujan dari awan untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman.
Dia mengeluarkan buah-buahan segar dari bermacam tumbuhan dan berbagai jenis biji-bijian.
Dari pucuk pohon korma, Dia mengeluarkan pelepah kering, mengandung buah yang mudah dipetik.
Dengan air itu, Dia menumbuhkan berbagai macam kebun: anggur, zaitun dan delima.
Ada kebun-kebun yang serupa bentuk buahnya, tetapi berbeda rasa, aroma dan kegunaannya.
Amatilah buah-buahan yang dihasilkannya, dengan penuh penghayatan dan semangat mencari pelajaran.
Juga, amatilah proses kematangannya yang melalui beberapa fase.
Sungguh, itu semua mengandung bukti yang nyata bagi orang-orang yang mencari, percaya dan tunduk kepada kebenaran( 1 ).
( 1 ) Ayat tentang tumbuh-tumbuhan ini menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, hingga sampai pada fase kematangan.
Pada saat mencapai fase kematangan itu, suatu jenis buah mengandung komposisi zat gula, minyak, protein, berbagai zat karbohidrat dan zat tepung.
Semua itu terbentuk atas bantuan cahaya matahari yang masuk melalui klorofil yang pada umumnya terdapat pada bagian pohon yang berwarna hijau, terutama pada daun.
Daun itu ibarat pabrik yang mengolah komposisi zat-zat tadi untuk didistribusikan ke bagian-bagian pohon yang lain, termasuk biji dan buah.
Lebih dari itu, ayat ini menerangkan bahwa air hujan adalah sumber air bersih satu-satunya bagi tanah.
Sedangkan matahari adalah sumber semua kehidupan.
Tetapi, hanya tumbuh-tumbuhan yang dapat menyimpan daya matahari itu dengan perantaraan klorofil, untuk kemudian menyerahkannya kepada manusia dan hewan dalam bentuk bahan makanan organik yang dibentuknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat membuktikan kemahaesaan Allah.
Zat hemoglobin yang diperlukan untuk pernapasan manusia dan sejumlah besar jenis hewan, berkaitan erat sekali dengan zat hijau daun.
Atom karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, mengandung atom zat besi di dalam molekul hemoglobin.
Hemoglobin itu sendiri mengandung atom magnesium dalam molekul klorofil.
Di dunia kedokteran ditemukan bahwa klorofil, ketika diasimilasi oleh tubuh manusia, bercampur dengan sel-sel manusia.
Percampuran itu kemudian memberikan tenaga dan kekuatan melawan bermacam bakteri penyakit.
Dengan demikian, ia berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari serangan segala macam penyakit.
Di bagian akhir ayat ini disebutkan "Unzhurû ilâ tsamarihi idzâ atsmara wa yan’ih" ( amatilah buah- buahan yang dihasilkannya ).
Perintah ini mendorong perkembangan Ilmu Tumbuh-tumbuhan ( Botanik ) yang sampai saat ini mengandalkan metode pengamatan bentuk luar seluruh organnya dalam semua fase perkembangannya

Tafsir al-Jalalain


( Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan ) dalam ayat ini terkandung iltifat dari orang yang ketiga menjadi pembicara ( dengan air itu ) yakni dengan air hujan itu ( segala macam tumbuh-tumbuhan ) yang dapat tumbuh ( maka Kami keluarkan darinya ) dari tumbuh-tumbuhan itu sesuatu ( tanaman yang hijau ) yang menghijau ( Kami keluarkan darinya ) dari tanaman yang menghijau itu ( butir yang banyak ) yang satu sama lainnya bersusun seperti bulir-bulir gandum dan sejenisnya ( dan dari pohon kurma ) menjadi khabar dan dijadikan sebagai mubdal minhu ( yaitu dari mayangnya ) yaitu dari pucuk pohonnya; dan mubtadanya ialah ( keluar tangkai-tangkainya ) tunas-tunas buahnya ( yang mengurai ) saling berdekatan antara yang satu dengan yang lainnya ( dan ) Kami tumbuhkan berkat air hujan itu ( kebun-kebun ) tanaman-tanaman ( anggur, zaitun dan delima yang serupa ) dedaunannya; menjadi hal ( dan yang tidak serupa ) buahnya ( perhatikanlah ) hai orang-orang yang diajak bicara dengan perhatian yang disertai pemikiran dan pertimbangan ( buahnya ) dengan dibaca fathah huruf tsa dan huruf mimnya, atau dibaca dhammah keduanya sebagai kata jamak dari tsamrah; perihalnya sama dengan kata syajaratun jamaknya syajarun, dan khasyabatun jamaknya khasyabun ( di waktu pohonnya berbuah ) pada awal munculnya buah; bagaimana keadaannya? ( dan ) kepada ( kematangannya ) artinya kemasakannya, yaitu apabila telah masak; bagaimana keadaannya.
( Sesungguhnya yang demikian itu ada tanda-tanda ) yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah swt.
dalam menghidupkan kembali yang telah mati dan lain sebagainya ( bagi orang-orang yang beriman ) mereka disebut secara khusus sebab hanya merekalah yang dapat memanfaatkan hal ini untuk keimanan mereka, berbeda dengan orang-orang kafir.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Dialah yang menurunkan air hujan dari awan untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman.
Dia mengeluarkan buah-buahan segar dari bermacam tumbuhan dan berbagai jenis biji-bijian.
Dari pucuk pohon korma, Dia mengeluarkan pelepah kering, mengandung buah yang mudah dipetik.
Dengan air itu, Dia menumbuhkan berbagai macam kebun: anggur, zaitun dan delima.
Ada kebun-kebun yang serupa bentuk buahnya, tetapi berbeda rasa, aroma dan kegunaannya.
Amatilah buah-buahan yang dihasilkannya, dengan penuh penghayatan dan semangat mencari pelajaran.
Juga, amatilah proses kematangannya yang melalui beberapa fase.
Sungguh, itu semua mengandung bukti yang nyata bagi orang-orang yang mencari, percaya dan tunduk kepada kebenaran( 1 ).
( 1 ) Ayat tentang tumbuh-tumbuhan ini menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, hingga sampai pada fase kematangan.
Pada saat mencapai fase kematangan itu, suatu jenis buah mengandung komposisi zat gula, minyak, protein, berbagai zat karbohidrat dan zat tepung.
Semua itu terbentuk atas bantuan cahaya matahari yang masuk melalui klorofil yang pada umumnya terdapat pada bagian pohon yang berwarna hijau, terutama pada daun.
Daun itu ibarat pabrik yang mengolah komposisi zat-zat tadi untuk didistribusikan ke bagian-bagian pohon yang lain, termasuk biji dan buah.
Lebih dari itu, ayat ini menerangkan bahwa air hujan adalah sumber air bersih satu-satunya bagi tanah.
Sedangkan matahari adalah sumber semua kehidupan.
Tetapi, hanya tumbuh-tumbuhan yang dapat menyimpan daya matahari itu dengan perantaraan klorofil, untuk kemudian menyerahkannya kepada manusia dan hewan dalam bentuk bahan makanan organik yang dibentuknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat membuktikan kemahaesaan Allah.
Zat hemoglobin yang diperlukan untuk pernapasan manusia dan sejumlah besar jenis hewan, berkaitan erat sekali dengan zat hijau daun.
Atom karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, mengandung atom zat besi di dalam molekul hemoglobin.
Hemoglobin itu sendiri mengandung atom magnesium dalam molekul klorofil.
Di dunia kedokteran ditemukan bahwa klorofil, ketika diasimilasi oleh tubuh manusia, bercampur dengan sel-sel manusia.
Percampuran itu kemudian memberikan tenaga dan kekuatan melawan bermacam bakteri penyakit.
Dengan demikian, ia berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari serangan segala macam penyakit.
Di bagian akhir ayat ini disebutkan "Unzhurû ilâ tsamarihi idzâ atsmara wa yan'ih" ( amatilah buah- buahan yang dihasilkannya ).
Perintah ini mendorong perkembangan Ilmu Tumbuh-tumbuhan ( Botanik ) yang sampai saat ini mengandalkan metode pengamatan bentuk luar seluruh organnya dalam semua fase perkembangannya.

Tafsir Al-wajiz


Keesaan dan kekuasaan Allah telah terbukti dengan jelas bagi yang masih enggan untuk beriman, maka ayat ini menegaskan kembali seakan merangkum dan memerinci apa yang telah disebutkan.
Dan Dialah yang menurunkan air, yaitu hujan, dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak padahal sebelumnya hanya satu biji atau benih.
Dan, sebagai contoh dari proses di atas, dari mayang, yakni tongkol bunga, kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai yang mudah dipetik, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa bentuk buahnya dan yang tidak serupa aroma dan kegunaannya.
Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan perhatikan pula proses bagaimana buah tersebut menjadi masak.
Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.

Tafsir Al-tahlili


Allah menjelaskan kejadian hal-hal yang menjadi kebutuhan manusia sehari-hari, agar mereka secara mudah dapat memahami kekuasaan, kebijaksanaan, serta pengetahuan Allah.
Allah menjelaskan bahwa Allah-lah yang menurunkan hujan dari langit, yang menyebabkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari berbagai ragam bentuk, macam dan rasa.
Seperti firman Allah:
يُسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِ
...
disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya.
( ar-Ra’d/13: 4 ).
Disebutkan hujan turun dari langit adalah menurut kebiasaan mereka.
“ Samā ” atau langit digunakan untuk apa saja yang berada di atas; sedang yang dimaksud dengan Samā dalam ayat ini ialah “ Saḥāb ” yang berarti awan seperti ditunjukkan dalam firman Allah:
اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ ٦٨ ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ ٦٩
Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? ( al-Wāqi’ah/56: 68-69 ).
Allah menjelaskan bahwa air itu sebagai sebab bagi tumbuhnya segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam bentuk jenis dan rasanya, agar manusia dapat mengetahui betapa kekuasaan Allah mengatur kehidupan tumbuh-tumbuhan itu.
Manusia yang suka memperhatikan siklus peredaran air akan dapat mengetahui betapa tingginya hukum-hukum Allah.
Hukum-Nya berlaku secara tetap dan berlangsung terus tanpa henti-hentinya, sampai tiba saat yang telah ditentukan.
Kemudian disebutkan pula perincian dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu; di antaranya ialah rerumputan yang tumbuh berumpun-rumpun sehingga kelihatan menghijau.
Tumbuh-tumbuhan jenis ini mengeluarkan buah yang berbentuk butiran-butiran kecil yang terhimpun dalam sebuah tangkai seperti gandum, syair dan padi.
Jenis yang lain dari tumbuh-tumbuhan itu ialah pohon palma yang mengeluarkan buah yang terhimpun dalam sebuah tandan yang menjulai rendah sehingga mudah dipetik.
Jenis yang lain lagi dari jenis tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu ialah anggur, zaitun, dan delima.
Ketika jenis buah-buahan ini disebutkan secara beruntun, karena masing-masing ada yang mempunyai persamaan dan perbedaan, sifat, bentuk dan rasanya, sehingga ada yang berwarna kehitam-hitaman dan ada pula yang berwarna kehijau-hijauan; ada yang berdaun agak lebar, dan ada pula yang berdaun agak kecil; begitu pula ada yang rasanya manis dan ada yang asam.
Dalam hal ini ilmuwan berkata:
Makhluk hidup telah dijelaskan oleh ahli botani, seperti tumbuhan memainkan peranan penting dalam membuat dunia layak untuk dihuni.
Di antara perannya, tumbuhan membersihkan udara bagi manusia, menjaga suhu agar relatif konstan, dan menyeimbangkan proporsi gas di atmosfir.
Allah swt menetapkan bahwa manusia dan hewan menerima makanannya dari yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam “ pabrik hijau ”nya.
Pabrik hijau ini, yang oleh ahli botani disebut dengan kloroplas, mengandung klorofil yang di dalam Al-Qur’an disebaut sebagai al-khaḍir ( bahan hijau ), dimana tumbuhan memanfaatkan energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang pada akhirnya menghasilkan biji-bijian, buah-buahan dan bagian tumbuhan lainnya.
Sel tumbuhan, tidak seperti sel-sel manusia dan hewan, dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya dalam nutrien melalui cara-cara yang sangat spesial.
Proses yang disebut fotosintesis ini dilakukan tidak oleh sel tetapi oleh kloroplas, organel-organel yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Organel-organel hijau kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop ini, merupakan satu-satunya laboratorium di muka bumi yang mampu menyimpan energi matahari dalam bahan organik.
Fotosintesis merupakan sebuah proses kimia, yang dirumuskan sebagai berikut:
6.
H2O + 6 CO2 +Cahaya matahari → C6 H12 O6 + 6 O2, Artinya, air dan karbon dioksida dengan bantuan energi matahari menghasilkan gula/glukosa dan oksigen.
Menurut ahli astronomi Amerika, George Greenstein, klorofil adalah molekul yang melangsungkan fotosintesis.
Mekanisme fotosintesis dimulai dengan penyerapan cahaya matahari oleh molekul klorofil.
Fotosintesis bervariasi sesuai dengan intensitas dan lamanya sumber cahaya matahari, dan produktivitasnya diukur dari keluaran oksigen yang dihasilkannya.
Produksi yang dibuat oleh tumbuhan direalisasikan melalui proses kimia yang sangat kompleks.
Ribuan pigmen-pigmen klorofil ditemukan pada kloroplas bereaksi terhadap cahaya dalam waktu yang sangat pendek, sekitar seperseribu detik.
Konversi energi matahari menjadi energi kimia atau listrik merupakan terobosan sangat mutakhir.
Sistem fotosintesis yang sangat kompleks merupakan sebuah mekanisme yang secara sengaja dirancang oleh Allah swt.
Suatu ‘pabrik tanpa banding’ yang dilaksanakan dalam unit luasan yang kecil pada daun.
Proses fotosintesis dengan peran klorofil dan kloroplas, merupakan salah satu dari ayat-ayat kauniah, yang menampakkan bahwa seluruh makhluk hidup diciptakan oleh Allah, Pemelihara seluruh alam.
Ayat terkait: al-Ḥajj/22: 5).
Kesemuanya itu adalah untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang menciptakan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu.
Allah memerintahkan kepada manusia agar memperhatikan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu pada saat berbuah bagaimana buah-buahan itu tersembul dari batang atau rantingnya, kemudian merekah sebagai bunga, setelah nampak buahnya, akhirnya menjadi buah yang sempurna ( matang ).
Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa dalam proses kejadian pembuahan itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat teliti pengurusannya serta tinggi ilmu-Nya.
Tanda-tanda kekuasaan Allah itu menjadi bukti bagi orang yang beriman.
Dari ayat-ayat ini dapat dipahami bahwa perhatian manusia pada segala macam tumbuh-tumbuhan hanya terbatas pada keadaan lahir sebagai bukti adanya kekuasaan Allah, tidak sampai mengungkap rahasia kekuasaan Allah terhadap penciptaan tumbuh-tumbuhan itu.


Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وهو الذي أنـزل من السماء ماء فأخرجنا به نبات كل شيء فأخرجنا منه خضرا نخرج منه حبا متراكبا ومن النخل من طلعها قنوان دانية وجنات من أعناب والزيتون والرمان مشتبها وغير متشابه انظروا إلى ثمره إذا أثمر وينعه إن في ذلكم لآيات لقوم يؤمنون

سورة: الأنعام - آية: ( 99 )  - جزء: ( 7 )  -  صفحة: ( 140 )

transliterasi Indonesia

wa huwallażī anzala minas-samā`i mā`ā, fa akhrajnā bihī nabāta kulli syai`in fa akhrajnā min-hu khaḍiran nukhriju min-hu ḥabbam mutarākibā, wa minan-nakhli min ṭal'ihā qinwānun dāniyatuw wa jannātim min a'nābiw waz-zaitụna war-rummāna musytabihaw wa gaira mutasyābih, unẓurū ilā ṡamarihī iżā aṡmara wa yan'ih, inna fī żālikum la`āyātil liqaumiy yu`minụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan.
  2. Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
  3. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,
  4. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah
  5. Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan
  6. dan dikatakan kepada mereka: "Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya)
  7. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
  8. seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.
  9. Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua
  10. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, November 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب