Tafsir Surat Al-Masad ayat 1 , Tabbat Yada Abi Lahabin Wa Tabba
Tafsir Al-mokhtasar
Telah merugi kedua tangan paman Nabi -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- Abu Lahab bin Abdul Muṭṭalib karena perbuatannya, karena ia telah menyakiti Nabi -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam-, dan gagallah usahanya.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AL-MASAD ( JERAT SABUT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 5 ayat ~ Surat ini dimulai dengan pemberitaan tentang kebinasaan Abû Lahab, musuh Allah dan Rasul-Nya.
Harta, kehormatan atau apa saja selain itu yang dimilikinya tidak berguna lagi.
Di akhirat kelak, ia diancam akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala dan membakar.
Istrinya ikut pula menyertainya masuk ke dalam neraka.
Allah memberikan kepadanya satu bentuk azab, yaitu dengan melilitkan seutas jerat ke lehernya untuk menyeretnya ke dalam neraka, sebagai tambahan siksa atas apa yang telah dilakukannya dalam menyakiti Rasulullah saw.
dan mengganggu misi dakwahnya.]] Binasalah kedua tangan Abû Lahab yang selalu digunakannya untuk menyakiti kaum muslimin.
Ia pun binasa pula bersama dengan kedua tangannya itu
Tafsir al-Jalalain
( Binasalah ) atau merugilah ( kedua tangan Abu Lahab ) maksudnya diri Abu Lahab; di sini diungkapkan dengan memakai kata-kata kedua tangan sebagai ungkapan Majaz, karena sesungguhnya kebanyakan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia itu dikerjakan dengan kedua tangannya; Jumlah kalimat ini mengandung makna doa ( dan sesungguhnya dia binasa ) artinya dia benar-benar merugi.
Kalimat ayat ini adalah kalimat berita; perihalnya sama dengan perkataan mereka: Ahlakahullaahu Waqad Halaka, yang artinya: "Semoga Allah membinasakannya; dan sungguh dia benar-benar binasa." Ketika Nabi saw.
menakut-nakutinya dengan azab, ia berkata, "Jika apa yang telah dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka sesungguhnya aku akan menebus diriku dari azab itu dengan harta benda dan anak-anakku." Lalu turunlah ayat selanjutnya, yaitu:
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [111 ~ AL-MASAD ( JERAT SABUT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 5 ayat ~ Surat ini dimulai dengan pemberitaan tentang kebinasaan Abû Lahab, musuh Allah dan Rasul-Nya.
Harta, kehormatan atau apa saja selain itu yang dimilikinya tidak berguna lagi.
Di akhirat kelak, ia diancam akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala dan membakar.
Istrinya ikut pula menyertainya masuk ke dalam neraka.
Allah memberikan kepadanya satu bentuk azab, yaitu dengan melilitkan seutas jerat ke lehernya untuk menyeretnya ke dalam neraka, sebagai tambahan siksa atas apa yang telah dilakukannya dalam menyakiti Rasulullah saw.
dan mengganggu misi dakwahnya. ]] Binasalah kedua tangan Abû Lahab yang selalu digunakannya untuk menyakiti kaum muslimin.
Ia pun binasa pula bersama dengan kedua tangannya itu.
Tafsir Al-wajiz
Karena kebenciannya kepada Nabi dan penentangannya terhadap dakwah beliau dengan cara yang menyakitkan, maka celaka dan binasalah kedua tangan Abu Lahab yakni diri Abu Lahab, yang bernama ‘Abdul Uzz bin Abdul Muttalib; dan benar-benar binasa dia!
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Abū Lahab akan rugi dan binasa dan kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya.
Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak.
Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa.
Dikatakan Abū Lahab, padahal namanya Abdul-‘Uzza, karena ia berwajah tampan menawan.
Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abū Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya.
Hal itu seperti orang komunis memilih syiar merah dan golongan kiri karena golongan kiri adalah aṣḥāb asy-syimāl.
Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abū Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abū Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.
لَمَّا نَزَلَتْ ﴿تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ﴾ أَقْبَلَتِ اْلعَوْرَاءُ أُمُّ جَمِيْلٍ بِنْتُ حَرْبٍ وَلَهَا وَلْوَلَةٌ وَفِيْ يَدِهَا فِهْرٌ وَهِيَ تَقُوْلُ: مُذَمِّمًا أَبَيْنَا وَدِيْنَهُ قَلَيْنَا وَأَمْرَهُ عَصَيْنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ وَمَعَهُ أَبُوْ بَكْرٍ فَلَمَّا رَآهَا أَبُوْ بَكْرٍ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ قَدْ أَقْبَلَتْ وَأَنَا أَخَافُ أَنْ تَرَاكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّهَا لَنْ تَرَانِيْ وَقَرَأَ قُرْآنًا فَاعْتَصَمَ بِهِ كَمَا قَالَ وَقَرَأَ ﴿وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًا﴾ فَوَقَفَتْ عَلَى أَبِيْ بَكْرٍ وَلَمْ تَرَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا أَبَا بَكْرٍ إِنِّي أُخْبِرْتُ أَنَّ صَاحِبَكَ هَجَانِيْ فَقَالَ: لَا وَرَبِّ هٰذَا اْلبَيْتِ مَا هَجَاكَ فَوَلَّتْ وَهِيَ تَقُوْلُ: قَدْ عَلِمَتْ قُرَيْشٌ أَنِّي بِنْتُ سَيِّدِهَا.
( رواه الحاكم )
Ketika ayat tabbat yadā abī lahabin watabba turun, Ummu Jamīl al-‘Aurā ( wanita yang sebelah matanya buta ) binti Ḥarb datang sambil berteriak-teriak.
Ia membawa batu sekepalan tangan, seraya berkata.
“ Dia mencela ( agama kami ), kami menolak.
Agamanya kami benci dan perintahnya kami bantah. ” Ketika itu Nabi saw.
duduk di dalam masjid bersama Abu Bakar.
Ketika Abu Bakar melihat wanita itu, beliau berkata, Wahai Rasulullah, wanita itu telah datang.
Saya khawatir dia melihatmu.” Maka Rasulullah saw.
berkata “ Dia tidak akan melihatku. ” Kemudian Nabi membaca sebuah ayat dan berlindung dengan menggunakan ayat itu.
Beliau membaca “ Dan apabila kamu membaca Al-Qur’an, kami jadikan diantara kamu dan orang-orang yang tidak beriman itu penghalang yang tertutup. ” Wanita itu berdiri di depan Abu Bakar, namum ia tidak bisa melihat Rasulullah saw.
Ia berkata, “ Hai Abu Bakar, aku mendapat kabar bahwa temanmu itu telah menghinaku. ” Abu Bakar berkata, “ Tidak.
Demi Tuhan Pemilik Ka‘bah.
Dia tidak mencelamu. ” Lalu wanita itu berpaling sambil berkata, “ Kaum Quraisy telah tahu kalau aku adalah putri pembesarnya. ” ( Riwayat al-Ḥākim )
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
- Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas
- (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa?
- demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
- bangunlah, lalu berilah peringatan!
- Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di
- Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب