Tafsir Surat Al-Qasas ayat 40 , Faakhadhnahu Wa Junudahu Fanabadhnahum Fi Al-Yammi Fanzur Kayfa
﴿فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ ۖ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ﴾
[ القصص: 40]
Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. [Qasas: 40]
Faakhadhnahu Wa Junudahu Fanabadhnahum Fi Al-Yammi Fanzur Kayfa Kana Aqibatu Az-Zalimina
Tafsir Al-mokhtasar
Maka Kami hukum Fir’aun dan bala tentaranya dengan melemparkan mereka ke dalam lautan, tenggelam dan binasa seluruhnya.
Maka perhatikanlah -wahai Rasul- bagaimana tempat tujuan dan akhir dari kehidupan orang-orang yang zalim.
Tempat tujuan dan akhir mereka adalah kehancuran.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Maka Kami lalu mencabut kekuasaan Fir’aun.
Ia dan balatentaranya Kami seret lalu Kami tenggelamkan ke dalam laut, untuk menghilangkan faktor penyebab kezaliman dalam diri mereka.
Maka renungilah, wahai Muhammad, dan ingatkanlah kaummu tentang kesudahan orang-orang yang zalim di dunia.
Sesungguhnya kamu akan dimenangkan atas mereka
Tafsir al-Jalalain
( Maka Kami hukum Firaun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ) Kami campakkan mereka ( ke dalam laut ) yang asin airnya, sehingga tenggelamlah mereka.
( Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim ) sewaktu mereka menjadi binasa.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Maka Kami lalu mencabut kekuasaan Fir'aun.
Ia dan balatentaranya Kami seret lalu Kami tenggelamkan ke dalam laut, untuk menghilangkan faktor penyebab kezaliman dalam diri mereka.
Maka renungilah, wahai Muhammad, dan ingatkanlah kaummu tentang kesudahan orang-orang yang zalim di dunia.
Sesungguhnya kamu akan dimenangkan atas mereka.
Tafsir Al-wajiz
Maka sebagai akibat keangkuhan dan kedurhakaan mereka dan setelah itu mencapai puncaknya Kami siksa dia, yakni Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam Laut Merah seperti melempar batu-batu kecil yang tidak berarti sehingga mereka semua mati tenggelam.
Maka perhatikanlah, wahai Nabi Muhammad dan siapa pun yang mengetahui peristiwa itu, bagaimana kesudahan buruk yang menimpa orang yang zalim.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Fir‘aun dan tentaranya sangat sombong dan takabur.
Fir‘aun menganggap dan mengaku hanya dialah penguasa yang mutlak di muka bumi.
Siapa saja yang menantangnya dianggap salah dan durhaka.
Kalau dikatakan kepadanya ada Tuhan yang lebih besar daripada kekuasaannya, Fir‘aun menjadi kalap, dan tak dapat lagi menguasai dirinya, seperti memerintahkan dengan segera membuat suatu hal yang mustahil, seperti membuat bangunan setinggi langit agar dia dapat berhadapan dengan Tuhan Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa.
Fir‘aun dan kaumnya mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan, tidak akan diperhitungkan apa yang telah dikerjakan selama hidup di dunia, dan tidak ada yang akan menyiksa bila mereka melakukan kezaliman dan kekejaman.
Memang demikianlah kepercayaan mereka karena pengaruh kesombongan dan ketakaburan itu.
Mereka membuat piramida yang besar untuk kuburan mereka yang diisi dengan perabot yang lengkap dan serba mewah serta pakaian dan perhiasan yang indah-indah, untuk dinikmati sesudah mati.
Karena kesombongan dan ketakaburan itu, Allah mengazab mereka di dunia dan akhirat.
Di dunia Fir‘aun ditenggelamkan bersama tentaranya ke dalam lautan, dan di akhirat mereka akan disiksa dalam neraka.
Demikianlah nasib yang telah ditetapkan Allah bagi orang yang takabur dan sombong, berbuat zalim dan aniaya terhadap Allah dan sesamanya.
Sebenarnya kelanjutan kisah Fir‘aun bisa ditemukan pada surah-surah lain dalam Al-Qur’an seperti Surah al-A‘rāf, Yūnus, Ṭāhā, dan sebagainya.
Akan tetapi, Allah hendak menegaskan di sini bagaimana nasib orang-orang yang durhaka yang tidak lagi mempergunakan akal dan pikirannya sehingga tertutuplah hatinya untuk menerima kebenaran dari mana pun datangnya, sehingga dia menjadi sombong dan takabur.
Hal itu layak menjadi perhatian dan pelajaran bagi seluruh manusia.
Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فأخذناه وجنوده فنبذناهم في اليم فانظر كيف كان عاقبة الظالمين
سورة: القصص - آية: ( 40 ) - جزء: ( 20 ) - صفحة: ( 390 )transliterasi Indonesia
fa akhażnāhu wa junụdahụ fa nabażnāhum fil-yamm, fanẓur kaifa kāna 'āqibatuẓ-ẓālimīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- karena telah datang seorang buta kepadanya.
- dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
- Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
- Thaa Siim Miim
- Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini
- Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah
- Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al
- dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
- dan langit serta pembinaannya,
- Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب