Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 1 , Aqtaraba Lilnnasi Hisabuhum Wa Hum Fi Ghaflatin Muriđuna
Tafsir Al-mokhtasar
Telah semakin dekat kepada manusia waktu perhitungan amalan mereka pada hari Kiamat, sedangkan mereka masih saja berada dalam keadaan lalai dan berpaling dari Akhirat, lantaran dengan perkara dunia.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AL-ANBIYA’ ( NABI-NABI ) Pendahuluan: Makkiyyah, 112 ayat ~ Surat yang termasuk kelompok surat Makkiyyah dan diturunkan setelah surat Ibrâhîm ini mengandung seratus dua belas ayat.
Surat ini diawali dengan penjelasan mengenai hari kiamat yang semakin mendekat, sementara orang-orang musyrik tidak memperhatikan hal itu.
Mereka beranggapan bahwa semestinya seorang rasul bukanlah manusia.
Tentang al-Qur’ân, mereka sesekali menganggapnya sebagai sihir, lain kali sebagai syair, bahkan kadang-kadang sebagai mimpi kosong belaka.
Mereka telah diberi peringatan.
Selain itu, terdapat pula penjelasan bahwa para rasul hanyalah manusia biasa, seperti Muhammad, misalnya.
Juga terdapat keterangan bahwa orang-orang terdahulu pun ada yang mendustakan para rasul seperti kaum Quraisy mendustakan Muhammad.
Allah menuturkan kisah tentang kehancuran mereka dalam surat ini, karena memang hanya Dialah yang mempertahankan dan membinasakan suatu bangsa.
Dia pulalah yang memiliki kekusaan di langit dan di bumi, sedang malaikat-malaikat selalu bertasbih kepada-Nya di tempat-tempat peredarannya, tanpa pernah merasa lelah.
Juga terdapat penjelasan bahwa langit dan bumi yang kokoh ini adalah bukti kemahaesaan penciptanya.
Sebab, kalau ada pencipta lain selain Allah yang ikut serta, tentu langit dan bumi akan hancur.
Keterangan bahwa semua rasul membawa misi yang sama, yaitu ibadah kepada Allah semata yang tidak mempunyai anak, juga terdapat dalam surat ini.
Tidak ada seorang rasul pun yang mengakui adanya tuhan selain Allah.
Kalau ada, maka balasannya adalah neraka jahanam.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah menjelaskan keagungan ciptaan-Nya dan keajaiban langit dan bumi.
Pemaparan kondisi orang-orang musyrik dan orang-orang kafir.
Mengingatkan bahwa Allah menjaga manusia.
Diisaratkan pula akan balasan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Pemaparan kisah Nabi Mûsâ dan Hârûn dengan Fir’aun, kisah Nabi Ibrâhîm denan kaumnya, karunia Allah berupa keturunanya yang baik.
Pemaparan kisah nabi Lûth dan kaumnya yang musnah.
dan kisah nabi Nûh dan kekufuran kaumnya sehingga dihancurkan, kecuali orang yang beriman.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kisah nabi Sulaymân ( Sulaiman ), Dâwûd ( Daud ), Ismâ’îl ( Ismail ), Idrîs ( Idris ), Dzû al-Kifl ( Zukifli ) dan Nabi Yûnus ( Yunus ) serta Maryam.
Dibicarakan pula tentang Ya’jûj dan Ma’jûj.
Penjelasan lain yang dipaparkan dalam surat ini adalah tentang perbuatan saleh dan buah dari perbuatan itu, balasan orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan serta keadaanya pada hari kiamat, rahmat Allah pada misi kenabian Muhammad, peringatan Allah terhadap orang-orang musyrik, dan bahwa segala ketetapan.
Hanya Dialah yang menentukan ketetapan, dan Dia adalah penentu ketetapan yang paling adil.]] Hari kiamat, saat perhitungan orang-orang musyrik itu, telah semakin mendekat, sementara mereka melalaikan kedahsyatannya dan menolak untuk mempercayainya
Tafsir al-Jalalain
( Telah dekat kepada manusia ) kepada penduduk Mekah yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit ( hari penghisaban mereka ) yaitu hari kiamat ( sedang mereka berada dalam kelalaian ) daripadanya ( lagi berpaling ) tidak bersiap-siap untuk menghadapinya, yaitu dengan bekal iman.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [21 ~ AL-ANBIYA' ( NABI-NABI ) Pendahuluan: Makkiyyah, 112 ayat ~ Surat yang termasuk kelompok surat Makkiyyah dan diturunkan setelah surat Ibrâhîm ini mengandung seratus dua belas ayat.
Surat ini diawali dengan penjelasan mengenai hari kiamat yang semakin mendekat, sementara orang-orang musyrik tidak memperhatikan hal itu.
Mereka beranggapan bahwa semestinya seorang rasul bukanlah manusia.
Tentang al-Qur'ân, mereka sesekali menganggapnya sebagai sihir, lain kali sebagai syair, bahkan kadang-kadang sebagai mimpi kosong belaka.
Mereka telah diberi peringatan.
Selain itu, terdapat pula penjelasan bahwa para rasul hanyalah manusia biasa, seperti Muhammad, misalnya.
Juga terdapat keterangan bahwa orang-orang terdahulu pun ada yang mendustakan para rasul seperti kaum Quraisy mendustakan Muhammad.
Allah menuturkan kisah tentang kehancuran mereka dalam surat ini, karena memang hanya Dialah yang mempertahankan dan membinasakan suatu bangsa.
Dia pulalah yang memiliki kekusaan di langit dan di bumi, sedang malaikat-malaikat selalu bertasbih kepada-Nya di tempat-tempat peredarannya, tanpa pernah merasa lelah.
Juga terdapat penjelasan bahwa langit dan bumi yang kokoh ini adalah bukti kemahaesaan penciptanya.
Sebab, kalau ada pencipta lain selain Allah yang ikut serta, tentu langit dan bumi akan hancur.
Keterangan bahwa semua rasul membawa misi yang sama, yaitu ibadah kepada Allah semata yang tidak mempunyai anak, juga terdapat dalam surat ini.
Tidak ada seorang rasul pun yang mengakui adanya tuhan selain Allah.
Kalau ada, maka balasannya adalah neraka jahanam.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah menjelaskan keagungan ciptaan-Nya dan keajaiban langit dan bumi.
Pemaparan kondisi orang-orang musyrik dan orang-orang kafir.
Mengingatkan bahwa Allah menjaga manusia.
Diisaratkan pula akan balasan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Pemaparan kisah Nabi Mûsâ dan Hârûn dengan Fir'aun, kisah Nabi Ibrâhîm denan kaumnya, karunia Allah berupa keturunanya yang baik.
Pemaparan kisah nabi Lûth dan kaumnya yang musnah.
dan kisah nabi Nûh dan kekufuran kaumnya sehingga dihancurkan, kecuali orang yang beriman.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kisah nabi Sulaymân ( Sulaiman ), Dâwûd ( Daud ), Ismâ'îl ( Ismail ), Idrîs ( Idris ), Dzû al-Kifl ( Zukifli ) dan Nabi Yûnus ( Yunus ) serta Maryam.
Dibicarakan pula tentang Ya'jûj dan Ma'jûj.
Penjelasan lain yang dipaparkan dalam surat ini adalah tentang perbuatan saleh dan buah dari perbuatan itu, balasan orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan serta keadaanya pada hari kiamat, rahmat Allah pada misi kenabian Muhammad, peringatan Allah terhadap orang-orang musyrik, dan bahwa segala ketetapan.
Hanya Dialah yang menentukan ketetapan, dan Dia adalah penentu ketetapan yang paling adil. ]] Hari kiamat, saat perhitungan orang-orang musyrik itu, telah semakin mendekat, sementara mereka melalaikan kedahsyatannya dan menolak untuk mempercayainya.
Tafsir Al-wajiz
Telah semakin dekat kepada manusia, yang kafir dan yang menyekutukan Allah, perhitungan amal mereka, pada hari Kiamat tentang semua yang mereka kerjakan di dunia, sedang mereka dalam keadaan lalai tentang dahsyatnya hari Kiamat, karena kesibukan mereka tentang dunia, mereka berpalingdari iman terhadap akhirat.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa hari hisab atau perhitungan amal untuk manusia sudah dekat.
Pada hari hisab itu kelak akan diperhitungkan semua perbuatan yang telah mereka lakukan selagi mereka hidup di dunia.
Selain itu, semua nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada mereka diminta pertanggungjawabannya, baik nikmat yang ada pada diri mereka sendiri, seperti akal pikiran, makanan dan minuman, serta anak keturunan dan harta benda.
Mereka akan ditanya, apa yang telah mereka perbuat dengan semua nikmat itu? Apakah karunia Allah tersebut mereka gunakan untuk berbuat kebajikan dalam rangka ketaatan kepada-Nya, ataukah semuanya itu digunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang membuktikan keingkaran dan kedurhakaan mereka kepada-Nya?
Allah menegaskan bahwa manusia sesungguhnya lalai terhadap apa yang akan diperbuat Allah kelak terhadap mereka di hari Kiamat.
Kelalaian itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berpikir mengenai hari Kiamat, sehingga mereka tidak mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjaga keselamatan diri mereka dari azab Allah.
Orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah kaum musyrikin.
Mereka adalah orang-orang yang tidak beriman tentang adanya hari Kiamat, dan mengingkari adanya hari kebangkitan dan hari hisab.
Namun demikian, ayat ini memperingatkan kepada mereka bahwa hari hisab sudah dekat.
Ini adalah untuk menekankan, bahwa hari Kiamat, termasuk hari kebangkitan dan hari hisab, pasti akan datang, walaupun mereka itu tidak mempercayainya; dan hari hisab itu akan diikuti pula oleh hari-hari pembalasan terhadap amal-amal yang baik atau pun yang buruk.
Kaum musyrikin itu lalai dan tidak mau berpikir tentang nasib jelek yang akan mereka temui kelak pada hari hisab dan hari pembalasan itu.
Padahal, dengan akal sehat semata, orang dapat meyakini, bahwa perbuatan yang baik sepantasnya dibalas dengan kebaikan, dan perbuatan yang jahat sepatutnya dibalas dengan azab dan siksa.
Akan tetapi karena mereka itu tidak mau memikirkan akibat buruk yang akan mereka terima di akhirat kelak, maka mereka senantiasa memalingkan muka dan menutup telinga, setiap kali mereka diperingatkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, yang berisi ancaman dan sebagainya.
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi
- (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
- Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
- dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
- Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di
- Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami
- Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan
- Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang
- Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya
- Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب