Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 1 , Aqtaraba Lilnnasi Hisabuhum Wa Hum Fi Ghaflatin Muriđuna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anbiya ayat 1 | Aqtaraba Lilnnasi Hisabuhum Wa Hum Fi Ghaflatin Muriđuna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ﴾
[ الأنبياء: 1]

Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). [Anbiya: 1]

Aqtaraba Lilnnasi Hisabuhum Wa Hum Fi Ghaflatin Muriđuna

Tafsir Al-mokhtasar


Telah semakin dekat kepada manusia waktu perhitungan amalan mereka pada hari Kiamat, sedangkan mereka masih saja berada dalam keadaan lalai dan berpaling dari Akhirat, lantaran dengan perkara dunia.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AL-ANBIYA’ ( NABI-NABI ) Pendahuluan: Makkiyyah, 112 ayat ~ Surat yang termasuk kelompok surat Makkiyyah dan diturunkan setelah surat Ibrâhîm ini mengandung seratus dua belas ayat.
Surat ini diawali dengan penjelasan mengenai hari kiamat yang semakin mendekat, sementara orang-orang musyrik tidak memperhatikan hal itu.
Mereka beranggapan bahwa semestinya seorang rasul bukanlah manusia.
Tentang al-Qur’ân, mereka sesekali menganggapnya sebagai sihir, lain kali sebagai syair, bahkan kadang-kadang sebagai mimpi kosong belaka.
Mereka telah diberi peringatan.
Selain itu, terdapat pula penjelasan bahwa para rasul hanyalah manusia biasa, seperti Muhammad, misalnya.
Juga terdapat keterangan bahwa orang-orang terdahulu pun ada yang mendustakan para rasul seperti kaum Quraisy mendustakan Muhammad.
Allah menuturkan kisah tentang kehancuran mereka dalam surat ini, karena memang hanya Dialah yang mempertahankan dan membinasakan suatu bangsa.
Dia pulalah yang memiliki kekusaan di langit dan di bumi, sedang malaikat-malaikat selalu bertasbih kepada-Nya di tempat-tempat peredarannya, tanpa pernah merasa lelah.
Juga terdapat penjelasan bahwa langit dan bumi yang kokoh ini adalah bukti kemahaesaan penciptanya.
Sebab, kalau ada pencipta lain selain Allah yang ikut serta, tentu langit dan bumi akan hancur.
Keterangan bahwa semua rasul membawa misi yang sama, yaitu ibadah kepada Allah semata yang tidak mempunyai anak, juga terdapat dalam surat ini.
Tidak ada seorang rasul pun yang mengakui adanya tuhan selain Allah.
Kalau ada, maka balasannya adalah neraka jahanam.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah menjelaskan keagungan ciptaan-Nya dan keajaiban langit dan bumi.
Pemaparan kondisi orang-orang musyrik dan orang-orang kafir.
Mengingatkan bahwa Allah menjaga manusia.
Diisaratkan pula akan balasan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Pemaparan kisah Nabi Mûsâ dan Hârûn dengan Fir’aun, kisah Nabi Ibrâhîm denan kaumnya, karunia Allah berupa keturunanya yang baik.
Pemaparan kisah nabi Lûth dan kaumnya yang musnah.
dan kisah nabi Nûh dan kekufuran kaumnya sehingga dihancurkan, kecuali orang yang beriman.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kisah nabi Sulaymân ( Sulaiman ), Dâwûd ( Daud ), Ismâ’îl ( Ismail ), Idrîs ( Idris ), Dzû al-Kifl ( Zukifli ) dan Nabi Yûnus ( Yunus ) serta Maryam.
Dibicarakan pula tentang Ya’jûj dan Ma’jûj.
Penjelasan lain yang dipaparkan dalam surat ini adalah tentang perbuatan saleh dan buah dari perbuatan itu, balasan orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan serta keadaanya pada hari kiamat, rahmat Allah pada misi kenabian Muhammad, peringatan Allah terhadap orang-orang musyrik, dan bahwa segala ketetapan.
Hanya Dialah yang menentukan ketetapan, dan Dia adalah penentu ketetapan yang paling adil.]] Hari kiamat, saat perhitungan orang-orang musyrik itu, telah semakin mendekat, sementara mereka melalaikan kedahsyatannya dan menolak untuk mempercayainya

Tafsir al-Jalalain


( Telah dekat kepada manusia ) kepada penduduk Mekah yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit ( hari penghisaban mereka ) yaitu hari kiamat ( sedang mereka berada dalam kelalaian ) daripadanya ( lagi berpaling ) tidak bersiap-siap untuk menghadapinya, yaitu dengan bekal iman.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [21 ~ AL-ANBIYA' ( NABI-NABI ) Pendahuluan: Makkiyyah, 112 ayat ~ Surat yang termasuk kelompok surat Makkiyyah dan diturunkan setelah surat Ibrâhîm ini mengandung seratus dua belas ayat.
Surat ini diawali dengan penjelasan mengenai hari kiamat yang semakin mendekat, sementara orang-orang musyrik tidak memperhatikan hal itu.
Mereka beranggapan bahwa semestinya seorang rasul bukanlah manusia.
Tentang al-Qur'ân, mereka sesekali menganggapnya sebagai sihir, lain kali sebagai syair, bahkan kadang-kadang sebagai mimpi kosong belaka.
Mereka telah diberi peringatan.
Selain itu, terdapat pula penjelasan bahwa para rasul hanyalah manusia biasa, seperti Muhammad, misalnya.
Juga terdapat keterangan bahwa orang-orang terdahulu pun ada yang mendustakan para rasul seperti kaum Quraisy mendustakan Muhammad.
Allah menuturkan kisah tentang kehancuran mereka dalam surat ini, karena memang hanya Dialah yang mempertahankan dan membinasakan suatu bangsa.
Dia pulalah yang memiliki kekusaan di langit dan di bumi, sedang malaikat-malaikat selalu bertasbih kepada-Nya di tempat-tempat peredarannya, tanpa pernah merasa lelah.
Juga terdapat penjelasan bahwa langit dan bumi yang kokoh ini adalah bukti kemahaesaan penciptanya.
Sebab, kalau ada pencipta lain selain Allah yang ikut serta, tentu langit dan bumi akan hancur.
Keterangan bahwa semua rasul membawa misi yang sama, yaitu ibadah kepada Allah semata yang tidak mempunyai anak, juga terdapat dalam surat ini.
Tidak ada seorang rasul pun yang mengakui adanya tuhan selain Allah.
Kalau ada, maka balasannya adalah neraka jahanam.
Selanjutnya, dalam surat ini Allah menjelaskan keagungan ciptaan-Nya dan keajaiban langit dan bumi.
Pemaparan kondisi orang-orang musyrik dan orang-orang kafir.
Mengingatkan bahwa Allah menjaga manusia.
Diisaratkan pula akan balasan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Pemaparan kisah Nabi Mûsâ dan Hârûn dengan Fir'aun, kisah Nabi Ibrâhîm denan kaumnya, karunia Allah berupa keturunanya yang baik.
Pemaparan kisah nabi Lûth dan kaumnya yang musnah.
dan kisah nabi Nûh dan kekufuran kaumnya sehingga dihancurkan, kecuali orang yang beriman.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kisah nabi Sulaymân ( Sulaiman ), Dâwûd ( Daud ), Ismâ'îl ( Ismail ), Idrîs ( Idris ), Dzû al-Kifl ( Zukifli ) dan Nabi Yûnus ( Yunus ) serta Maryam.
Dibicarakan pula tentang Ya'jûj dan Ma'jûj.
Penjelasan lain yang dipaparkan dalam surat ini adalah tentang perbuatan saleh dan buah dari perbuatan itu, balasan orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan serta keadaanya pada hari kiamat, rahmat Allah pada misi kenabian Muhammad, peringatan Allah terhadap orang-orang musyrik, dan bahwa segala ketetapan.
Hanya Dialah yang menentukan ketetapan, dan Dia adalah penentu ketetapan yang paling adil.
]] Hari kiamat, saat perhitungan orang-orang musyrik itu, telah semakin mendekat, sementara mereka melalaikan kedahsyatannya dan menolak untuk mempercayainya.

Tafsir Al-wajiz


Telah semakin dekat kepada manusia, yang kafir dan yang menyekutukan Allah, perhitungan amal mereka, pada hari Kiamat tentang semua yang mereka kerjakan di dunia, sedang mereka dalam keadaan lalai tentang dahsyatnya hari Kiamat, karena kesibukan mereka tentang dunia, mereka berpalingdari iman terhadap akhirat.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa hari hisab atau perhitungan amal untuk manusia sudah dekat.
Pada hari hisab itu kelak akan diperhitungkan semua perbuatan yang telah mereka lakukan selagi mereka hidup di dunia.
Selain itu, semua nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada mereka diminta pertanggungjawabannya, baik nikmat yang ada pada diri mereka sendiri, seperti akal pikiran, makanan dan minuman, serta anak keturunan dan harta benda.
Mereka akan ditanya, apa yang telah mereka perbuat dengan semua nikmat itu? Apakah karunia Allah tersebut mereka gunakan untuk berbuat kebajikan dalam rangka ketaatan kepada-Nya, ataukah semuanya itu digunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang membuktikan keingkaran dan kedurhakaan mereka kepada-Nya?
Allah menegaskan bahwa manusia sesungguhnya lalai terhadap apa yang akan diperbuat Allah kelak terhadap mereka di hari Kiamat.
Kelalaian itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berpikir mengenai hari Kiamat, sehingga mereka tidak mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjaga keselamatan diri mereka dari azab Allah.
Orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah kaum musyrikin.
Mereka adalah orang-orang yang tidak beriman tentang adanya hari Kiamat, dan mengingkari adanya hari kebangkitan dan hari hisab.
Namun demikian, ayat ini memperingatkan kepada mereka bahwa hari hisab sudah dekat.
Ini adalah untuk menekankan, bahwa hari Kiamat, termasuk hari kebangkitan dan hari hisab, pasti akan datang, walaupun mereka itu tidak mempercayainya; dan hari hisab itu akan diikuti pula oleh hari-hari pembalasan terhadap amal-amal yang baik atau pun yang buruk.
Kaum musyrikin itu lalai dan tidak mau berpikir tentang nasib jelek yang akan mereka temui kelak pada hari hisab dan hari pembalasan itu.
Padahal, dengan akal sehat semata, orang dapat meyakini, bahwa perbuatan yang baik sepantasnya dibalas dengan kebaikan, dan perbuatan yang jahat sepatutnya dibalas dengan azab dan siksa.
Akan tetapi karena mereka itu tidak mau memikirkan akibat buruk yang akan mereka terima di akhirat kelak, maka mereka senantiasa memalingkan muka dan menutup telinga, setiap kali mereka diperingatkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, yang berisi ancaman dan sebagainya.


Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

اقترب للناس حسابهم وهم في غفلة معرضون

سورة: الأنبياء - آية: ( 1 )  - جزء: ( 17 )  -  صفحة: ( 322 )

transliterasi Indonesia

iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi
  2. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
  3. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
  4. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
  5. Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di
  6. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami
  7. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan
  8. Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang
  9. Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya
  10. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب