Tafsir Surat An-Najm ayat 1 , Wa An-Najmi Idha Hawa
Tafsir Al-mokhtasar
Allah -Subḥānahu- bersumpah dengan bintang ketika jatuh.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AN-NAJM ( BINTANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw.
mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan.
Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu.
Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj.
Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas.
Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri.
Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai "ber-gender feminin" setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki.
Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka.
Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam.
Kisah tentang lembaran-lembaran suci ( shuhuf, shahîfah ) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini.
Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu.
Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur’ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat.
Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur’ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya.
Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân.]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan
Tafsir al-Jalalain
( Demi bintang ) yaitu bintang Tsurayya ( ketika terbenam ) sewaktu terbenam.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [53 ~ AN-NAJM ( BINTANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw.
mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan.
Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu.
Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj.
Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas.
Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri.
Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai "ber-gender feminin" setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki.
Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka.
Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam.
Kisah tentang lembaran-lembaran suci ( shuhuf, shahîfah ) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini.
Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu.
Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur'ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat.
Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur'ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya.
Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur'ân. ]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan.
Tafsir Al-wajiz
Surah at-Tur diakhiri dengan perintah untuk bertasbih dan memuji Allah setiap saat, terutama pagi.
Pada Surah an-Najm ini Allah memulai dengan bersumpah demi bintang.
Demi bintang yang bertebaran di angkasa ketika hendak terbenam akibat terbitnya matahari di ufuk timur dengan sinarnya yang kuat.
Tafsir Al-tahlili
Allah swt menerangkan bahwa Ia bersumpah dengan makhluk-Nya yang besar yakni bintang yang beredar pada porosnya, sehingga tidak saling berbenturan satu dengan yang lainnya.
Bintang-bintang itu merupakan petunjuk bagi manusia dalam hutan dan di padang pasir, di tempat kediaman dan dalam perjalanan, di kampung dan di kota, dan juga di lautan, bintang-bintang itu besar sekali faedahnya bagi kehidupan manusia.
Allah swt mengarahkan sumpah-Nya kepada kaum musyrikin agar mengetahui betapa banyak manfaatnya bintang-bintang bagi mereka.
Antara lain untuk mengetahui perubahan musim agar mereka bersiap-siap untuk menggembalakan ternak mereka, kemudian setelah turun hujan mereka dapat menanam tanaman yang sesuai dengan musimnya.
Sumpah Allah tersebut mengingatkan manusia bahwa di sana ada benda-benda yang perkasa di ruang angkasa yang harus mereka ketahui, agar mereka dapat meyakini besarnya sumber kekuasaan Allah dan indahnya ciptaan-Nya.
Ilmu pengetahuan modern telah menerangkan bahwa di angkasa raya ada keajaiban yang dapat dilihat dari cepatnya peredaran dan bentuknya yang besar.
Alam matahari terdiri dari matahari dan 9 buah planet yang kebanyakan dikelilingi oleh beberapa buah bulan.
Matahari itu dalam alamnya adalah sebagian daripada alam angkasa.
Di alam angkasa ada sekitar 30.000.000.000 ( tigapuluh miliar ) bintang.
Setiap bintang adalah sebagai matahari seperti mataharinya manusia di bumi ini.
Ada yang lebih besar dan ada pula yang lebih kecil daripadanya.
Umur matahari adalah sekitar lima milyar tahun, umur bumi sekitar 2.000 juta tahun.
Umur air di atas bumi sekitar 300 juta tahun.
Dan umur manusia sekitar 300.000 tahun.
Dan alam semesta itu mempunyai penjaga ( hanya Allah-lah yang mengetahuinya ).
Dan tidak seorang pun yang mengetahui bala tentara Tuhan kecuali Dia.
Al-‘Amasy dari Mujāhid mengatakan bahwa ayat ini merujuk pada Al-Qur’an ketika diturunkan seperti dalam firman-Nya:
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ ٧٥ وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ ٧٦ اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ ٧٧ فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ ٧٨ لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ ٧٩ تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ٨٠
Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui, dan ( ini ) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara ( Lauḥ Maḥfūẓ ), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
( al-Wāqi‘ah/56: 75-80 )
Demi bintang ketika terbenam. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun,
- Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke
- Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah
- Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu)
- Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia
- Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya.
- Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan
- Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
- Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum
- Dan mereka berkata: "Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب