Tafsir Surat Al-Ankabut ayat 10 , Wa Mina An-Nasi Man Yaqulu Amanna Billahi Faidha

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ankabut ayat 10 | Wa Mina An-Nasi Man Yaqulu Amanna Billahi Faidha - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِن جَاءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ﴾
[ العنكبوت: 10]

Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? [Ankabut: 10]

Wa Mina An-Nasi Man Yaqulu Amanna Billahi Faidha Udhiya Fi Allahi Jaala Fitnata An-Nasi Kaadhabi Allahi Wa Lain Jaa Nasrun Min Rabbika Layaqulunna Inna Kunna Maakum Awalaysa Allahu Bialama Bima Fi Suduri Al-Alamina

Tafsir Al-mokhtasar


Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah.” Namun tatkala ia mendapatkan gangguan dari orang-orang kafir atas keimanannya, ia menjadikan gangguan mereka itu seperti siksa Allah, lalu ia kembali murtad dari imannya karena menyepakati orang-orang kafir.
Jika terjadi pertolongan dari Rabbmu untukmu -wahai Rasul- niscaya ia berkata, “Kami pernah bersama kalian dalam keimanan -wahai orang-orang yang beriman-.” Bukankah Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya kekufuran dan keimanan yang ada di dalam hati, maka bagaimana mereka memberitakan kepada Allah apa yang ada di dalam hati mereka, sementara Allah lebih mengetahui daripada mereka apa yang ada di dalam hati.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Dan di antara manusia ada yang berkata dengan lisannya, "Kami telah beriman." Lalu apabila dia ditimpa cobaan di jalan Allah, mereka takut dan menjelekkan agamanya serta tidak memikirkan azab Allah pada hari kiamat, seakan-akan mereka menjadikan siksaan manusia itu bagaikan azab Allah di akhirat.
Apabila Allah memberi kemenangan kepada orang-orang Mukmin atas musuh-musuh mereka, dan mereka mendapatkan harta rampasan, maka datanglah orang-orang yang berpura-pura beriman itu kepada orang-orang muslim seraya berkata, "Sesungguhnya kami bersama kalian dalam keimanan, maka berilah kami bagian dari harta rampasan itu." Tidak sepantasnya mereka menyangka bahwa keadaan mereka ini tidak diketahui Allah.
Allah lebih mengetahui kemunafikan dan keimanan yang ada di dalam kalbu manusia

Tafsir al-Jalalain


( Di antara manusia ada orang yang berkata, "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti, -karena beriman- kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu ) yakni perlakuan mereka yang menyakitkan kepada dirinya ( sebagai azab Allah ) yaitu ketakutannya terhadap siksaan mereka disamakan seperti takut kepada azab Allah.
Sehingga akhirnya dia mau menuruti kemauan mereka, lalu ia menjadi orang yang munafik.
( Dan sungguh jika ) huruf Lam pada lafal la in menunjukkan makna sumpah ( datang pertolongan ) kepada orang-orang Mukmin ( dari Rabbmu ) lalu orang-orang Mukmin memperoleh banyak ganimah ( mereka pasti akan berkata ) Lafal Layaqulunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa’, karena jika dibiarkan, maka akan berturut-turutlah huruf Nun, sehingga jadilah Layaqulunna yang pada asalnya adalah Layaqulunanna, dan dibuang daripadanya Wawu Dhamir jamak bukan karena sebab bertemunya dua huruf yang disukunkan.
( "Sesungguhnya kami adalah beserta kalian" ) dalam hal iman, karena itu maka ajaklah kami bersama-sama mendapat bagian ganimah itu.
Maka Allah swt.
berfirman ( Bukankah Allah lebih mengetahui ) yakni mengetahui ( apa yang ada dalam dada semua manusia? ) yakni apa yang ada di dalam hati mereka, apakah keimanan ataukah kemunafikan? Memang benar Allah lebih mengetahui.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Dan di antara manusia ada yang berkata dengan lisannya, "Kami telah beriman." Lalu apabila dia ditimpa cobaan di jalan Allah, mereka takut dan menjelekkan agamanya serta tidak memikirkan azab Allah pada hari kiamat, seakan-akan mereka menjadikan siksaan manusia itu bagaikan azab Allah di akhirat.
Apabila Allah memberi kemenangan kepada orang-orang Mukmin atas musuh-musuh mereka, dan mereka mendapatkan harta rampasan, maka datanglah orang-orang yang berpura-pura beriman itu kepada orang-orang muslim seraya berkata, "Sesungguhnya kami bersama kalian dalam keimanan, maka berilah kami bagian dari harta rampasan itu." Tidak sepantasnya mereka menyangka bahwa keadaan mereka ini tidak diketahui Allah.
Allah lebih mengetahui kemunafikan dan keimanan yang ada di dalam kalbu manusia.

Tafsir Al-wajiz


Ayat-ayat yang lalu menyimpulkan bahwa ada orang yang beriman kepada Allah yang diuji dan disakiti oleh kaum musyrikin, namun mereka tabah dalam keimanan, dan di antara manusia ada pula sebagian yang berkata dengan lidahnya tanpa menyentuh secara mantap hatinya, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti dengan ditimpa cobaan karena dia beriman kepada Allah, hatinya goyah dan takut kepada siksa yang akan menimpanya dari kaum musyrikin.
Dia menganggap cobaan berupa siksaan dan gangguan dari manusia itu sebagai siksaan Allah, dan tidak sabar menghadapinya.
Orang itu takut kepada kezaliman manusia, seperti ketakutannya kepada azab Allah, karena itu dia tinggalkan imannya itu.
Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu berupa kemenangan kepada orang-orang mukmin atas musuh-musuh mereka, dan mereka mendapatkan harta rampasan, niscaya datanglah mereka, yaitu orang orang yang berpura-pura beriman itu kepada orang-orang muslim dan akan berkata, “
Sesungguhnya kami bersama kamu dalam keimanan, maka berilah kami bagian dari harta rampasan itu.” Tidak sepantasnya mereka menyangka bahwa keadaan mereka ini tidak diketahui Allah.
Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia, baik yang berupa keimanan maupun kemunafikan?

Tafsir Al-tahlili


Menurut riwayat, ayat-ayat ini diturunkan berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada seseorang yang bernama ‘Ayyāsy bin Abī Rabī’ah di mana pada mulanya ia telah masuk Islam kemudian berhijrah ke Medinah.
Akan tetapi, karena keislamannya itu, ia mengalami berbagai macam siksaan.
Karena tidak tahan lagi, ia kembali murtad dan kembali menjadi musyrik.
Orang yang menyiksanya adalah tokoh kafir Quraisy bernama Abu Jahal dan al-Ḥāriṡ.
Keduanya adalah pamannya sendiri ( adik kandung ibunya ).
Akhirnya ‘Ayyāsy masuk Islam kembali dan menjadi muslim yang baik.
Ayat ini menerangkan keadaan seseorang yang mengaku beriman kepada Allah dan mengikrarkan dengan lidah tentang keesaan-Nya.
Akan tetapi, bila ia difitnah atau disiksa oleh orang musyrik yang tidak senang dengan keislamannya, ia menganggap bahwa fitnah yang berupa cobaan dan siksaan dari orang lain itu sama saja dengan azab dari Tuhan di akhirat.
Oleh karena itu, daripada mengalami siksaan terus-menerus, lebih baik ia kembali lagi kepada agama berhala ( murtad ).
Sebenarnya kalau ia sungguh-sungguh beriman, tentu ia bersabar atas cobaan tersebut, dan menenteramkan hatinya dengan keimanan yang ber-sarang dalam dadanya.
Namun demikian, cobaan tersebut justru memalingkan hatinya dari beriman kepada Allah, sebagaimana azab Allah memalingkan seseorang dari kekafirannya.
Ia menyangka siksaan dari manusia tidak dapat dihindarkan, sedang azab Allah di akhirat bisa saja dihindari.
Dalam ayat lain disebutkan lagi:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَئَنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ ١١ ( الحج )
Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi; maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang.
Dia rugi di dunia dan di akhirat.
Itulah kerugian yang nyata.
( al-Ḥajj/22: 11 )
Jika pertolongan Allah didatangkan kepada orang-orang mukmin yang sedang berjuang, maka golongan yang masih ragu-ragu dengan kebenaran Islam itu pura-pura menjadi sahabat yang baik dan mengatakan, “ Kami selalu bersamamu sebagai saudara-saudara seagama, dan kami akan menolongmu dalam menghadapi musuh. ” Apa yang mereka ucapkan itu tidak lain hanyalah sekadar ucapan mulut mereka saja.
Sebab mereka telah berdusta dengan apa yang telah mereka dakwakan.
Keterangan ayat lain menegaskan:
ۨالَّذِيْنَ يَتَرَبَّصُوْنَ بِكُمْۗ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللّٰهِ قَالُوْٓا اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ ۖ وَاِنْ كَانَ لِلْكٰفِرِيْنَ نَصِيْبٌ قَالُوْٓا اَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلَنْ يَّجْعَلَ اللّٰهُ لِلْكٰفِرِيْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ سَبِيْلًا ࣖ ١٤١ ( النساۤء )
( yaitu ) orang yang menunggu-nunggu ( peristiwa ) yang akan terjadi pada dirimu.
Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “ Bukankah kami ( turut berperang ) bersama kamu? ” Dan jika orang kafir mendapat bagian, mereka berkata, “ Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin? ” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat.
Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.
( an-Nisā’/4: 141 )


Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ومن الناس من يقول آمنا بالله فإذا أوذي في الله جعل فتنة الناس كعذاب الله ولئن جاء نصر من ربك ليقولن إنا كنا معكم أو ليس الله بأعلم بما في صدور العالمين

سورة: العنكبوت - آية: ( 10 )  - جزء: ( 20 )  -  صفحة: ( 397 )

transliterasi Indonesia

wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja'ala fitnatan-nāsi ka'ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma'akum, a wa laisallāhu bi`a'lama bimā fī ṣudụril-'ālamīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal.
  2. Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku".
  3. Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka
  4. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya
  5. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian
  6. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi,
  7. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan
  8. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala
  9. masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.
  10. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, July 16, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب