Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 105 , Wa Laqad Katabna Fi Az-Zaburi Min Badi Adh-Dhikri

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anbiya ayat 105 | Wa Laqad Katabna Fi Az-Zaburi Min Badi Adh-Dhikri - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ﴾
[ الأنبياء: 105]

Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. [Anbiya: 105]

Wa Laqad Katabna Fi Az-Zaburi Min Badi Adh-Dhikri Anna Al-Arđa Yarithuha Ibadiya As-Salihuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan sungguh telah Kami tulis dalam kitab-kitab yang Kami turunkan kepada rasul-rasul setelah Kami menuliskannya dalam Lauḥ Maḥfuẓ; bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba Allah yang saleh dan beramal ketaatan kepada-Nya, mereka itu lah umat Muhammad -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam-.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kami sungguh telah menuliskan dalam kitab Zabûr, kitab suci Dâwûd, bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang pantas untuk membangun dan menyediakan keperluan hidup yang layak di dalamnya

Tafsir al-Jalalain


( Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur ) yakni kitab Zabur yang telah diturunkan oleh Allah ( sesudah adanya peringatan ) yang dimaksud adalah Ummul Kitab atau Alquran yang telah ada di sisi Allah, yakni di Lohmahfuz ( bahwasanya bumi ini ) yakni bumi surga ( diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang saleh ) yakni siapa saja di antara hamba-hamba-Ku yang saleh.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kami sungguh telah menuliskan dalam kitab Zabûr, kitab suci Dâwûd, bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang pantas untuk membangun dan menyediakan keperluan hidup yang layak di dalamnya.

Tafsir Al-wajiz


Pada ayat yang lalu Allah menerangkan keadaan orang kafir dan orang beriman di akhirat.
Pada ayat ini Allah menerangkan ketetapan-Nya tentang orang-orang yang mewarisi bumi.
Dan sungguh, telah Kami tulis sebagai suatu ketetapan di dalam Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Dawud dan Sulaiman, setelah tertulis di dalam Az-Zikr, yaitu di Lauh Mahfuz, bahwa bumi ini milik-Ku dan akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh, yaitu sanggup mengelola bumi dan memakmurkannya, mengambil manfaat dari kekayaan alamnya, serta sanggup memimpin masyarakat dan membangunnya dengan mengikuti petunjuk-Ku.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada para rasul, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
Dalam kitab-kitab itu diterangkan bahwa bumi ini adalah kepunyaan Allah, diwariskan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Allah telah menetapkan juga dalam ayat ini, bahwa hamba-hamba yang mewarisi bumi itu ialah hamba-hamba yang sanggup mengolah bumi dan memakmurkannya, selama dia mengikuti petunjuk Allah.
Jika diperhatikan sejarah dunia dan sejarah umat manusia, maka orang-orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa di bumi ini, ialah orang-orang yang sanggup mengatur dan memimpin masyarakat, mengolah bumi ini untuk kepentingan umat manusia, sanggup mempertahankan diri dari serangan luar dan dapat mengokohkan persatuan rakyat yang ada di negaranya.
Pemberian kekuasaan oleh Allah kepada orang-orang tersebut bukanlah berarti Allah telah meridai tindakan-tindakan mereka; karena kehidupan duniawi lain halnya dengan kehidupan ukhrawi.
Ada orang yang bahagia hidup di akhirat saja, dan ada pula yang bahagia hidup di dunia saja.
Sedangkan yang dicita-citakan seorang muslim ialah bahagia hidup di dunia dan di akhirat.
Apabila orang muslim ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat, mereka harus mengikuti Sunnatullah di atas, yaitu taat beribadah kepada Allah, sanggup memimpin umat manusia dengan baik, sanggup mengolah bumi ini untuk kepentingan umat manusia, menggalang persatuan dan kesatuan yang kuat di antara mereka sehingga tidak mudah dipecah belah oleh musuh.
Para mufasir berbeda pendapat dalam menafsirkan kata “ bumi ” dalam ayat ini, di antaranya:
a.
Sebagian ahli tafsir mengartikan “ bumi ” dalam ayat ini dengan “ surga ”.
Karena “ surga ” itu diwariskan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.
Firman Allah:
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ صَدَقَنَا وَعْدَهٗ وَاَوْرَثَنَا الْاَرْضَ نَتَبَوَّاُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاۤءُ ۚفَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ ٧٤
Dan mereka berkata, “ Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami ( diperkenankan ) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki. ” Maka ( surga itulah ) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.
( az-Zumar/39: 74 )
b.
Sebagian yang lain mengartikan kata “ bumi ” dengan bumi yang sekarang ditempati umat manusia.
Firman Allah:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi.
( an-Nūr/24: 55 )
اِنَّ الْاَرْضَ لِلّٰهِ ۗيُوْرِثُهَا مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
“ Sesungguhnya bumi ( ini ) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.
Dan kesudahan ( yang baik ) adalah bagi orang-orang yang bertakwa. ”
( al-A‘rāf/7: 128 )
c.
Sebagian mufasir lain mengartikan “ bumi ” dengan tanah suci yang diwarisi oleh orang yang saleh, firman Allah:
وَاَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُسْتَضْعَفُوْنَ مَشَارِقَ الْاَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ
Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi.
( al-A‘rāf/7: 137 )


Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون

سورة: الأنبياء - آية: ( 105 )  - جزء: ( 17 )  -  صفحة: ( 331 )

transliterasi Indonesia

wa laqad katabnā fiz-zabụri mim ba'diż-żikri annal-arḍa yariṡuhā 'ibādiyaṣ-ṣāliḥụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala.
  2. Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan.
  3. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
  4. Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka
  5. Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas
  6. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
  7. yang mengelupas kulit kepala,
  8. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  9. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan
  10. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب