Tafsir Surat An-Naba ayat 12 , Wa Banayna Fawqakum Sabaan Shidadaan
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Kami bangun di atas kalian tujuh langit sebagai bangunan yang kokoh dan ciptaan yang rapi.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kami membangun di atas kalian tujuh langit yang kokoh dan mantap
Tafsir al-Jalalain
( Dan Kami bina di atas kalian tujuh lapis ) maksudnya langit yang berlapis tujuh ( yang kokoh ) lafal Syidaadan adalah bentuk jamak dari lafal Syadidatun, artinya sangat kuat lagi sangat rapi yang tidak terpengaruh oleh berlalunya zaman.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kami membangun di atas kalian tujuh langit yang kokoh dan mantap.
Tafsir Al-wajiz
Dan bukankah Kami telah pula membangun di atas kamu tujuh langit yang kukuh, padahal tidak kau jumpai tiang-tiang yang menyangganya? Tidak kamu dapati keretakan di langit itu agar dapat menjadi atap kuat yang menanungi penghuni bumi.
Tafsir Al-tahlili
Ketujuh, Allah membangun di atas manusia tujuh langit yang kokoh tanpa memiliki tiang dan tunduk kepada hukum Allah.
Secara ilmiah, tujuh langit yang kokoh kemungkinan dapat diartikan dengan lapisan-lapisan atmosfer yang dekat dengan bumi ini, seperti: ( 1 ) Troposphere ( Troposfer ), ( 2 ) Tropopause ( Tropopaus ), ( 3 ) Stratosphere ( Stratosfer ), ( 4 ) Stratopause ( Stratopaus ), ( 5 ) Mesosphere ( Mesosfer ), ( 6 ) Mesopause ( Mesopause ), dan ( 7 ) Thermosphere ( Termosfer ).
Pembagian ini berdasarkan temperatur ( suhu ) dari lapisan-lapisan atmosfer dan jaraknya dari permukaan bumi.
Kekokohan lapisan-lapisan tersebut, dalam pengertian kokoh dalam menyelimuti bola bumi kita, karena adanya gaya gravitasi bumi.
( lihat pula telaah ilmiah dalam Surah ar-Ra‘d/13:2, Juz-13 ).
Pada telaah ilmiah Surah ar-Ra‘d/13: 2 tersebut, pembagian lapisan atmosfer sedikit berbeda dengan yang dijelaskan pada telaah ilmiah ini, di mana Ionosfer dan Eksosfer disatukan dalam Termosfer.
Namun apabila pengertian tujuh langit ini dikaitkan dengan Mi’raj Rasulullah Muhammad saw, tampak kurang tepat.
Tujuh langit dalam Surah an-Naba’/78: 12 ini mungkin dapat diartikan sebagai Tujuh Dimensi Ruang-Waktu dalam Kaluza-Klein Theory ( KKT ).
Seperti dinyatakan dalam fisika bahwa terdapat empat ( 4 ) Gaya Fundamental yang ada di jagad raya ini, yaitu Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir Lemah, Gaya Nuklir Kuat, dan Gaya Gravitasi.
Jika keempat gaya ini terbentuk dari Ledakan Besar ( Big Bang ) dari suatu Singularity, maka mestinya keempat gaya ini dahulunya ‘menyatu’ sebagai Satu Gaya Tunggal ( Grand Unified Force ), ini yang dikenal dalam Grand Unified Theory ( GUT, Teori Ketersatuan Agung? ).
KKT menjelaskan bahwa untuk dapat menerangkan ketersatuan gaya-gaya yang empat itu, maka adanya geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini tidaklah cukup.
Geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini hanya mampu menjelaskan sedikit tentang gaya-gaya Elektromagnetik dan dalam beberapa hal Gaya Gravitasi.
Untuk bisa menjelaskan keempat gaya tersebut, maka KKT menyatakan harus ada tujuh dimensi ruang-waktu ( time-space dimensions ) yang lain.
Dengan demikian bersama empat dimensi yang sudah dikenal, yaitu: garis, bidang, ruang dan waktu; maka total dimensi ada sebelas ( 11 ) dimensi.
Pernyataan ini berbasiskan pada perhitungan Matematika-Fisika.
Berbasiskan pada KKT ini, para saintis telah mampu pula menghitung ‘garis tengah’ salah satu dimensi ruang-waktu itu, yaitu sebesar 10-32 cm, jadi dimensi itu sangat kecil sekali.
Dengan demikian, tidaklah mungkin dengan instrument yang ada sekarang ini kita dapat menembus tujuh dimensi ruang-waktu yang lain itu.
Kaluza-Klein Theory telah memberikan gambaran adanya Tujuh Dimensi Ruang-Waktu, yang kesemuanya ini akan mengokohkan geometri jagad-raya dengan empat gaya-gaya fundamentalnya.
Mungkinkah tujuh langit yang kokoh tersebut adalah tujuh dimensi ruang-waktu menurut Kaluza-Klein Theory? Wallāhu a‘lam biṣ-ṣawāb.
dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab
- Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut
- dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi
- Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi
- dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
- Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
- dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
- mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.
- Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka,
- Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, May 9, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب