Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 128 , Rabbana Wa Ajalna Muslimayni Laka Wa Min Dhurriyatina

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Baqarah ayat 128 | Rabbana Wa Ajalna Muslimayni Laka Wa Min Dhurriyatina - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ﴾
[ البقرة: 128]

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [Baqarah: 128]

Rabbana Wa Ajalna Muslimayni Laka Wa Min Dhurriyatina Ummatan Muslimatan Laka Wa Arina Manasikana Wa Tub Alayna Innaka Anta At-Tawwabu Ar-Rahimu

Tafsir Al-mokhtasar


Ya Rabb kami, jadikanlah kami orang-orang yang menerima perintah-Mu dan tunduk kepada-Mu, tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu.
Jadikanlah keturunan kami sebagai umat yang pasrah kepada-Mu.
Tunjukkanlah kepada kami tata cara beribadah kepada-Mu.
Ampunilah keburukan dan kecerobohan kami dalam menjalankan ketaatan kepada-Mu.
Sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat hamba-hamba-Mu yang bertaubat dan Maha Penyayang terhadap mereka.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Tuhan kami, restuilah kami.
Jadikanlah kami dan anak cucu kami manusia yang ikhlas berbuat demi Engkau.
Ajarkanlah kepada kami tata cara peribadatan kami di rumah suci ini.
Terimalah tobat kami jika kami lalai dan bersalah.
Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat dan Maha Mengampuni dosa dengan karunia dan rahmat-Mu

Tafsir al-Jalalain


( Ya Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua ini orang yang patuh ) dan tunduk ( kepada-Mu dan ) jadikanlah pula ( di antara keturunan kami ) maksudnya anak cucu kami ( umat ) atau golongan ( yang patuh kepada-Mu ).
’Min’ menyatakan ’sebagian’ dan diajukan mereka demikian karena firman Allah yang lalu, ’Dan janji-Ku ini tidak mencapai orang-orang yang aniaya.’ ( Dan tunjukkanlah kepada kami ) ajarkanlah kepada kami ( syariat ibadah haji kami ) maksudnya cara-cara dan tempat-tempatnya ( dan terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang ).
Mereka bertobat kepada Allah padahal mereka maksum atau terpelihara dari dosa, disebabkan kerendahan hati mereka dan sebagai pelajaran bagi anak cucu mereka.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Tuhan kami, restuilah kami.
Jadikanlah kami dan anak cucu kami manusia yang ikhlas berbuat demi Engkau.
Ajarkanlah kepada kami tata cara peribadatan kami di rumah suci ini.
Terimalah tobat kami jika kami lalai dan bersalah.
Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat dan Maha Mengampuni dosa dengan karunia dan rahmat-Mu.

Tafsir Al-wajiz


Ibrahim dan Ismail melanjutkan doanya, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang-orang yang berserah diri dan tunduk kepada-Mu, dan jadikanlah juga anak cucu kami menjadi umat yang berserah diri dengan penuh keimanan kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara, yakni manasik dan tempat-tempat melakukan ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami.
Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat yang begitu banyak, Maha Penyayang dengan kasih sayang yang amat luas.”

Tafsir Al-tahlili


Ibrahim a.s.
melanjutkan doanya, agar keturunannya menjadi umat yang tunduk dan patuh kepada Allah.
Di dalam perkataan "Muslim" ( tunduk patuh ) terkandung pengertian bahwa umat yang dimaksud Ibrahim a.s.
itu mempunyai sifat-sifat:
1.
Memurnikan kepercayaan hanya kepada Allah.
Hati seorang Muslim hanya mempercayai bahwa yang berhak disembah dan dimohonkan pertolongan hanya Allah Yang Maha Esa.
Kepercayaan ini bertolak dari kesadaran Muslim bahwa dirinya berada di bawah pengawasan dan kekuasaan Allah.
Allah saja yang dapat memberi keputusan atas dirinya.
2.
Semua perbuatan, kepatuhan dan ketundukan, dilakukan hanya karena dan kepada Allah saja, bukan karena menurut hawa nafsu, bukan karena ingin dipuji dan dipandang baik oleh orang, bukan karena pangkat dan jabatan, dan bukan pula karena keuntungan duniawi.
Bila kepercayaan dan ketundukan itu tidak murni kepada Allah, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung bagi mereka.
Allah berfirman:
اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ ٤٣ ( الفرقان )
Sudahkah engkau ( Muhammad ) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya.
Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? ( al-Furqān/25:43 )
Allah membiarkan sesat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan mengunci mati hatinya, karena Allah mengetahui bahwa mereka tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
Allah berfirman:
اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? ....
( al-Jāṡiyah/45:23 )
Pada ayat 124 yang lalu, Ibrahim a.s.
berdoa agar keturunannya dijadi-kan imam, Allah menjawab, “ Keturunan Ibrahim yang zalim tidak termasuk di dalam doa itu. ” Karena itu pada ayat 128 ini Ibrahim a.s.
mendoakan agar sebagian keluarganya dijadikan orang yang tunduk patuh kepada Allah.
Dalam hubungan ayat di atas terdapat petunjuk bahwa yang dimaksud dengan keturunannya itu ialah Ismail a.s.
dan keturunannya yang akan ditinggalkan di Mekah, sedang ia sendiri kembali ke Syam.
Keturunan Ismail a.s.
inilah yang menghuni Mekah dan sekitarnya, termasuk Nabi Muhammad saw.
Inilah yang dimaksud dengan firman Allah.
مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا
....
( Ikutilah ) agama nenek moyangmu Ibrahim.
Dia ( Allah ) telah menamakan kamu orang-orang Muslim sejak dahulu, dan ( begitu pula ) dalam ( Al-Qur’an ) ini...
( al-Ḥajj/22:78 )
Ibrahim dan Ismail memohon kepada Allah agar ditunjukkan cara-cara mengerjakan segala macam ibadah dalam rangka menunaikan ibadah, tempat wuqūf, tawaf, sa‘i, dan sebagainya, sehingga dia dan anak cucunya dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
Di dalam ayat ini, Ibrahim a.s.
memohon kepada Allah agar diterima tobatnya, padahal Ibrahim adalah seorang nabi dan rasul, demikian pula putranya.
Semua nabi dan rasul dipelihara Allah dari segala macam dosa ( ma‘ṣūm ).
Karena itu maksud dari doa Ibrahim dan putranya ialah:
1.
Ibrahim a.s.
dan putranya Ismail a.s.
memohon kepada Allah agar diampuni segala kesalahan yang tidak disengaja, yang tidak diketahui dan yang dilakukannya tanpa kehendaknya sendiri.
2.
Sebagai petunjuk bagi keturunan dan pengikutnya di kemudian hari, agar selalu menyucikan diri dari segala macam dosa dengan bertobat kepada Allah, dan menjaga kesucian tempat mengerjakan ibadah haji.
“ Allah Maha Penerima tobat ” ialah Allah sendirilah yang menerima tobat hamba-hamba-Nya, tidak ada yang lain.
Dia selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya yang benar-benar bertobat serta memberi taufik agar selalu mengerjakan amal-amal yang saleh.
"Allah Maha Penyayang" ialah Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat dengan menghapus dosa dan azab dari mereka.
Selanjutnya Ibrahim a.s.
berdoa agar Allah mengangkat seorang rasul dari keturunannya yang memurnikan ketaatan kepada-Nya, untuk memberi berita gembira, memberi petunjuk dan memberi peringatan.
Allah swt mengabulkan doa Nabi Ibrahim dengan mengangkat dari keturunannya nabi-nabi dan rasul termasuk Nabi Muhammad saw, nabi yang terakhir.
Rasulullah saw bersabda:
اَنَا دَعْوَةُ إِبْرَاهِيْمَ وَبُشْرَى عِيْسَى ( رواه أحمد )
Aku adalah doa Ibrahim dan yang diberitakan sebagai berita gembira oleh Isa.
( Riwayat Aḥmad ).
Sifat dari rasul-rasul yang didoakan Ibrahim a.s.
ialah:
1.
Membacakan ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada mereka, agar ayat-ayat itu menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat mereka.
Ayat-ayat itu mengandung ajaran tentang keesaan Allah, adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, adanya pahala bagi orang yang beramal saleh dan siksaan bagi orang yang ingkar, petunjuk ke jalan yang baik, dan sebagainya.
2.
Mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah.
Al-Kitab ialah Al-Qur’an.
Al-Hikmah ialah mengetahui rahasia-rahasia, faedah-faedah, hukum-hukum syariat, serta maksud dan tujuan diutusnya para rasul, yaitu agar menjadi contoh yang baik bagi mereka sehingga mereka dapat menempuh jalan yang lurus.
3.
“ Menyucikan mereka ” ialah menyucikan diri dan jiwa mereka dari segala macam kesyirikan, kekufuran, kejahatan, budi pekerti yang tidak baik, sifat suka merusak masyarakat dan sebagainya.
Ibrahim a.s.
menutup doanya dengan memuji Tuhannya, yaitu dengan menyebut sifat-sifat-Nya, Yang Mahaperkasa, dan Yang Mahabijaksana.
“ Mahaperkasa ” ialah yang tidak seorang pun dapat membantah perkataan-Nya, dan tidak seorang pun dapat mencegah perbuatan-Nya.
“ Maha-bijaksana ” ialah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu dan penggunaan-nya sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya.
Dari doa Nabi Ibrahim ini dapat dipahami bahwa ia memohonkan agar keturunannya diberi taufik dan hidayah, sehingga dapat melaksanakan dan mengembangkan agama Allah, membina peradaban umat manusia dan mengembangkan ilmu pengetahuan menurut yang diridai Allah.


Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ربنا واجعلنا مسلمين لك ومن ذريتنا أمة مسلمة لك وأرنا مناسكنا وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم

سورة: البقرة - آية: ( 128 )  - جزء: ( 1 )  -  صفحة: ( 20 )

transliterasi Indonesia

rabbanā waj'alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub 'alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
  2. Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka.
  3. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan
  4. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan
  5. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi
  6. Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka
  7. (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih
  8. Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku
  9. Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri.
  10. Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, November 17, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب