Tafsir Surat Al-Ankabut ayat 50 , Wa Qalu Lawla Unzila Alayhi Ayatun Min Rabbihi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ankabut ayat 50 | Wa Qalu Lawla Unzila Alayhi Ayatun Min Rabbihi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَقَالُوا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَاتٌ مِّن رَّبِّهِ ۖ قُلْ إِنَّمَا الْآيَاتُ عِندَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُّبِينٌ﴾
[ العنكبوت: 50]

Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata". [Ankabut: 50]

Wa Qalu Lawla Unzila Alayhi Ayatun Min Rabbihi Qul Innama Al-Ayatu Inda Allahi Wa Innama Ana Nadhirun Mubinun

Tafsir Al-mokhtasar


Orang-orang musyrik berkata, “Kenapa tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat-mukjizat dari Rabbnya sebagaimana yang diturunkan kepada para Rasul sebelumnya?” Katakan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang berkata itu, “Sesungguhnya mukjizat itu hanyalah di tangan Allah, Dia menurunkannya kapan saja Dia kehendaki, dan bukanlah wewenangku untuk menurunkannya, aku hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kalian dari siksa Allah, dengan peringatan yang jelas.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Dalam perdebatan dan permusuhan mereka, orang-orang kafir itu berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat inderawi kepadanya, seperti yang turun kepada rasul-rasul sebelumnya." Katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya seluruh mukjizat datang dari sisi Allah.
Dia menurunkannya pada waktu yang dikehendaki-Nya.
Adapun aku hanya diberi tugas untuk memperingatkan dengan peringatan yang jelas, bukan memberikan apa yang kalian usulkan

Tafsir al-Jalalain


( Dan mereka berkata ) yaitu orang-orang kafir Mekah ( "Mengapa tidak ) kenapa tidak ( diturunkan kepadanya ) kepada Nabi Muhammad ( mukjizat-mukjizat dari Rabbnya?" ) Dan menurut suatu qiraat aayaatun dibaca aayatun dalam bentuk tunggal, maksudnya mukjizat yang seperti unta Nabi Saleh, tongkat Nabi Musa dan hidangan Nabi Isa.
( Katakanlah ) kepada mereka: ( "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah ) Dialah yang menurunkannya dalam bentuk apa yang dikehendaki-Nya.
( Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata." ) Yakni sebagai orang yang menjelaskan peringatanku kepada orang-orang yang berbuat maksiat, bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Dalam perdebatan dan permusuhan mereka, orang-orang kafir itu berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat inderawi kepadanya, seperti yang turun kepada rasul-rasul sebelumnya." Katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya seluruh mukjizat datang dari sisi Allah.
Dia menurunkannya pada waktu yang dikehendaki-Nya.
Adapun aku hanya diberi tugas untuk memperingatkan dengan peringatan yang jelas, bukan memberikan apa yang kalian usulkan."

Tafsir Al-wajiz


Andaikata kaum kafir Mekah dan orang Yahudi mau membuka hati pasti mereka akan mengakui Al-Qur’an bukan hasil karya Nabi Muhammad, melainkan mukjizat yang agung.
Namun, mereka justru meminta mukjizat inderawi seperti yang didatangkan Allah kepada para nabi terdahulu.
Dan mereka berkata kepada Nabi Muhammad untuk menjatuhkan mentalnya, “Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya yang bisa dilihat oleh mata seperti mukjizat-mukjizat para nabi sebelumnya?” Katakanlah, “Mukjizat-mukjizat itu bukan urusanku.
Semuanya terserah kepada Allah, apakah Dia membekali para rasul-Nya dengan mukijzat inderawi atau bukan.
Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas, yang diperkuat dengan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat.”

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa kaum musyrik menuntut agar Muhammad menunjukkan mukjizat yang nyata seperti yang pernah didatangkan kepada nabi-nabi terdahulu, misalnya unta betina Nabi Saleh, tongkat Nabi Musa, dan lain-lain.
Permintaan mereka dijawab dengan menjelaskan bahwa persoalan mukjizat adalah ketentuan Allah.
Kemudian dijelaskan pula kepicikan mereka karena menolak mukjizat yang lebih tinggi nilainya dan sesuai untuk mereka.
Mereka tidak memahami bahwa Al-Qur’an itu sebenarnya adalah mukjizat yang abadi, tidak tertandingi oleh siapa pun sampai hari Kiamat.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang-orang kafir Mekah mengingkari Al-Qur’an sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Menurut mereka, Al-Qur’an tidak pantas dijadikan sebagai mukjizat, karena mukjizat semestinya adalah sesuatu yang nyata, dan langsung dapat dilihat dan dirasakan sebagaimana yang diturunkan kepada para rasul yang terdahulu, seperti topan Nabi Nuh, tongkat Nabi Musa, dan sebagainya.
Mereka menyatakan bahwa mukjizat yang nyata itu mudah diterima akal pikiran dan dapat menimbulkan keyakinan bagi orang-orang yang melihatnya.
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menjawab permintaan orang-orang musyrik Mekah itu dengan mengatakan bahwa persoalan mukjizat adalah urusan Tuhan.
Dialah yang menetapkan mukjizat apa yang akan diberikan kepada seorang rasul yang diutus-Nya, karena harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan umat yang akan menyaksikan.
Mengenai pengakuan orang-orang Quraisy bahwa mereka tidak dapat menerima Al-Qur’an sebagai mukjizat, Allah Maha Mengetahui isi hati mereka.
Sebenarnya hati mereka telah mengakui kemukjizatan Al-Qur’an sebagai mukjizat, tetapi karena keingkaran dan penyakit yang ada dalam hati, mereka tidak mau mengatakan yang demikian.
Jika mereka benar-benar akan beriman dengan penurunan mukjizat sesuai dengan permintaan mereka, tentu Allah akan menurunkannya.
Tidak ada sesuatu pun yang sukar bagi Allah, semua mudah bagi-Nya.
Allah berfirman:
وَمَا مَنَعَنَآ اَنْ نُّرْسِلَ بِالْاٰيٰتِ اِلَّآ اَنْ كَذَّبَ بِهَا الْاَوَّلُوْنَۗ
Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan ( kepadamu ) tanda-tanda ( kekuasaan Kami ), melainkan karena ( tanda-tanda ) itu telah didustakan oleh orang terdahulu.
( al-Isrā’/17: 59 )
Setelah permintaan orang-orang musyrik yang aneh-aneh itu dijawab, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan kepada mereka bahwa dia hanya sekedar memberi peringatan kepada orang-orang yang tidak mengindahkannya.
Tugasnya hanya menyampaikan risalah kepada mereka.
Ia tidak dapat mengubah mereka menjadi orang-orang yang beriman.
Hanya Allah yang dapat melakukan hal itu.
Allah berfirman:
مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ
Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
( al-Kahf/18: 17 )
Firman Allah yang lain:
۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ
Bukanlah kewajibanmu ( Muhammad ) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
( al- Baqarah/2: 272 )


Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وقالوا لولا أنـزل عليه آيات من ربه قل إنما الآيات عند الله وإنما أنا نذير مبين

سورة: العنكبوت - آية: ( 50 )  - جزء: ( 21 )  -  صفحة: ( 402 )

transliterasi Indonesia

wa qālụ lau lā unzila 'alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu 'indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari
  2. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?
  3. dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami".
  4. Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran
  5. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam
  6. Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.
  7. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah
  8. Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan
  9. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
  10. "Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, May 16, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب