Tafsir Surat Luqman ayat 14 , Wa Wassayna Al-Insana Biwalidayhi Hamalat/hu Ummuhu Wahnaan Ala
﴿وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ﴾
[ لقمان: 14]
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. [Luqman: 14]
Wa Wassayna Al-Insana Biwalidayhi Hamalat/hu Ummuhu Wahnaan Ala Wahnin Wa Fisaluhu Fi Amayni Ani Ashkur Li Wa Liwalidayka Ilayya Al-Masiru
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Kami telah mewasiatkan kepada manusia agar menaati kedua orang tuanya dan berbakti kepada keduanya dalam urusan yang bukan maksiat terhadap Allah.
Ibunya telah mengandungnya di dalam perutnya dengan berbagai kesusahan yang terus menerus, kemudian menyapihnya dari penyusuan setelah dua tahun.
Dan Kami katakan kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah atas kenikmatan yang telah Dia berikan kepadamu, kemudian berterima kasihlah kepada kedua orang tuamu atas pendidikan dan perhatian yang telah mereka berikan kepadamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kembali kalian, kemudian masing-masing Aku beri balasan sesuai dengan haknya.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Dan telah Kami perintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada orangtuanya, dengan menjadikan ibunya lebih dihormati.
Karena ia telah mengandungnya sehingga menjadi semakin bertambah lemah.
Lalu kandungan itu sedikit demi sedikit membesar.
Ibu kemudian menyapihnya dalam dua tahun.
Dan telah Kami wasiatkan kepadanya, "Bersyukurlah kepada Allah dan kedua orangtuamu.
Kepada-Nyalah tempat kembali untuk perhitungan dan pembalasan
Tafsir al-Jalalain
( Dan Kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua orang ibu bapaknya ) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang ibu bapaknya ( ibunya telah mengandungnya ) dengan susah payah ( dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah ) ia lemah karena mengandung, lemah sewaktu mengeluarkan bayinya, dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi ( dan menyapihnya ) tidak menyusuinya lagi ( dalam dua tahun.
Hendaknya ) Kami katakan kepadanya ( bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada Akulah kembalimu ) yakni kamu akan kembali.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Dan telah Kami perintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada orangtuanya, dengan menjadikan ibunya lebih dihormati.
Karena ia telah mengandungnya sehingga menjadi semakin bertambah lemah.
Lalu kandungan itu sedikit demi sedikit membesar.
Ibu kemudian menyapihnya dalam dua tahun.
Dan telah Kami wasiatkan kepadanya, "Bersyukurlah kepada Allah dan kedua orangtuamu.
Kepada-Nyalah tempat kembali untuk perhitungan dan pembalasan.
Tafsir Al-wajiz
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama ibu.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Jika demikian, bersyukurlah kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini.
Hanya kepada Aku tempat kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya.
Pada ayat-ayat lain, Allah juga memerintahkan yang demikian, firman-Nya:
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.
( al-Isrā’/17: 23 )
Hal-hal yang menyebabkan seorang anak diperintahkan berbuat baik kepada ibu adalah:
1.
Ibu mengandung seorang anak sampai ia dilahirkan.
Selama masa mengandung itu, ibu menahan dengan sabar penderitaan yang cukup berat, mulai pada bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia me-lahirkan.
Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas.
2.
Ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun.
Banyak penderitaan dan kesukaran yang dialami ibu dalam masa menyusukan anaknya.
Hanya Allah yang mengetahui segala penderitaan itu.
Dalam ayat ini yang disebutkan hanya alasan mengapa seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada ibunya, tidak disebutkan apa sebabnya seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada bapaknya.
Hal ini menunjukkan bahwa kesukaran dan penderitaan ibu dalam mengandung, memelihara, dan mendidik anaknya jauh lebih berat bila dibandingkan dengan penderitaan yang dialami bapak dalam memelihara anaknya.
Penderitaan itu tidak hanya berupa pengorbanan sebagian dari waktu hidupnya untuk memelihara anaknya, tetapi juga penderitaan jasmani dan rohani.
Seorang ibu juga menyediakan zat-zat penting dalam tubuhnya untuk makanan anaknya selama anaknya masih berupa janin di dalam kandungan.
Sesudah lahir ke dunia, sang anak itu lalu disusukannya dalam masa dua tahun ( yang utama ).
Air susu ibu ( ASI ) juga terdiri dari zat-zat penting dalam darah ibu, yang disuguhkan dengan kasih sayang untuk dihisap oleh anaknya.
Dalam ASI ini terdapat segala macam zat yang diperlukan untuk pertumbuhan jasmani dan rohani anak, dan untuk mencegah segala macam penyakit.
Zat-zat ini tidak terdapat pada susu sapi.
Oleh sebab itu, susu sapi dan yang sejenisnya tidak akan sama mutunya dengan ASI.
Segala macam susu bubuk atau susu kaleng tidak ada yang sama mutunya dengan ASI.
Seorang ibu sangat dihimbau untuk menyusui anaknya dengan ASI.
Janganlah ia menggantinya dengan susu bubuk, kecuali dalam situasi yang sangat memaksa.
Mendapatkan ASI dari ibunya adalah hak anak, dan menyusukan anak adalah suatu kewajiban yang telah dibebankan Allah kepada ibunya.
Dalam ayat ini, Allah hanya menyebutkan sebab-sebab manusia harus taat dan berbuat baik kepada ibunya.
Nabi saw sendiri memerintahkan agar seorang anak lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibunya daripada kepada bapaknya, sebagaimana diterangkan dalam hadis:
عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيْمٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ اَبَرُّ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اَبُوْكَ ثُمَّ اْلاَقْرَبُ فَاْلاَقْرَبُ.
( رواه ابو داود والترمذي )
Dari Bahz bin Ḥakīm, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, “ Aku bertanya ya Rasulullah, kepada siapakah aku wajib berbakti? ” Rasulullah menjawab, “ Kepada ibumu. ” Aku bertanya, “ Kemudian kepada siapa? ” Rasulullah menjawab, “ Kepada ibumu. ” Aku bertanya, “ Kemudian kepada siapa lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Kepada ibumu. ” Aku bertanya, “ Kemudian kepada siapa lagi? ” Rasulullah menjawab, “ Kepada bapakmu.
Kemudian kepada kerabat yang lebih dekat, kemudian kerabat yang lebih dekat. ” ( Riwayat Abū Dāwud dan at-Tirmiżī )
Adapun tentang lamanya menyusukan anak, Al-Qur’an memerintahkan agar seorang ibu menyusukan anaknya paling lama dua tahun, sebagaimana yang diterangkan dalam ayat ini, dengan firman-Nya, “ dan menyapihnya dalam masa dua tahun. ” Dalam ayat lain, Allah menentukan masa untuk menyusukan anak itu selama dua tahun.
Allah berfirman:
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna.
( al-Baqarah/2: 233 )
Firman-Nya lagi:
وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗ
Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan.
( al-Aḥqāf/46: 15 )
Pengertian ayat di atas adalah waktu yang dibutuhkan seorang ibu mengandung anaknya minimal enam bulan, dan masa menyusui dua puluh empat bulan atau dua tahun.
Jika keduanya dijumlahkan akan ketemu bilangan 30 bulan.
Al-Qur’an mengajarkan bahwa seorang ibu hendaknya menyusui anaknya dalam masa dua tahun.
Pada ayat 233 surah al-Baqarah diterangkan bahwa masa menyusui dua tahun itu adalah bagi seorang ibu yang hendak menyusukan anaknya dengan sempurna.
Maksudnya, bila ada sesuatu halangan, atau masa dua tahun itu dirasakan amat berat, maka boleh dikurangi.
Masa menyusui dua tahun mengandung hikmah lainnya, yaitu untuk menjarangkan kelahiran.
Dengan menjalankan pengaturan yang alami ini, seorang ibu hanya akan melahirkan paling cepat sekali dalam masa tiga tahun, atau kurang sedikit.
Sebab dalam masa menyusui, seorang perempuan pada umumnya sukar untuk hamil kembali.
Kemudian Allah menjelaskan bahwa maksud dari “ berbuat baik ” dalam ayat ini adalah agar manusia selalu bersyukur setiap menerima nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan bersyukur pula kepada ibu bapak karena keduanya yang membesarkan, memelihara, dan mendidik serta bertanggung jawab atas diri mereka, sejak dalam kandungan sampai mereka dewasa dan sanggup berdiri sendiri.
Masa membesarkan anak merupakan masa sulit karena ibu bapak menanggung segala macam kesusahan dan penderitaan, baik dalam menjaga maupun dalam usaha mencarikan nafkah anaknya.
Ibu-bapak dalam ayat ini disebut secara umum, tidak dibedakan antara ibu bapak yang muslim dengan yang kafir.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa anak wajib berbuat baik kepada ibu bapaknya, apakah ibu bapaknya itu muslim atau kafir.
Di samping apa yang disebutkan di atas, masih ada beberapa hal yang mengharuskan anak menghormati dan berbuat baik kepada ibu bapak, antara lain:
1.
Ibu dan bapak telah mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya.
Cinta dan kasih sayang itu terwujud dalam berbagai bentuk, di antaranya ialah membesarkan, mendidik, menjaga, dan memenuhi keinginan-keinginan anaknya.
Usaha-usaha yang tidak mengikat itu di-lakukan tanpa mengharapkan balasan apa pun dari anak-anaknya, kecuali agar mereka di kemudian hari menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
2.
Anak adalah buah hati dan jantung dari ibu bapaknya, seperti yang disebutkan dalam suatu riwayat bahwa Rasulullah bersabda, “ Fatimah adalah buah hatiku. ”
3.
Sejak dalam kandungan, lalu dilahirkan ke dunia hingga dewasa, kebutuhan makan, minum, pakaian, dan keperluan lain anak-anak ditanggung oleh ibu bapaknya.
Dengan perkataan lain dapat diungkapkan bahwa nikmat yang paling besar yang diterima oleh seorang manusia adalah nikmat dari Allah, kemudian nikmat yang diterima dari ibu bapaknya.
Itulah sebabnya, Allah meletakkan kewajiban berbuat baik kepada kedua ibu bapak, sesudah kewajiban beribadah kepada-Nya.
Pada akhir ayat ini, Allah memperingatkan bahwa manusia akan kembali kepada-Nya, bukan kepada orang lain.
Pada saat itu, Dia akan memberikan pembalasan yang adil kepada hamba-hamba-Nya.
Perbuatan baik akan dibalas pahala yang berlipat ganda berupa surga, sedangkan perbuatan jahat akan dibalas dengan azab neraka.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ووصينا الإنسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله في عامين أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير
سورة: لقمان - آية: ( 14 ) - جزء: ( 21 ) - صفحة: ( 412 )transliterasi Indonesia
wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?"
- Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu
- mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.
- Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu
- Bahkan mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) telah mengada-adakan dusta terhadap Allah". Maka jika Allah menghendaki niscaya
- Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan
- Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di
- Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".
- Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
- Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, November 24, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب