Tafsir Surat Saba ayat 15 , Laqad Kana Lisabaiin Fi Maskanihim Ayatun Jannatani An
﴿لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ﴾
[ سبأ: 15]
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". [Saba: 15]
Laqad Kana Lisabaiin Fi Maskanihim Ayatun Jannatani An Yaminin Wa Shimalin Kulu Min Rizqi Rabbikum Wa Ashkuru Lahu Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafurun
Tafsir Al-mokhtasar
Pada kabilah Saba` di negeri mereka bertempat tinggal terdapat bukti yang nyata tentang kekuasaan Allah dan nikmat-Nya kepada mereka, yaitu dua kebun, salah satunya di sisi kanan dan yang kedua di sisi kiri.
Kami berfirman kepada mereka, " Makanlah rezeki Tuhan kalian dan syukurilah nikmat-nikmat-Nya.
Ini adalah negeri yang baik, dan ini Allah Tuhan yang Maha Pengampun yang mengampuni dosa-dosa siapa saja yang bertobat kepada-Nya. "
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Aku bersumpah, sungguh di tempat tinggal penduduk negeri Saba’ di Yaman terdapat bukti-bukti kekuasaan-Ku.
Di sana terdapat dua petak kebun yang memagari negeri mereka di sebelah kiri dan kanan.
Kepada mereka dikatakan, "Makanlah dari rezeki Tuhan dan syukurilah nikmat-Nya dengan menggunakannya secara baik.
Negeri kalian adalah negeri yang baik yang dipenuhi pepohonan dan buah- buahan.
Ampuan Tuhan sungguh amat luas bagi orang yang mau bersyukur
Tafsir al-Jalalain
( Sesungguhnya bagi kaum Saba ) lafal Saba dapat dibaca dengan memakai harakat Tanwin pada akhirnya atau bisa juga tidak.
Saba adalah nama suatu kabilah bangsa Arab yang diambil dari nenek moyang mereka ( di tempat kediaman mereka ) di negeri Yaman ( ada tanda ) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt.
( yaitu dua buah kebun ) lafal Jannataani ini menjadi Badal dari lafal Aayatun ( di sebelah kanan dan di sebelah kiri ) lembah tempat mereka tinggal.
Dan dikatakan kepada mereka, ( "Makanlah oleh kalian dari rezeki Rabb kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Nya." ) atas apa yang telah dikaruniakan-Nya kepada kalian berupa nikmat-nikmat yang ada di negeri Saba.
( Negeri kalian, adalah negeri yang baik ) tidak ada tanah yang tandus, tidak ada nyamuk, tidak ada lalat, tidak ada lalat pengisap darah, tidak ada kalajengking dan tidak ada ular.
Seandainya ada orang asing lewat ke negeri itu dan pada bajunya terdapat kutu, maka kutu itu otomatis akan mati karena harum dan bersihnya udara negeri Saba.
( Dan ) Allah ( Rabb Yang Maha Pengampun. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Aku bersumpah, sungguh di tempat tinggal penduduk negeri Saba' di Yaman terdapat bukti-bukti kekuasaan-Ku.
Di sana terdapat dua petak kebun yang memagari negeri mereka di sebelah kiri dan kanan.
Kepada mereka dikatakan, "Makanlah dari rezeki Tuhan dan syukurilah nikmat-Nya dengan menggunakannya secara baik.
Negeri kalian adalah negeri yang baik yang dipenuhi pepohonan dan buah- buahan.
Ampuan Tuhan sungguh amat luas bagi orang yang mau bersyukur."
Tafsir Al-wajiz
Allah telah memberikan anugerah yang besar kepada hamba-Nya yang taat dan bersyukur dengan mengerjakan amal saleh, antara lain Nabi Daud dan Sulaiman.
Hal ini berbeda dengan yang terjadi kepada Kaum Saba’.
Mereka mengingkari nikmat Allah sehingga Allah menghukum mereka.
Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda kebesaran Allah di tempat kediaman mereka di Yaman Selatan, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri negeri mereka.
Kepada mereka dikatakan, “Makanlah olehmu dari rezeki anugerah Tuhan Pemelihara-mu dan bersyukurlah kepada-Nya.
Negerimu adalah negeri yang baik, nyaman, sentosa, dan murah rezeki, sedang Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun kepada siapa pun yang mau bertobat.”
Tafsir Al-tahlili
Di sebelah selatan negeri Yaman berdiam suatu kaum bernama Saba’.
Mereka menempati suatu daerah yang amat subur sehingga mereka hidup makmur dan telah mencapai kebudayaan yang tinggi.
Mereka dapat menguasai air hujan yang turun lebat pada musim tertentu dengan membangun sebuah bendungan raksasa yang dapat menyimpan air untuk musim kemarau.
Bendungan itu boleh dikatakan bendungan alami karena terletak di antara dua buah bukit dan di ujungnya didirikan bangunan yang tinggi untuk mencegah air mengalir sia-sia ke padang pasir.
Mereka membuat pintu-pintu air yang bila dibuka dapat mengalirkan air ke daerah yang mereka kehendaki.
Bendungan ini terkenal dengan Bendungan Ma’rib atau Bendungan al-‘Arim.
Banyak di antara ahli sejarah dan peneliti di barat meragukan tentang adanya Bendungan Ma’rib ini.
Akhirnya seorang peneliti dari Perancis datang sendiri ke selatan Yaman untuk menyelidiki sisa-sisa bendungan itu pada tahun 1843.
Dia dapat membuktikan adanya bendungan itu dengan menemukan bekas-bekasnya, lalu memotret dan mengirimkan gambar-gambarnya ke suatu majalah di Perancis.
Para peneliti lainnya menemukan pula beberapa batu tulis di antara reruntuhan bendungan itu.
Dengan demikian, mereka bertambah yakin bahwa dahulu kala di sebelah selatan Yaman telah berdiri sebuah kerajaan yang maju, makmur, dan tinggi kebudayaannya.
Pada ayat ini, Allah menerangkan sekelumit tentang kaum Saba’ yang mendiami daerah sebelah selatan Yaman itu.
Mereka menempati sebuah lembah yang luas dan subur berkat pengairan yang teratur dari Bendungan Ma’rib.
Di kiri dan kanan daerah mereka terbentang kebun-kebun yang amat luas dan subur yang menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yang melimpah ruah.
Kaum Saba’ pada mulanya menyembah matahari, namun setelah pimpinan kerajaan dipegang Ratu Balqis, mereka menjadi kaum yang beriman dengan mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Sulaiman.
Hal ini diceritakan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ اَحَطْتُّ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَاٍ ۢبِنَبَاٍ يَّقِيْنٍ ٢٢ اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ ٢٣ وَجَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَۙ ٢٤ ( النمل )
Maka tidak lama kemudian ( datanglah Hud-hud ), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui.
Aku datang kepadamu dari negeri Saba’ membawa suatu berita yang meyakinkan.
Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.
Aku ( burung Hud ) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan ( buruk ) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan ( Allah ), maka mereka tidak mendapat petunjuk.
( an-Naml/27: 22-24 )
Tetapi, lama-kelamaan kaum Saba’ menjadi sombong dan lupa bahwa kemakmuran yang mereka miliki adalah anugerah dari Yang Mahakuasa dan Maha Pemurah.
Allah dengan perantaraan rasul-Nya memerintahkan agar mereka mensyukuri-Nya atas segala nikmat dan karunia yang dilimpahkan kepada mereka.
Negeri mereka menjadi subur dan makmur berkat karunia Allah Yang Maha Pengampun, melindungi mereka dari segala macam bahaya dan malapetaka.
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
لقد كان لسبإ في مسكنهم آية جنتان عن يمين وشمال كلوا من رزق ربكم واشكروا له بلدة طيبة ورب غفور
سورة: سبأ - آية: ( 15 ) - جزء: ( 22 ) - صفحة: ( 430 )transliterasi Indonesia
laqad kāna lisaba`in fī maskanihim āyah, jannatāni 'ay yamīniw wa syimāl, kulụ mir rizqi rabbikum wasykurụ lah, baldatun ṭayyibatuw wa rabbun gafụr
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dalam surga yang tinggi,
- Telah dikalahkan bangsa Rumawi,
- Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala
- Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
- Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah
- Katakanlah: "Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur
- Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
- atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab
- apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?"
- yaitu surga 'Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب