Tafsir Surat Al-Isra ayat 85 , Wa Yasalunaka Ani Ar-Ruhi Quli Ar-Ruhu Min Amri

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Isra ayat 85 | Wa Yasalunaka Ani Ar-Ruhi Quli Ar-Ruhu Min Amri - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا﴾
[ الإسراء: 85]

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". [Al Isra: 85]

Wa Yasalunaka Ani Ar-Ruhi Quli Ar-Ruhu Min Amri Rabbi Wa Ma Utitum Mina Al-Ilmi Illa Qalilaan

Tafsir Al-mokhtasar


Dan orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang hakikat roh, maka katakanlah pada mereka, "Tidak ada yang mengetahui hakikat roh kecuali Allah, sedangkan kalian dan semua makhluk tidaklah diberikan ilmu kecuali hanya sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah -Subḥānahu wa Ta’ālā-.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, kaummu yang mendapat nasihat dari orang-orang Yahudi bertanya kepadamu tentang hakikat rûh ( roh ).
Katakan, "Hanya Allah yang mengetahui ihwal roh.
Aku hanya diberi sedikit sekali dari ilmu Allah tentang hal itu

Tafsir al-Jalalain


( Dan mereka bertanya kepadamu ) yaitu orang-orang Yahudi ( tentang roh, ) yang karenanya jasad ini dapat hidup ( "Katakanlah ) kepada mereka! ( ’Roh itu termasuk urusan Rabbku ) artinya termasuk ilmu-Nya oleh karenanya kalian tidak akan dapat mengetahuinya ( dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit.’" ) dibandingkan dengan ilmu Allah swt.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Muhammad, kaummu yang mendapat nasihat dari orang-orang Yahudi bertanya kepadamu tentang hakikat rûh ( roh ).
Katakan, "Hanya Allah yang mengetahui ihwal roh.
Aku hanya diberi sedikit sekali dari ilmu Allah tentang hal itu.

Tafsir Al-wajiz


Dan mereka, yakni orang-orang kafir Mekah bertanya kepadamu wahai Nabi Muhammad tentang roh, apakah hakikat roh itu.
Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, hanya Dia yang mengetahui hakikat roh itu dan tidaklah kamu wahai manusia diberi pengetahuan kecuali sedikit dibandingkan dengan keluasan objek yang diketahui atau dibandingkan dengan ilmu Allah.

Tafsir Al-tahlili


Orang-orang Yahudi bertanya kepada Nabi Muhammad tentang roh yang dapat menghidupkan jasmani, apakah hakikatnya dan apakah dapat dibangkitkan kembali.
Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi untuk menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa masalah roh adalah urusan Allah, hanya Dialah yang mengetahui segala sesuatu, dan Dia sendirilah yang menciptakannya.
Kata rūḥ dalam Al-Qur’an mempunyai tiga arti, yaitu:
Pertama: Yang dimaksud dengan rūḥ adalah Al-Qur’an.
Sebagaimana firman Allah:
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ( Muhammad ) ruh ( Al-Qur’an ) dengan perintah Kami.
( asy-Syūrā/42: 52 )
Pengertian ini sesuai dengan isi ayat 82 Surah al-Isrā’, dimana diterangkan bahwa Al-Qur’an menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Juga sesuai dengan ayat 87 surah yang sama yang menerangkan bahwa jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan Al-Qur’an yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Dengan demikian, Nabi tidak akan memperoleh pembelaan.
Kedua: Malaikat Jibril.
Dalam Al-Qur’an banyak perkataan rūḥ yang diartikan dengan Jibril a.s., seperti dalam firman Allah swt.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ ١٩٣ عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ ١٩٤ ( الشعراۤء )
Yang dibawa turun oleh ar-Rūḥ al-Amīn ( Jibril ), ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan.
( asy-Syu’arā’/26: 193-194 )
Dan firman Allah swt:
فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
...lalu Kami mengutus roh Kami ( Jibril ) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.
( Maryam/19: 17 )
Ketiga: Berarti roh yang ada dalam badan, yang merupakan sumber kehidupan dari makhluk hidup.
Menurut Jumhur Ulama, kata rūḥ dalam ayat ini adalah roh yang ada dalam badan ( nyawa ).
Firman Allah:
وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ٩١ ( الانبياۤء )
Dan ( ingatlah kisah Maryam ) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ( roh ) dari Kami ke dalam ( tubuh )nya; Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda ( kebesaran Allah ) bagi seluruh alam.
( al-Anbiyā’/21: 91 )
Pendapat yang menyamakan rūḥ dengan nafs ( roh/nyawa ) ini adalah pendapat yang banyak dianut ulama ( jumhur ) dan sesuai dengan sebab ayat ini diturunkan.
Allah berfirman:
فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ ٢٩ ( الحجر )
Maka apabila Aku telah menyempurnakan ( kejadian )nya, dan Aku telah meniupkan roh ( ciptaan )-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
( al-Ḥijr/15: 29 )
Ayat-ayat tersebut di atas mengajak umat manusia supaya memahami isi Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya, agar tidak tersesat ke jalan yang tidak benar.
Sebaliknya mereka yang tidak berusaha untuk memahami isi Al-Qur’an tidak akan bisa memanfaatkannya sebagai pedoman hidup, bahkan mereka melakukan tindakan dan perbuatan yang dapat menjauhkan mereka dari pemahaman terhadap ayat-ayatnya dengan benar.
Mereka menanyakan kepada Nabi saw hal-hal yang tidak mungkin diketahui manusia, yang sebetulnya tidak ada gunanya untuk diketahui, kecuali hanya sekedar untuk menguji Nabi.
Allah swt dalam ayat ini menyatakan bahwa Ia hanya memberi manusia sedikit sekali pengetahuan mengenai roh.
Akan tetapi, di antara ulama ada yang telah mencoba mendalami hakikat roh itu.
Di antaranya ialah:
1.
Roh itu ialah semacam materi cahaya ( jisim, nurani ) yang turun ke dunia dari alam tinggi, sifatnya berbeda dengan materi yang dapat dilihat dan diraba.
2.
Roh itu mengalir dalam tubuh manusia, sebagaimana mengalirnya air dalam bunga, atau sebagaimana api dalam bara.
Roh memberi kehidupan ke dalam tubuh seseorang selama tubuh itu sanggup dan mampu menerimanya, dan tidak ada yang menghalangi alirannya.
Bila tubuh tidak sanggup dan mampu lagi menerima roh itu, sehingga alirannya terhambat dalam tubuh, maka tubuh itu menjadi mati.
Pendapat ini dikemukakan oleh ar-Rāzī dan Ibnul Qayyim.
Sedangkan Imam al-Gazālī dan Abu Qasim ar-Ragib al-Asfahānī berpendapat bahwa roh itu bukanlah materi dan sesuatu yang berbentuk, tetapi ia hanyalah sesuatu yang bergantung pada tubuh untuk mengurus dan menyelesaikan kepentingan-kepentingan tubuh.
Sikap kaum Muslimin yang paling baik tentang roh ialah mengikuti firman Allah ini, bahwa hakikat roh itu tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia, karena hanya Allah yang mengetahuinya dengan pasti.
Yang perlu dipercayai adalah bahwa roh itu ada.
Allah hanya memberikan gejala-gejalanya kepada manusia sendiri pun mengetahui adanya roh itu, serta menghayati gejala-gejalanya.
Maka yang perlu diteliti dan dipelajari dengan sungguh-sungguh ialah gejala-gejala roh itu, yang dilakukan dalam psikologi.
Mempelajari gejala-gejala jiwa ini bahkan termasuk hal yang diminta oleh Allah dalam firman-Nya:
وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ ٢١ ( الذّٰريٰت )
Dan ( juga ) pada dirimu sendiri.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan? aż-Żāriyāt/51: 21)
Karena hanya Allah yang mengetahui tentang hakikat roh, maka pada ayat ini Allah swt menegaskan kepada manusia bahwa ilmu Allah itu Maha Luas, tidak dapat diperkirakan, meliputi segala macam ilmu, baik ilmu tentang alam yang nyata, maupun yang tidak nyata, baik yang dapat dicapai oleh pancaindera, maupun yang tidak.
Karena kasih sayang Allah kepada manusia, maka dianugerahkan-Nya sebagian kecil ilmu itu kepada manusia, tidak ada artinya sedikit pun bila dibanding dengan kadar ilmu Allah.
Diriwayatkan bahwa tatkala ayat ini diturunkan, orang-orang Yahudi menjawab, “ Kami telah diberi ilmu yang banyak.
Kami telah diberi kitab Taurat.
Siapa yang telah diberi kitab Taurat, berarti dia telah diberi kebaikan yang banyak. ”
Maka turunlah ayat 109 Surah al-Kahf.
Allah swt berfirman:
قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا ١٠٩ ( الكهف )
Katakanlah ( Muhammad ), ”Seandainya lautan menjadi tinta untuk ( menulis ) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai ( penulisan ) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu ( pula ).” ( al-Kahf/18: 109 )


Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي وما أوتيتم من العلم إلا قليلا

سورة: الإسراء - آية: ( 85 )  - جزء: ( 15 )  -  صفحة: ( 290 )

transliterasi Indonesia

wa yas`alụnaka 'anir-rụḥ, qulir-rụḥu min amri rabbī wa mā ụtītum minal-'ilmi illā qalīlā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari
  2. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri
  3. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang
  4. di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga
  5. Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu
  6. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi
  7. Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
  8. dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,
  9. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan
  10. untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب