Tafsir Surat Al-Mulk ayat 15 , Huwa Al-Ladhi Jaala Lakumu Al-Arđa Dhalulaan Famshu Fi
﴿هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِن رِّزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ﴾
[ الملك: 15]
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. [Mulk: 15]
Huwa Al-Ladhi Jaala Lakumu Al-Arđa Dhalulaan Famshu Fi Manakibiha Wa Kulu Min Rizqihi Wa Ilayhi An-Nushuru
Tafsir Al-mokhtasar
Dia lah yang menciptakan bumi itu mudah dan empuk bagi kalian untuk ditinggali, maka berjalanlah di sisi-sisi dan ujung-ujungnya, dan makanlah dari rezeki yang disiapkan-Nya untuk kalian di dunia, dan hanya kepada-Nya sajalah kalian dibangkitkan untuk perhitungan dan pembalasan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Dialah yang telah menundukkan bumi sehingga memudahkan kalian.
Maka, jelajahilah di seluruh pelosoknya dan makanlah dari rezeki yang dikeluarkan dari bumi itu untuk kalian.
Hanya kepada-Nyalah kalian akan dibangkitkan untuk diberi balasan
Tafsir al-Jalalain
( Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian ) mudah untuk dipakai berjalan di atas permukaannya ( maka berjalanlah di segala penjurunya ) pada semua arahnya ( dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya ) yang sengaja diciptakan buat kalian.
( Dan hanya kepada-Nyalah kalian dibangkitkan ) dari kubur untuk mendapatkan pembalasan.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Dialah yang telah menundukkan bumi sehingga memudahkan kalian.
Maka, jelajahilah di seluruh pelosoknya dan makanlah dari rezeki yang dikeluarkan dari bumi itu untuk kalian.
Hanya kepada-Nyalah kalian akan dibangkitkan untuk diberi balasan.
Tafsir Al-wajiz
Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah Mahahalus dan Maha luas pengetahuan-Nya, kini diuraikan kembali tentang Kuasa-Nya.
Dialah Allah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi untuk melakukan aneka aktifitas yang bermanfaat, maka jelajahilah di segala penjurunya, berkelanalah ke seluruh pelosoknya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya yang disediakan untuk kamu, serta bersyukurlah dengan segala karunia-Nya itu.
Dan karena pada akhirnya, hanya kepada-Nyalah kamu kembali setelah dibangkitkan.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan nikmat Allah yang tiada terhingga yang telah dilimpahkan-Nya kepada manusia, dengan menyatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dan memudahkannya untuk mereka, sehingga mereka dapat mengambil manfaat yang tidak terhingga untuk kepentingan hidup mereka.
Dia menciptakan bumi itu bundar dan melayang-layang di angkasa luas.
Manusia tinggal di atasnya seperti berada di tempat yang datar terhampar, tenang, dan tidak bergoyang.
Dengan perputaran bumi terjadilah malam dan siang, sehingga manusia dapat berusaha pada siang hari dan beristirahat pada malam hari.
Bumi memancarkan sumber-sumber mata air, yang mengalirkan air untuk diminum manusia dan binatang ternak peliharaannya.
Dengan air itu pula manusia mengairi kebun-kebun dan sawah-sawah mereka, demikian pula kolam-kolam tempat mereka memelihara ikan.
Dengan air itu pula mereka mandi membersihkan badan mereka yang telah kotor, sehingga mereka merasa segar dan nyaman.
Diciptakan-Nya pula bukit-bukit, lembah-lembah, gunung-gunung yang menghijau yang menyejukkan hati orang yang memandangnya.
Dari celah-celah bukit itu mengalirlah sungai-sungai dan di antara bukit-bukit dan lembah-lembah itu manusia membuat jalan-jalan yang menghubungkan suatu negeri dengan negeri yang lain.
Alangkah banyaknya nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada manusia.
Seandainya Allah menahan suatu nikmat saja kepada manusia, misalnya tidak memberikan udara yang akan dihirup, manusia akan mengalami penderitaan yang sangat.
Siapakah yang dapat mengingkari nikmat Allah yang demikian banyaknya itu?
Menurut para saintis, bumi yang diseliputi atmosfer sangat dinamis.
Proses-proses geologi yang mencakup dari proses erosi, pengendapan, naik-turun muka laut, gempa bumi, pergerakan magma, sampai ke letusan gunung api dalam rentang waktu jutaan tahun telah memungkinkan terjadinya cebakan-cebakan mineral maupun energi.
Di bagian lain, laut dan atmosfer pun tak kalah dinamisnya.
Interaksinya dengan daratan dan perjalanannya bersama bulan mengitari matahari membentuk iklim dan musim.
Proses-proses dinamis yang melibatkan daratan-laut dan atmosfer tersebut memungkinkan terjadinya siklus hidrologi yang pada gilirannya menurunkan hujan dan menyebabkan kesuburan tanah serta terbentuknya cadangan air baik di danau, sungai maupun dalam tanah.
Oksigen dan air yang merupakan kebutuhan vital manusia tersedia melimpah dan amat mudah didapatkannya.
Ayat ini menyatakan bahwa dengan sifat rahman-Nya kepada seluruh umat manusia, maka Allah bukan saja telah menyediakan seluruh sarana dan prasarana bagi manusia.
Ia juga telah memudahkan manusia untuk hidup di permukaan bumi.
Manusia diperintahkan Allah untuk berjalan di permukaan bumi untuk mengenali baik tempatnya, penghuninya, manusianya, hewan dan tumbuhannya.
Manusia tidak saja diberi udara, tumbuhan, hewan, dan cuaca yang menyenangkan, tapi juga diberi perlengkapan dan kenyamanan untuk mencari rezeki di bumi dengan segala yang ada di atasnya maupun terkandung di dalamnya.
Setelah Allah menerangkan bahwa alam ini diciptakan untuk manusia dan memudahkannya untuk keperluan mereka, maka Dia memerintahkan agar mereka berjalan di muka bumi, untuk memperhatikan keindahan alam, berusaha mengolah alam yang mudah ini, berdagang, beternak, bercocok tanam dan mencari rezeki yang halal.
Sebab, semua yang disediakan Allah itu harus diolah dan diusahakan lebih dahulu sebelum dimanfaatkan bagi keperluan hidup manusia.
Dengan memahami ayat ini, dapat dikemukakan hal-hal yang berikut:
1.
Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.
Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan dengan perintah Allah.
2.
Karena berusaha dan mencari rezeki itu termasuk melaksanakan perintah Allah, maka orang yang berusaha dan mencari rezeki adalah orang yang menaati Allah, dan hal itu termasuk ibadah.
Dengan perkataan lain bahwa berusaha dan mencari rezeki itu bukan mengurangi ibadah, tetapi memperkuat dan memperbanyak ibadah itu sendiri.
Diriwayatkan oleh Aḥmad dari Umar bin Khaṭṭāb, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا.
( رواه الترمذي وأحمد والبيهقي وأبو داود عن عمر بن الخطاب )
Jika kalian benar-benar bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana Allah memberikan rezeki-Nya kepada burung.
Pergi mencari rezeki dengan perut yang kosong, dan petang hari ia kembali ke sarangnya dengan perut yang berisi penuh.
( Riwayat at-Tirmiżī, Aḥmad, al-Baihaqī, dan Abū Dāwud dari ‘Umar bin al-Khaṭṭāb )
Hadis ini menunjukkan bahwa waktu sejak pagi hari sampai petang adalah waktu untuk mencari rezeki, seperti yang telah dilakukan burung.
Jika manusia benar-benar mau berusaha sejak pagi sampai petang pasti Allah memberinya rezeki.
Mereka tidak akan kelaparan.
Dari hadis ini juga dapat dipahami bahwa orang yang tidak mau berusaha tidak akan diberi rezeki oleh Allah.
Diriwayatkan oleh al-Ḥākim dan at-Tirmiżī dari Mu’āwiyah bin Qurrah, ia berkata, “ Pada suatu hari Umar bin Khaṭṭāb lewat di perkampungan suatu kaum, lalu beliau bertanya kepada kaum itu, “Siapakah kamu? ” Mereka menjawab, “ Kami adalah orang-orang yang bertawakal kepada Allah. ” Umar berkata, “ Kamu bukanlah orang-orang yang bertawakal kepada Allah, melainkan orang-orang yang telah dimakan karat.
Adapun orang yang bertawakal kepada Allah ialah orang yang menanamkan benih ke dalam tanah, lalu ia bertawakal kepada Allah. ”
Dalam mencari rezeki ajaran Islam memberikan beberapa pedoman:
1.
Agar setiap manusia berusaha mencukupkan keperluan dirinya dan keluarganya.
Oleh karena itu, orang yang berangkat dari rumahnya pagi hari untuk mencari rezeki, termasuk orang yang didoakan oleh Nabi Muhammad agar diberkahi Allah.
قَالَ الَّنِبيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ :اللّٰهُمَّ بَارِكْ ِلاُمَّتِىْ فِى بُكُوْرِهَا.
( رواه الترمذي عن صخر الغامدي )
Bahwa Nabi Muhammad saw berkata, “ Wahai Allah, berkatilah umatku yang berangkat berusaha pagi-pagi. ” ( Riwayat at-Tirmiżī dari Ṣakhr bin al-Gāmidī )
2.
Dalam berusaha itu hendaklah mencari yang halal.
Maksudnya ialah mencari rezeki dengan cara-cara yang halal, tidak dengan mencuri, menipu, korupsi, dan sebagainya.
Rezeki yang dicari itu adalah rezeki yang halal, bukan yang haram, seperti khamar, bangkai, dan sebagainya, sesuai dengan hadis:
عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ: إِنَّ اللّٰهَ تَعَالَى يُحِبُّ اَنْ يَرَى عَبْدَهُ يَعْنِى فِى طَلَبِ اْلحَلَالِ.
( رواه الطبراني )
Dari Ali bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya, dalam mencari yang halal. ” ( Riwayat aṭ-Ṭabrānī )
Hadis yang lain menerangkan:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: طَلَبُ الْحَلَالِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
( رواه الطبراني )
Dari Anas bin Mālik bahwa Rasulullah bersabda, “ Mencari rezeki yang halal wajib bagi setiap orang muslim. ” ( Riwayat aṭ-Ṭabrānī )
Pada akhir ayat, Allah memberi peringatan kepada manusia bahwa semua makhluk akan kembali kepada-Nya pada hari Kiamat, dan pada waktu itu akan ditimbang semua perbuatan manusia.
Amal baik dibalas dengan pahala yang berlipat ganda, sedangkan perbuatan buruk akan dibalas dengan azab neraka.
Oleh karena itu, hendaklah manusia selalu mawas diri, berusaha melaksanakan amal saleh sebanyak mungkin dan menilai serta meneliti perbuatan-perbuatan yang akan dikerjakan, berusaha memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang telanjur dilakukan atau yang tanpa disadari bahwa perbuatan itu termasuk perbuatan yang dilarang Allah.
Maka setiap muslim seyogyanya mencari rezeki yang halal saja, jangan sekali-kali memakan rezeki yang diperoleh dengan cara yang haram atau bendanya sendiri adalah benda yang haram.
Ingatlah bahwa semua makhluk tanpa ada kecualinya akan kembali kepada-Nya.
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala - Terjemahan
| English | Türkçe | Indonesia |
| Русский | Français | فارسی |
| تفسير | Bengali | Urdu |
هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في مناكبها وكلوا من رزقه وإليه النشور
سورة: الملك - آية: ( 15 ) - جزء: ( 29 ) - صفحة: ( 563 )transliterasi Indonesia
huwallażī ja'ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
- Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan
- Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu
- Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda
- Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang
- (Fir'aun berkata): "Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil,
- Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi
- (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan
- Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
- Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Thursday, October 23, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب



