Tafsir Surat Ash-Shuara ayat 158 , Faakhadhahumu Al-Adhabu Inna Fi Dhalika Laayatan Wa Ma
﴿فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ﴾
[ الشعراء: 158]
maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. [Shuara: 158]
Faakhadhahumu Al-Adhabu Inna Fi Dhalika Laayatan Wa Ma Kana Aktharuhum Muuminina
Tafsir Al-mokhtasar
Maka merekapun ditimpa azab yang telah diperingatkan pada mereka berupa gempa dan teriakan keras.
Sesungguhnya apa yang disebutkan berupa kisah Ṣāleḥ dan kaumnya terdapat pelajaran bagi mereka yang benar-benar ingin mengambil pelajaran darinya, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Sesuai dengan peringatan Shâlih, mereka pun kemudian dibinasakan oleh azab Allah.
Rasa penyesalan mereka tak berguna lagi untuk menepis siksaan akibat dosa-dosa mereka.
Sesungguhnya dalam kisah mereka ini terdapat bukti kekuasaan Allah yang akan menghancurkan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang Mukmin.
Tetapi banyak dari kaummu, Muhammad, yang tidak mempercayainya
Tafsir al-Jalalain
( Maka mereka ditimpa azab ) yang telah diancamkan itu, sehingga binasalah mereka semuanya ( Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat bukti yang nyata.
Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Sesuai dengan peringatan Shâlih, mereka pun kemudian dibinasakan oleh azab Allah.
Rasa penyesalan mereka tak berguna lagi untuk menepis siksaan akibat dosa-dosa mereka.
Sesungguhnya dalam kisah mereka ini terdapat bukti kekuasaan Allah yang akan menghancurkan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang Mukmin.
Tetapi banyak dari kaummu, Muhammad, yang tidak mempercayainya.
Tafsir Al-wajiz
Maka mereka ditimpa azab.
yaitu suara yang menggelegar disertai dengan guncangan bumi yang dahsyat ( lihat: Surah Hud/11:67 ) dan ( al-Hqqah/69: 4 ).
Mereka semua mati bergelimpangan, kecuali nabi Saleh dan orang-orang yang beriman kepadanya.
Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda yang nyata atas ke Mahakuasaan Allah dan bahwa janji dan ancaman Allah itu benar adanya.
Tetapi kebanyakan mereka tidak beriman, hati mereka terkunci mati oleh kesombongan mereka.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan bahwa kaum Samud ingin membuktikan kebenaran ucapan Nabi Saleh, lalu mereka membunuh unta tersebut.
Akan tetapi, setelah mereka menyembelih unta itu, terutama setelah melihat tanda-tanda azab Allah akan tiba, mereka menyesal.
Terlebih ketika bumi mereka diguncang gempa serta dibarengi sambaran petir dan halilintar yang mengakibatkan rumah-rumah mereka rata dengan tanah.
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menerangkan berbagai azab yang membinasakan mereka.
Ada ayat-ayat yang menerangkan bahwa mereka dibinasakan dengan ṣā’iqah ( petir ) ( Fuṣṣilat/41: 17 dan aż-Żāriyāt/51: 44 ).
Sementara ayat lain menyebutkan dengan rajfah ( guncangan bumi yang amat keras ) ( al-A‘rāf/7: 78 ).
Pada ayat yang lain disebut dengan Ṡaiḥah ( suara yang amat keras dari langit ) ( Hūd/11: 67; al-Ḥijr/15: 83; dan al-Qamar/54: 31 ).
Ada pula yang menyebutkan bahwa mereka dihancurkan dengan ṭāgiyah ( kejadian yang luar biasa ) ( al-Ḥāqqah/69: 5 ).
Ayat-ayat ini tidaklah bertentangan karena mereka dibinasakan dengan petir ( ṣā’iqah ).
Adapun guncangan bumi yang amat keras ( rajfah ), suara keras dari langit ( ṣaiḥah ), dan kejadian yang luar biasa ( ṭāgiyah ) adalah gejala dan sifat dari petir.
Demikian hebatnya petir itu sampai mengguncang bumi dan menimbulkan suara yang amat keras.
Kesemuanya itu membinasakan mereka dan ini adalah suatu kejadian yang luar biasa.
Dalam sekejap mata, mereka telah menjadi tubuh-tubuh yang tiada bergerak, mati dan tersungkur di dalam rumah mereka.
Kemudian mereka lenyap dari permukaan bumi, tidak ada yang kelihatan lagi selain tempat tinggal mereka, seakan-akan mereka tidak pernah hidup dan berada di tempat itu.
Karena mereka telah dimusnahkan Allah, maka dalam sejarah mereka termasuk salah satu dari bangsa Arab yang telah musnah ( al-’Arab al-Bā’idah ).
Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman diselamatkan Allah dari azab itu.
Mereka mengungsi ke Ramallah, salah satu kota di Palestina.
Di kota ini terdapat kuburan Nabi Saleh yang masih dikenal sampai sekarang.
Akan tetapi, ada pula yang mengatakan bahwa kuburan Nabi Saleh berada di Yaman, dan ada pula yang berpendapat di Yordan.
Menurut Ibnu Khaldūn, Nabi Saleh menyeru kaumnya kepada agama Allah selama dua puluh tahun dan ia meninggal pada umur lima puluh delapan tahun.
Negeri-negeri kaum Samud dan bangunan-bangunan yang mereka dirikan sampai sekarang masih ada bekasnya.
Sarjana-sarjana barat telah banyak berkunjung ke tempat ini.
Mereka telah menulis bekas-bekas peninggalan kaum Samud dan rumah-rumah kediaman yang mereka pahat dari gunung-gunung batu itu.
Di antaranya adalah C.M.
Daughty yang menulis buku dengan judul Arabia Desserta.
Ketika Rasulullah melewati kampung-kampung kaum Samud dalam perjalanan ekspedisi, yaitu Tabuk, beliau bersabda kepada para sahabat:
لاَ تَدْخُلُوْا عَلَى هَؤُلاَءِ الْقَوْمِ الْمُعَذَّبِيْنَ اِلاَّ أَنْ تَكُوْنُوْا بَاكِيْنَ فَإِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا بَاكِيْنَ فَلاَ تَدْخُلُوْا عَلَيْهِمْ لِئَلاَّ يُصِيْبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ.
( رواه الشيخان عن ابن عمر )
Kamu jangan masuk kampung orang-orang yang telah diazab itu, melainkan dengan menangis, jika tidak dengan menangis, maka janganlah kamu masuk kampung mereka, agar kamu tidak ditimpa azab sebagaimana yang telah menimpa mereka.
( Riwayat asy-Syaikhān dari Ibnu ‘Umar ).
Peninggalan dan bekas-bekas mereka itu diabadikan di dalam Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh orang agar mengadakan perjalanan di bumi, untuk memperhatikan peninggalan-peninggalan dan bekas-bekas kaum yang telah dibinasakan oleh Allah, karena pembangkangan mereka terhadap perintah-Nya, seperti kaum Samud tersebut.
Sesungguhnya Allah berbuat kebaikan kepada semua manusia, amat keras azab-Nya dan amat besar rahmat-Nya.
maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فأخذهم العذاب إن في ذلك لآية وما كان أكثرهم مؤمنين
سورة: الشعراء - آية: ( 158 ) - جزء: ( 19 ) - صفحة: ( 373 )transliterasi Indonesia
fa akhażahumul-'ażāb, inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa
- Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'.
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
- Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga
- Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk
- Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
- Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al
- Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?"
- maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب