Tafsir Surat Al-Hijr ayat 2 , Rubama Yawaddu Al-Ladhina Kafaru Law Kanu Muslimina
Tafsir Al-mokhtasar
Orang-orang kafir pada hari Kiamat akan berangan-angan seandainya mereka dulu adalah orang-orang Islam saat perkara menjadi jelas bagi mereka, dan kebatilan perbuatan kufur yang mereka lakukan di dunia telah terbukti.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, saat melihat siksaan di hari kiamat, banyak berangan- angan: alangkah senangnya bila dulu, di dunia, mereka memeluk Islam dan ikhlas beragama kepada Allah
Tafsir al-Jalalain
( Sering kali ) dapat dibaca rubbamaa dan rubamaa ( berkeinginan ) mengharapkan ( orang-orang yang kafir itu ) kelak di hari kiamat, yaitu sewaktu diperlihatkan kepada mereka keadaan diri mereka dan keadaan kaum Muslimin ( seandainya mereka menjadi orang-orang muslim ) lafal rubba menunjukkan makna littaktsir/sering, karena sesungguhnya mereka sering kali mengharapkan hal tersebut.
Akan tetapi menurut pendapat lain menunjukkan makna littaqlil, artinya sedikit, karena sesungguhnya kengerian-kengerian pemandangan di hari kiamat membuat mereka terkejut dengan sangat, sehingga mereka tidak sadar untuk berharap seperti itu melainkan hanya dalam masa yang sedikit.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, saat melihat siksaan di hari kiamat, banyak berangan- angan: alangkah senangnya bila dulu, di dunia, mereka memeluk Islam dan ikhlas beragama kepada Allah.
Tafsir Al-wajiz
Orang kafir itu suatu saat nanti setelah berada di akhirat kelak kadang-kadang menginginkan sekiranya mereka dahulu ketika di dunia menjadi orang muslim.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini merupakan peringatan Allah swt kepada orang-orang kafir dengan menerangkan kepada mereka bahwa di akhirat nanti di saat mereka merasakan beratnya siksa neraka, mereka menyesal atas perbuatan dan tindakan mengingkari Tuhan yang Mahakuasa selama hidup di dunia.
Seandainya mereka mengikuti seruan rasul, melaksanakan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-larangan-Nya, dan beribadah dengan tunduk dan patuh kepada-Nya, tentulah mereka tidak akan diazab seperti yang mereka alami pada hari itu.
Seandainya mereka berbuat sebaliknya, tentulah mereka akan dimasukkan Allah ke dalam surga yang penuh kenikmatan seperti yang dialami oleh orang-orang muslim pada saat itu.
Akan tetapi pada waktu itu, semua penyesalan mereka tidak ada lagi gunanya.
Allah swt telah menetapkan keputusan-Nya yang tidak dapat diubah lagi, kecuali jika kekuasaan-Nya menghendaki yang lain.
Dalam suatu hadis diterangkan saat-saat penyesalan mereka itu:
عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا اجْتَمَعَ اَهْلُ النَّارِ فِى النَّارِ وَمَعَهُمْ مَنْ شَاءَ مِنْ اَهْلِ الْقِبْلَةِ قَالَ الْكُفَّارُ لِلْمُسْلِمِيْنَ: اَلَمْ تَكُوْنُوْا مُسْلِمِيْنَ قَالُوْا 2æ قَالُوْا فَمَا اَغْنٰى عَنْكُمُ اْلإِسْلاَمُ وَقَدْ صِرْتُمْ مَعَنَا فِى النَّارِ؟ قَالُوْا كَانَتْ لَنَا ذُنُوْبٌ فَأُخِذْنَا بِهَا فَسِمَعَ êã مَا قَالُوْا فَاَمَرَ بِمَنْ كَانَ فِى النَّارِ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ فَأُخْرِجُوْا فَلَمَّا رَآى ذٰلِكَ مَنْ بَقِيَ مِنَ الْكُفَّارِ، قَالُوْا يَالَيْتَنَا كُنَّا مُسْلِمِيْنَ فَنَخْرُجُ كَمَا خَرَجُوْا قَالَ ثُمَّ قَرَأَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ الرٰ تِلْكَ آيَات.
( رواه الطبراني )
Dari Abu Musa semoga Allah meridainya, ia berkata, “ Rasulullah Berkata saw, “Apabila telah berkumpul penghuni neraka dan beserta mereka ada orang yang dikehendaki Allah dari ahli kiblat ( orang yang mukmin ), orang kafir berkata kepada orang-orang Islam, “Bukankah kamu sekalian dahulu orang-orang Islam. ” Orang Islam berkata, “ Benar. ” Mereka berkata, “ Tidaklah berfaedah bagimu agama Islam yang kamu anut dahulu, sehingga kamu dikumpulkan bersama kami di neraka ini? ” Orang-orang Islam berkata, “ Kami telah mengerjakan perbuatan dosa, maka kami diazab karenanya. ” Maka Allah swt mendengar pembicaraan mereka, lalu memerintahkan orang-orang Islam yang berada di dalam neraka itu untuk dikeluarkan.
Tatkala orang-orang kafir yang tinggal melihat yang demikian, mereka berkata, “ Wahai seandainya kami dahulu orang muslim, tentu kami akan dikeluarkan pula dari neraka, sebagaimana mereka dikeluarkan. ” Abu Musa Berkata, “ Kemudian Rasulullah saw mengucap-kan, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. ” Dan selanjutnya beliau membaca ayat ini.” ( Riwayat aṭ-Ṭabrānī )
Firman Allah swt yang senada dengan ayat ini ialah:
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ٢٧
Dan seandainya engkau ( Muhammad ) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, ”Seandainya kami dikembalikan ( ke dunia ) tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” ( al-An‘ām/6: 27 )
Sebagaimana disebut dalam al-Marāgī, Az-Zajjaj mengatakan, “ Sesungguhnya orang kafir, tatkala melihat keadaan azab neraka dan melihat keadaan orang Islam di surga, mereka berangan-angan, seandainya dahulu waktu di dunia mereka adalah orang-orang muslim. ”
Demikianlah Allah melukiskan watak manusia yang ingkar kepada Allah.
Mereka hanya ingat kepada Allah sewaktu bahaya dan azab menimpa mereka, tetapi bila bahaya dan azab itu telah tiada, mereka kembali ingkar kepada Allah penolong dan pencipta mereka.
Hal yang seperti itu terjadi pula pada orang-orang kafir yang berangan-angan kembali hidup di dunia untuk beribadah dan mereka berjanji seandainya angan-angan mereka itu dikabulkan, mereka akan beriman dengan sungguh-sungguh tidak akan ingkar lagi seperti dahulu.
Seandainya manusia itu benar-benar mau beriman, telah cukup petunjuk-petunjuk Allah swt yang disampaikan oleh para nabi dan rasul-Nya, tetapi kebanyakan manusia terpengaruh oleh kesenangan hidup duniawi yang sifatnya sementara.
Mereka lebih meng-hambakan diri kepada setan yang terkutuk daripada menghambakan diri kepada Allah, Tuhan penciptanya.
Telah cukup banyak kesempatan untuk bertobat yang diberikan Allah sewaktu di dunia kepada mereka, tetapi mereka mengabaikan kesempatan itu.
Setelah mereka di akhirat, kesempatan itu tidak akan diberikan lagi.
Bagi mereka telah berlaku ketentuan Allah yang akan mengazab setiap orang yang ingkar kepada-Nya.
Ayat ini merupakan peringatan keras bagi orang-orang musyrik Arab khususnya, dan orang-orang kafir pada umumnya, terutama mereka yang menghalangi tersiarnya agama Allah di muka bumi.
Bagi Nabi saw dan para sahabat, ayat ini merupakan kabar gembira.
Pada saat turunnya ayat ini, orang kafir menghalangi dengan keras terlaksananya dakwah Islam yang sedang dilakukan Nabi saw dan para sahabat, bahkan kaum musyrik Mekah telah sampai pada tingkat melakukan tindakan penganiayaan disertai dengan ancaman yang keras kepada pengikut Nabi Muhammad, sehingga Nabi dan para sahabat hampir putus asa dan khawatir, seandainya tugas yang dipikulkan Allah tidak dapat terlaksana dengan baik.
Turunnya ayat ini menimbulkan rasa optimis.
Ketabahan, dan kesabaran mereka bertambah dalam menyiarkan agama Allah karena mereka betul-betul percaya agama Islam pasti berkembang dan kemenangan paling hakiki ialah kemenangan yang akan diperoleh di akhirat nanti.
Dari ayat ini dan hadis di atas dapat dipahami bahwa pahala atau siksa yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir adalah setimpal dan sesuai dengan perbuatan yang pernah mereka lakukan sewaktu di dunia.
Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada
- Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu
- Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
- Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah
- Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya
- Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya
- Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan
- Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja).
- Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula)
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب