Tafsir Surat Al-Ahzab ayat 20 , Yahsabuna Al-Ahzaba Lam Yadh/habu Wa In Yati Al-Ahzabu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ahzab ayat 20 | Yahsabuna Al-Ahzaba Lam Yadh/habu Wa In Yati Al-Ahzabu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿يَحْسَبُونَ الْأَحْزَابَ لَمْ يَذْهَبُوا ۖ وَإِن يَأْتِ الْأَحْزَابُ يَوَدُّوا لَوْ أَنَّهُم بَادُونَ فِي الْأَعْرَابِ يَسْأَلُونَ عَنْ أَنبَائِكُمْ ۖ وَلَوْ كَانُوا فِيكُم مَّا قَاتَلُوا إِلَّا قَلِيلًا﴾
[ الأحزاب: 20]

Mereka mengira (bahwa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi; dan jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali, niscaya mereka ingin berada di dusun-dusun bersama-sama orang Arab Badwi, sambil menanya-nanyakan tentang berita-beritamu. Dan sekiranya mereka berada bersama kamu, mereka tidak akan berperang, melainkan sebentar saja. [Ahzab: 20]

Yahsabuna Al-Ahzaba Lam Yadh/habu Wa In Yati Al-Ahzabu Yawaddu Law Annahum Baduna Fi Al-Arabi Yasaluna An Anbaikum Wa Law Kanu Fikum Ma Qatalu Illa Qalilaan

Tafsir Al-mokhtasar


Orang-orang pengecut itu mengira bahwa golongan-golongan yang bersekutu untuk memerangi Rasulullah -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- dan orang-orang yang beriman itu tidak akan pergi sampai mereka bisa membinasakan orang-orang mukmin.
Dan jika ditakdirkan bahwa golongan-golongan itu nanti datang lagi, maka orang-orang munafik yang penakut itu berharap berada di Madinah bersama dengan orang-orang Badui.
Mereka menanyakan tentang kabar berita kalian, “Apa yang terjadi pada kalian setelah musuh menyerang kalian?” Kalau seandainya mereka bersama kalian -wahai orang-orang yang beriman- niscaya mereka tidak akan berperang bersama kalian kecuali hanya sebentar saja.
Maka janganlah kalian pedulikan mereka dan janganlah kalian merasa sedih terhadap mereka.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang munafik menduga bahwa balatentara kafir yang bersekongkol masih dalam posisi mengepung kota Madinah, padahal kenyataannya tidak demikian.
Seandainya musuh-musuh yang bersekutu itu menyerang sekali lagi, kelompok pengecut itu akan berangan-angan tinggal di pedalaman bersama para badui sambil mendengar berita tentang kalian.
Namun, jika mereka tetap tinggal bersama kalian dalam kamp, mereka pasti tidak akan turut berperang kecuali hanya sebentar saja.
Itu pun karena pamrih dan untuk mencari nama baik

Tafsir al-Jalalain


( Mereka mengira golongan-golongan yang bersekutu itu ) yaitu orang-orang kafir ( belum pergi ) maksudnya belum kembali ke Mekah disebabkan perasaan takut mereka terhadapnya ( dan jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali ) mengadakan serangan ulang ( niscaya mereka ingin ) mengharapkan ( berada di dusun-dusun bersama orang-orang Arab badui ) berada di tengah-tengah mereka di perkampungan ( sambil menanya-nanya tentang berita-berita kalian ) yakni kabar kalian beserta orang-orang kafir yang menyerang kalian.
( Dan sekiranya mereka berada bersama kalian ) di dalam serangan kali ini ( mereka tidak akan berperang melainkan sebentar saja ) hanya karena pamer dan takut dicela sebab tidak ikut berperang.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang munafik menduga bahwa balatentara kafir yang bersekongkol masih dalam posisi mengepung kota Madinah, padahal kenyataannya tidak demikian.
Seandainya musuh-musuh yang bersekutu itu menyerang sekali lagi, kelompok pengecut itu akan berangan-angan tinggal di pedalaman bersama para badui sambil mendengar berita tentang kalian.
Namun, jika mereka tetap tinggal bersama kalian dalam kamp, mereka pasti tidak akan turut berperang kecuali hanya sebentar saja.
Itu pun karena pamrih dan untuk mencari nama baik.

Tafsir Al-wajiz


Sifat pengecut, kikir, dan penakut itu mendarah daging dalam jiwa mereka dan bukan sesuatu yang baru.
Mereka mengira bahwa golongan-golongan Yahudi Bani Quraizah dan kafir Mekah yang bersekutu itu belum benar-benar pergi dan akan kembali untuk membalas dendam.
Dan karenanya, jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali untuk menyerang kaum mukmin, niscaya mereka yang munafik itu ingin berada di dusun-dusun dan rumah-rumah mereka bersama-sama orang Arab Badui dan tidak mau ikut perang, sambil terus menanyakan dan mengikuti perkembangan berita tentang kamu di medan perang tersebut.
Dan sekiranya mereka berada bersamamu di medang perang, mereka tidak akan berperang melainkan sebentar saja karena mereka pengecut dan takut mati.

Tafsir Al-tahlili


Karena sangat ketakutan, orang-orang munafik mengira bahwa tentara sekutu masih berada di medan pertempuran, padahal tentara-tentara itu telah lari berserakan, kembali ke negeri masing-masing.
Hal ini menun-jukkan bahwa orang-orang munafik adalah orang-orang pengecut dan tidak beriman sehingga tidak ikut berperang, seakan-akan mereka tidak hadir di sana.
Oleh karena itu, mereka tidak mengetahui gerak gerik musuh.
Dalam pada itu, jika tentara sekutu itu kembali lagi menyerang, mereka menginginkan agar mereka berada di Badiyah ( padang pasir ) yang jauh dari kota bersama-sama Arab Badui dan penduduk padang pasir, agar mereka tidak terkena bahaya peperangan.
Bagi mereka cukuplah kiranya bila dapat bertanya kepada orang-orang yang datang ke tempat mereka tentang keadaan Nabi dan kaum Muslimin.
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa pada peperangan yang telah lewat itu, andaikata orang-orang munafik tidak meninggalkan medan peperangan dan tetap bersama kaum Muslimin di garis depan, kemudian terjadi pertempuran yang dahsyat, maka mereka juga tidak akan ikut berperang.
Kalaupun ikut berperang, mereka berperang dengan tidak sepenuh hati dan keimanan.
Mereka akan melawan musuh sekedar memenuhi permintaan Nabi saja.


Mereka mengira (bahwa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi; dan jika golongan-golongan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

يحسبون الأحزاب لم يذهبوا وإن يأت الأحزاب يودوا لو أنهم بادون في الأعراب يسألون عن أنبائكم ولو كانوا فيكم ما قاتلوا إلا قليلا

سورة: الأحزاب - آية: ( 20 )  - جزء: ( 21 )  -  صفحة: ( 420 )

transliterasi Indonesia

yaḥsabụnal-aḥzāba lam yaż-habụ, wa iy ya`til-aḥzābu yawaddụ lau annahum bādụna fil-a'rābi yas`alụna 'an ambā`ikum, walau kānụ fīkum mā qātalū illā qalīlā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),
  2. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.
  3. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
  4. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
  5. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus
  6. Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan
  7. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,
  8. Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka,
  9. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
  10. Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب