Tafsir Surat Al-Maarij ayat 29 , Wa Al-Ladhina Hum Lifurujihim Hafizuna
Tafsir Al-mokhtasar
Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka dengan menutupinya dan menjauhkannya dari perbuatan nista.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Keempat, orang-orang yang menjaga kemaluannya sehingga tidak dikalahkan oleh nafsu syahwat mereka.
Tetapi terhadap istri-istri dan budak-budak yang mereka miliki mereka tidak menjaganya.
Sebab tidak ada cela bagi mereka untuk menyalurkan nafsu syahwat kepada mereka.
Maka, barangsiapa mencari kesenangan kepada selain istri dan budak, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang melampaui batas halal menuju yang haram
Tafsir al-Jalalain
( Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Keempat, orang-orang yang menjaga kemaluannya sehingga tidak dikalahkan oleh nafsu syahwat mereka.
Tetapi terhadap istri-istri dan budak-budak yang mereka miliki mereka tidak menjaganya.
Sebab tidak ada cela bagi mereka untuk menyalurkan nafsu syahwat kepada mereka.
Maka, barangsiapa mencari kesenangan kepada selain istri dan budak, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang melampaui batas halal menuju yang haram.
Tafsir Al-wajiz
Setelah diuraikan sifat yang berfungsi untuk memelihara diri, kini diuraikan hal-hal yang harus dijauhi untuk menghindari keburuk-an.
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya secara mantap dan sungguh-sungguh,
Tafsir Al-tahlili
Dalam dua ayat ini diterangkan sifat manusia yang hatinya tenteram, tidak berkeluh kesah dan tidak kikir, yaitu orang yang menjaga kehormatannya dan tidak melakukan perbuatan zina.
Mereka hanya melakukan apa yang telah dihalalkan, hanya menggauli istri-istri mereka atau dengan budak-budak perempuan yang telah mereka miliki.
Perkataan fa innahum gairu malūmīn ( maka sesungguhnya mereka tidak tercela ) memberi pengertian bahwa hak mencampuri istri atau budak-budak yang dimiliki, bukanlah hak tanpa batas, melainkan harus disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan agama.
Menurut agama Islam, hubungan suami istri adalah hubungan yang suci, hubungan yang diridai Allah, hubungan cinta kasih, hubungan yang dilatarbelakangi oleh keinginan mengikuti sunah Rasulullah, dan ingin memperoleh keturunan.
Hubungan suami-istri mempunyai unsur-unsur ibadah.
Hubungan ini dilukiskan dalam firman Allah:
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.
Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.
( al-Baqarah/2: 187 )
Rasulullah saw bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرُو أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
( رواه مسلم )
Dari ‘Abdullāh bin ‘Amr bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Dunia itu adalah sesuatu yang menyenangkan, sebaik-baik harta benda kehidupan dunia itu ialah istri yang saleh. ” ( Riwayat Muslim )
Ayat ini memberikan petunjuk kepada suami-istri bahwa dalam melakukan hubungan dengan istri atau suami, tuan dengan budak perempuan, hendaklah dilakukan sedemikian rupa, sehingga dalam hubungan itu terdapat unsur-unsur ibadah, akhlak yang mulia, tata cara yang baik, dan sebagainya, sehingga dapat menjaga kemuliaan dan martabatnya sebagai seorang muslim.
Tidak sekadar memenuhi hawa nafsu, keperluan biologis, atau seperti yang dilakukan oleh binatang, melainkan untuk tujuan yang agung.
Surah al-Ma‘ārij ini Makkiyyah, jadi waktu itu belum ada ketentuan pernikahan seperti yang kemudian diatur dalam Surah an-Nisā’/4: 24-25.
Kata-kata au mā malakat aimānuhum yang terdapat dalam beberapa surah, sering diterjemahkan “ atau budak-budak perempuan yang mereka miliki ” Ayat ini memerlukan penjelasan, seperti dikemukakan oleh beberapa mufasir secara lebih mendalam, bahwa mā malakat aimānuhum ialah perempuan yang sudah bercerai dengan suaminya, yang sekarang menjadi miliknya ( biasanya dari tawanan perang ), dan harus dalam arti tawanan dalam perang jihad, di bawah perintah imam yang saleh dan adil dalam menghadapi lawan yang hendak menindas orang beriman.
Tawanan perempuan itu boleh digauli, tetapi harus dengan dinikahi terlebih dulu, dan perkawinan itu bukan karena didorong oleh nafsu, melainkan untuk memelihara kesucian pihak perempuan, yang dalam hal ini berarti pihak suami menghindari perbuatan zina dan sekaligus mengangkat martabat perempuan dari status budak bekas tawanan perang ( yang memang sudah berlaku umum waktu itu ) menjadi perempuan mereka, tidak lagi berstatus budak.
Kebiasaan tawanan perang semacam ini sekarang sudah tidak berlaku lagi
Jika seorang muslim telah dapat melakukan hubungan dengan istrinya atau dengan budaknya sesuai dengan tuntutan agama Islam, berarti ia telah dapat menguasai puncak hawa nafsunya, karena puncak hawa nafsu itu terletak dalam hubungan seperti antara laki-laki dan wanita.
Jika mereka telah dapat melakukan yang demikian, maka mereka akan lebih dapat melakukan hal-hal yang lain yang lebih rendah tingkatnya.
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di
- Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi
- Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan
- dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan
- Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang
- dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
- Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang
- Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah yang tidak beriman".
- Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب