Tafsir Surat Al-Ankabut ayat 3 , Wa Laqad Fatanna Al-Ladhina Min Qablihim Falayalamanna Allahu
﴿وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ﴾
[ العنكبوت: 3]
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. [Ankabut: 3]
Wa Laqad Fatanna Al-Ladhina Min Qablihim Falayalamanna Allahu Al-Ladhina Sadaqu Wa Layalamanna Al-Kadhibina
Tafsir Al-mokhtasar
Dan sungguh telah Kami uji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui dengan pengetahuan yang jelas dan mengungkapkannya kepada kalian kejujuran orang-orang yang jujur dalam keimanan mereka dan kedustaan orang-orang yang dusta dalam keimanan mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Allah telah menguji umat-umat terdahulu dengan tugas-tugas keagamaan dan bermacam nikmat dan cobaan, agar tampak perbedaan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan berdusta sesuai dengan apa yang diketahuinya berdasarkan ilmu-Nya yang azali
Tafsir al-Jalalain
( Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka.
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar ) di dalam keimanan mereka dengan pengetahuan yang menyaksikan ( dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta ) di dalam keimanannya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Allah telah menguji umat-umat terdahulu dengan tugas-tugas keagamaan dan bermacam nikmat dan cobaan, agar tampak perbedaan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan berdusta sesuai dengan apa yang diketahuinya berdasarkan ilmu-Nya yang azali.
Tafsir Al-wajiz
Dan apakah mereka menduga demikian, padahal sungguh, Kami bersumpah bahwa Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, yaitu sebelum umat Nabi Muhammad, dengan tugas-tugas keagamaan dan bermacam nikmat dan cobaan, agar tampak perbedaan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan berdusta sesuai dengan apa yang diketahuinya berdasarkan ilmu-Nya yang azali.
Maka sesungguhnya Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dalam keimanannya dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.
Tafsir Al-tahlili
Orang-orang yang beriman dan berpegang teguh dengan keimanannya akan menghadapi berbagai macam penderitaan dan kesulitan.
Mereka sabar dan tabah menahan penderitaan itu.
Umpamanya Bani Israil yang beriman, telah diuji Allah dengan berbagai macam siksaan yang dijatuhkan Fir‘aun kepadanya.
Umat Nabi Isa yang beriman juga tidak luput dari azab dan kesengsaraan.
Semuanya menjadi contoh dan pelajaran bagi umat beragama Islam ini.
Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:
عَنْ خَبَّابِ بْنِ اْلأَرَتِّ قَالَ شَكَوْنَا ِالَى رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِى ظِلِّ الْكَعْبَةِ، فَقُلْنَا اَلاَ تَسْتَنْصِرُنَا؟ َالاَ تَدْعُو لَنَا؟ فَقَالَ: قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِى اْلاَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيْهَا فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوْضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيْدِ مَا دُوْنَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِيْنِهِ، وَاللّٰهِ لَيَتِمَّنَّ هَذَا اْلاَمْرُ حَتَّى يَسِيْرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءِ اِلَى حَضْرَمَوْتَ لاَ يَخَافُ اِلاَّ اللهَ وَ الذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُوْنَ ( رواه البخاري )
Diriwayatkan oleh Khabbāb bin al-Aratt bahwa ia berkata, “ Kami mengadukan kepada Rasulullah yang dalam keadaan tidur beralaskan sorbannya di sisi Ka’bah, kami mengatakan ( bahwa kami menderita berbagai macam siksaan berat dari kaum musyrikin ).
Apakah kamu tidak akan menolong kami wahai Rasulullah, dengan cara engkau berdoa untuk keselamatan kami dari siksaan tersebut? Rasulullah menjawab, “Orang-orang sebelum kamu juga mengalami hal seperti ini, bahkan lebih hebat lagi.
Seseorang yang karena keimanannya yang membaja kepada Tuhan ia dihukum, dan digali lubang khusus untuknya.
Diletakkan gergaji di atas kepalanya.
Kemudian gergaji itu diturunkan perlahan-lahan, sehingga tubuh orang tersebut terbelah dua.
Ada pula yang badannya disisir dengan sisir besi runcing yang sudah dipanaskan.
Namun mereka tidak mau mundur dari keyakinan agamanya.
Demi Allah, agama ini pasti akan kutegakkan jua, sehingga amanlah musafir yang sedang dalam perjalanan dari Ṣan’ā’ ke Hadramaut.
Mereka tidak takut kecuali hanya kepada Allah, walaupun serigala-serigala mengelilingi binatang ternaknya.
Tetapi kamu terlalu ingin cepat berhasil. ” ( Riwayat al-Bukhārī )
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوْعَكُ فَوَضَعْتُ يَدِيْ عَلَيْهِ، فَوَجَدْتُ حَرَّهُ بَيْنَ يَدَيَّ فَوْقَ اللِّحَافِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ مَا أَشَدَّهَا عَلَيْكَ قَالَ: إِنَّا كَذَلِكَ يُضَعَّفُ لَنَا الْبَلاَءُ وَيُضَعَّفُ لَنَا اْلاَجْرُ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً؟ قَالَ: اْلاَنْبِيَاءُ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ الصَّالِحُوْنَ ( رواه ابن ماجه )
Diriwayatkan dari Abi Sa’īd al-Khudrī bahwa dia berkata, “ Saya memasuki rumah Rasulullah dan menjumpai beliau sedang tidak enak badan ( demam ).
Saya meletakkan tangan di atas selimut beliau.
Maka saya dapati rasa panas di atas selimut beliau.
Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, alangkah hebatnya panas ini.’ Rasulullah menjawab, ‘Ya memang begitu.
Kita sedang ditimpa cobaan yang berlipat ganda datangnya, tetapi pahalanya pun berlipat ganda diberikan Allah kepada kita.’ Saya bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat penderitaan yang dialaminya?’ Beliau menjawab, ‘Nabi-nabi.’ Saya bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, lalu siapa lagi?’ ‘Orang-orang yang saleh,’ jawab beliau. ” ( Riwayat Ibnu Mājah )
Keterangan Rasulullah demikian diperkuat oleh ayat yang berbunyi:
وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ ١٤٦ ( اٰل عمران )
Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut( nya ) yang bertakwa.
Mereka tidak ( menjadi ) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak ( pula ) menyerah ( kepada musuh ).
Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.
( Āli ‘Imrān/3: 146 )
Dengan beraneka ragam penderitaan itulah, Allah mengetahui siapakah yang betul-betul sempurna keimanannya, dan siapa pula yang menutupi kepalsuannya dengan sikap beriman.
Allah akan membalas masing-masing mereka itu dengan apa yang pantas baginya.
Ringkasnya, Allah melarang manusia berprasangka bahwa ia diciptakan dengan percuma begitu saja.
Justru Allah akan menguji setiap manusia, untuk menentukan siapakah yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah.
Derajat tersebut tidak mungkin diperoleh kecuali dengan menempuh ujian yang berat.
Hidup ini memang penuh dengan perjuangan, baik kita enggan atau senang menghadapinya.
Semakin tinggi tingkat kesabaran, makin tinggi pula kemenangan dan pengajaran yang akan diperoleh.
Itulah sunah Allah yang berlaku bagi umat dahulu dan sekarang.
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين
سورة: العنكبوت - آية: ( 3 ) - جزء: ( 20 ) - صفحة: ( 396 )transliterasi Indonesia
wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
- Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata:
- Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
- Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah
- Dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya). "Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan
- (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
- Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan".
- Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
- Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 4, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب