Tafsir Surat An-Nur ayat 39 , Wa Al-Ladhina Kafaru Amaluhum Kasarabin Biqiatin Yahsabuhu Az-Zamanu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Nur ayat 39 | Wa Al-Ladhina Kafaru Amaluhum Kasarabin Biqiatin Yahsabuhu Az-Zamanu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ﴾
[ النور: 39]

Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. [An Nur: 39]

Wa Al-Ladhina Kafaru Amaluhum Kasarabin Biqiatin Yahsabuhu Az-Zamanu Maan Hatta Idha Jaahu Lam Yajid/hu Shayaan Wa Wajada Allaha Indahu Fawaffahu Hisabahu Wa Allahu Sariu Al-Hisabi

Tafsir Al-mokhtasar


Dan orang-orang yang kafir kapada Allah, amal-amal yang mereka kerjakan tidaklah diberikan pahala sama sekali, ia laksana fatamorgana di tanah yang rendah lagi datar, yang dilihat dan disangka air oleh orang-orang yang sangat dahaga, lalu ia pun mendatanginya, tetapi ketika mendatanginya dia tidak mendapati apapun.
Demikianlah kondisi orang kafir, ia menyangka bahwa amalnya akan memberikan manfaat bagi dirinya, namun ketika ia mati dan dibangkitkan kembali, ia tidak akan mendapati pahala tersebut, dan ia hanya mendapati ketetapan Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup lagi sempurna dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang kafir dan ingkar mengira bahwa mereka telah berbuat baik.
Mereka juga menduga bahwa perbuatan baik mereka itu akan mendatangkan manfaat bagi mereka di hari kiamat.
Tetapi dugaan mereka itu meleset.
Perumpamaan perbuatan mereka yang salah dan tidak berarti itu adalah seperti kilauan yang muncul akibat jatuhnya sinar matahari pada siang hari di permukaan tanah yang rata ( fatamorgana ).
Orang yang kehausan mengira itu adalah air, sehingga ketika dia mendatanginya, dia tidak mendapatkan sesuatu yang bermanfaat seperti yang dia kira.
Demikianlah pada hari kiamat, amal perbuatan orang kafir akan menjadi seperti debu yang beterbangan.
Orang kafir itu akan ditunggu oleh siksa Allah yang terjadi tanpa dikurangi sedikit pun.
Tidak diragukan lagi, pembalasan Allah pasti datang.
Perhitungan Allah amatlah cepat, tidak dilambatkan dan tidak pula salah( 1 ).
( 1 ) Fatamorgana adalah peristiwa optis yang disebabkan oleh refleksi cahaya matahari oleh permukaan tanah lapang yang tidak banyak tumbuhan.
Fatamorgana akan terjadi saat pantulan cahaya itu sedikit demi sedikit menjauhi permukaan bumi di siang hari, saat suhu udara naik, yang kemudian dapat ditangkap oleh mata orang yang memandangnya.
Pada saat itu, bayangan matahari terlihat terbalik di permukaan bumi, hingga menyerupai cermin raksasa yang menghampar di atasnya, dan bayangan langit biru yang bersih terlihat di situ seperti danau.
Bayangan-bayangan pepohonan pun terlihat terbalik pula hingga mengesankan adanya air.
Dari keterangan singkat ini tampak oleh kita bahwa fatamorgana, sebagaimana dikatakan ayat ini, tidak lain hanyalah ilusi

Tafsir al-Jalalain


( Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar ) lafal Qii’ah adalah bentuk jamak dari lafal Qaa’un, yakni padang sahara yang datar.
Yang dimaksud dengan lafal Saraabun adalah pemandangan yang tampak di kala matahari sedang terik-teriknya yang rupanya mirip seperti air yang mengalir, atau lazim disebut fatamorgana ( ia disangka ) diduga ( oleh orang yang kehausan ) yaitu orang yang dahaga ( air, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun ) apa yang disangkanya itu, demikian pula halnya orang kafir, ia menduga bahwa amal kebaikannya seperti sedekah, yang ia sangka bermanfaat bagi dirinya, tetapi bila ia mati kemudian ia menghadap kepada Rabbnya, maka ia tidak mendapati amal kebaikannya itu.
Atau dengan kata lain amalnya itu tidak memberi manfaat kepada dirinya.
( Dan ia mendapatkan Allah di sisinya ) yakni di sisi amalnya ( lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup ) Allah memberikan balasan amal perbuatannya itu hanya di dunia ( dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya ) di dalam memberikan balasan-Nya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang kafir dan ingkar mengira bahwa mereka telah berbuat baik.
Mereka juga menduga bahwa perbuatan baik mereka itu akan mendatangkan manfaat bagi mereka di hari kiamat.
Tetapi dugaan mereka itu meleset.
Perumpamaan perbuatan mereka yang salah dan tidak berarti itu adalah seperti kilauan yang muncul akibat jatuhnya sinar matahari pada siang hari di permukaan tanah yang rata ( fatamorgana ).
Orang yang kehausan mengira itu adalah air, sehingga ketika dia mendatanginya, dia tidak mendapatkan sesuatu yang bermanfaat seperti yang dia kira.
Demikianlah pada hari kiamat, amal perbuatan orang kafir akan menjadi seperti debu yang beterbangan.
Orang kafir itu akan ditunggu oleh siksa Allah yang terjadi tanpa dikurangi sedikit pun.
Tidak diragukan lagi, pembalasan Allah pasti datang.
Perhitungan Allah amatlah cepat, tidak dilambatkan dan tidak pula salah( 1 ).
( 1 ) Fatamorgana adalah peristiwa optis yang disebabkan oleh refleksi cahaya matahari oleh permukaan tanah lapang yang tidak banyak tumbuhan.
Fatamorgana akan terjadi saat pantulan cahaya itu sedikit demi sedikit menjauhi permukaan bumi di siang hari, saat suhu udara naik, yang kemudian dapat ditangkap oleh mata orang yang memandangnya.
Pada saat itu, bayangan matahari terlihat terbalik di permukaan bumi, hingga menyerupai cermin raksasa yang menghampar di atasnya, dan bayangan langit biru yang bersih terlihat di situ seperti danau.
Bayangan-bayangan pepohonan pun terlihat terbalik pula hingga mengesankan adanya air.
Dari keterangan singkat ini tampak oleh kita bahwa fatamorgana, sebagaimana dikatakan ayat ini, tidak lain hanyalah ilusi.

Tafsir Al-wajiz


Usai menjelaskan sifat orang-orang yang mendapat pancaran cahaya Ilahi, pada ayat berikut Allah beralih menguraikan sifat-sifat orang kafir.
Dan orang-orang yang kafir yang menutup mata hati mereka sehingga tidak memperoleh cahaya ilahi, sesungguhnya amal perbuatan mereka, yang secara lahir tampak baik dan mereka harapkan untuk dibalas dengan ganjaran, kelak di hari Kiamat seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila itu didatangi, yakni ketika dia sampai di tempat fatamorgana itu tampak, dia tidak mendapati apa pun.
Dan didapatinya ketetapan Allah baginya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah memberikan perumpamaan bagi amal-amal orang kafir yang tampaknya baik dan besar manfaatnya seperti mendirikan panti asuhan bagi anak-anak yatim, rumah sakit atau poliklinik untuk mengobati orang-orang yang tidak mampu, menolong fakir miskin dengan memberikan pakaian dan makanan, mendirikan perkumpulan sosial atau yayasan, dan amal-amal sosial lainnya yang sangat dianjurkan oleh agama Islam dan dipandang sebagai amal yang besar pahalanya.
Amal-amal orang-orang kafir itu meskipun besar faedahnya bagi masyarakat, tetapi amal mereka itu tidak ada nilainya di sisi Allah, karena syarat utama bagi diterimanya suatu amal ialah iman kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun, apalagi menganggap makhluk-Nya baik yang bernyawa ataupun benda mati sebagai Tuhan yang diharapkan rahmat dan kasih sayangnya atau yang ditakuti murkanya.
Allah menyerupakan amal-amal orang-orang kafir itu sebagai fata-morgana di padang pasir, tampak dari kejauhan seperti air jernih yang dapat melepaskan dahaga dan menyegarkan tubuh yang telah ditimpa terik matahari.
Dengan bergegas-gegas orang yang melihatnya berjalan menuju arah fatamorgana itu, tetapi tatkala mereka sampai di sana, semua harapan itu sirna berganti dengan rasa kecewa dan putus asa karena yang dilihatnya seperti air jernih itu tidak lain hanyalah bayangan belaka.
Mereka tidak hanya merasa kecewa dan putus asa, karena tidak mendapat minuman yang segar, tetapi mereka juga dihantui oleh nasib yang buruk karena di hadapan mereka telah menunggu penderitaan yang tidak tertangguhkan yaitu haus dan dahaga akibat ditimpa panasnya matahari sedang yang kelihatan di sekeliling mereka hanya pasir belaka yang luas tidak bertepi.
Demikian halnya orang-orang kafir di akhirat nanti, mereka mengira bahwa amal mereka di dunia akan menolong dan melepaskan mereka dari kedahsyatan dan kesulitan di padang mahsyar, tetapi nyatanya semua itu tak ada gunanya sama sekali karena tidak dilandasi oleh iman, keikhlasan, dan kejujuran.
Bukan saja mereka dikecewakan oleh harapan-harapan palsu, tetapi di hadapan mereka telah tersedia pula balasan atas segala dosa dan keingkaran mereka, yaitu neraka Jahanam yang amat panas dan menyala-nyala.
Allah telah memberitahukan kepada mereka perhitungan amal mereka dan Malaikat Zabaniah telah siap sedia menggiring mereka ke neraka.
Allah berfirman:
وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا ٢٣
Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu ( bagaikan ) debu yang beterbangan.( al-Furqān/25: 23 )


Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

والذين كفروا أعمالهم كسراب بقيعة يحسبه الظمآن ماء حتى إذا جاءه لم يجده شيئا ووجد الله عنده فوفاه حسابه والله سريع الحساب

سورة: النور - آية: ( 39 )  - جزء: ( 18 )  -  صفحة: ( 355 )

transliterasi Indonesia

wallażīna kafarū a'māluhum kasarābim biqī'atiy yaḥsabuhuẓ-ẓam`ānu mā`ā, ḥattā iżā jā`ahụ lam yajid-hu syai`aw wa wajadallāha 'indahụ fa waffāhu ḥisābah, wallāhu sarī'ul ḥisāb



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
  2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
  3. Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi),
  4. maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
  5. Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah
  6. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka
  7. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu
  8. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya
  9. dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
  10. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 11, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب