Tafsir Surat Al-Hujuraat ayat 4 , Inna Al-Ladhina Yunadunaka Min Warai Al-Hujurati Aktharuhum La
Tafsir Al-mokhtasar
Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu -wahai Rasul- dari kalangan orang Badui dari balik kamar istri-istrimu, kebanyakan dari mereka tidak berakal.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Orang-orang yang memanggilmu, Muhammad, dari luar kamarmu kebanyakan mereka benar-benar tidak mengerti cara menghormati dan memuliakan kedudukanmu
Tafsir al-Jalalain
( "Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar ) yakni dari luar kamar istri-istrinya.
Lafal Hujuraat bentuk jamak dari lafal Hujratun, yang artinya; sepetak tanah yang dikelilingi oleh tembok atau lainnya, yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Masing-masing di antara mereka memanggil Nabi saw.
dari belakang kamar-kamarnya, karena mereka tidak mengetahui di kamar manakah Nabi saw.
berada.
Mereka memanggilnya dengan suara yang biasa dilakukan oleh orang-orang Arab Badui, yaitu dengan suara yang keras dan kasar ( kebanyakan mereka tidak mengerti ) tentang apa yang harus mereka kerjakan di dalam menghadapi kedudukanmu yang tinggi, dan sikap penghormatan manakah yang pantas mereka lakukan untukmu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Orang-orang yang memanggilmu, Muhammad, dari luar kamarmu kebanyakan mereka benar-benar tidak mengerti cara menghormati dan memuliakan kedudukanmu.
Tafsir Al-wajiz
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau dengan cara yang tidak sopan dari luar kamar kediamanmu dan kediaman istri-istrimu kebanyakan mereka tidak mengerti tata krama penghormatan dan pengagungan yang seharusnya dilakukan kepadamu.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini, Allah memberikan pelajaran kesopanan dan tata krama dalam menghadapi Rasulullah saw, terutama dalam mengadakan percakapan dengan beliau.
Rasulullah saw selama di Madinah tinggal di sebuah rumah di samping masjid Madinah.
Di dalam rumah itu terdapat kamar-kamar untuk istri-istri nabi.
Bangunan tersebut dibuat sangat sederhana, atapnya rendah sekali sehingga mudah disentuh oleh tangan dan pintu-pintunya terdiri dari gantungan kulit binatang yang berbulu.
Pada masa Khalifah al-Walīd bin ‘Abd al-Mālik, kamar-kamar itu dibongkar dan dijadikan halaman masjid.
Hal itu sangat menyedihkan kaum mukmin di Madinah.
Sa‘īd bin al-Musayyab merespon dan berkata, “ Saya suka sekali jika kamar-kamar istri Nabi itu tetap berdiri dan tidak dirombak, agar generasi mendatang dari penduduk Madinah dan orang-orang yang datang dapat meneladani kesederhanaan Nabi Muhammad dalam mengatur rumah tangganya.
Ibnu Isḥāq menerangkan dalam kitab Sirah-nya bahwa tahun kesembilan Hijrah itu merupakan tahun mengalirnya para delegasi dari seluruh Jazirah Arab.
Setelah Pembebasan Makkah, seusai Perang Tabuk, dan Kabilah Ṡaqif dari Ṭaif masuk Islam dan ikut membaiat Rasulullah saw, maka datanglah dengan berduyun-duyun berbagai delegasi ke Madinah untuk menemui Rasulullah saw.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarīr, dari Zaid bin Arqam bahwa sekum-pulan orang-orang Badui berkata kepada kawan-kawannya, “Marilah kita menemui laki-laki ( Muhammad ) itu, apabila ia benar-benar seorang nabi, maka kitalah yang paling bahagia beserta dia, dan jika ia seorang raja maka kita pun akan beruntung dapat hidup di sampingnya. ” Maka datanglah Zaid bin Arqam kepada Rasulullah saw menyampaikan berita itu lalu mereka datang beramai-ramai menemui beliau yang kebetulan sedang berada di kamar salah seorang istrinya.
Mereka memanggil dengan suara yang lantang sekali, “ Ya Muhammad, ya Muhammad, keluarlah dari kamarmu untuk berjumpa dengan kami karena pujian kami sangat indah dan celaan kami sangat menusuk perasaan. ” Nabi Muhammad saw keluar dari kamar istrinya untuk menemui mereka, dan turunlah ayat ini.
Menurut Qatādah, rombongan sebanyak tujuh puluh orang itu adalah dari kabilah Bani Tamīm.
Mereka berkata, “ Kami ini dari Bani Tamīm, kami datang ke sini membawa pujangga-pujangga kami dalam bidang syair dan pidato untuk bertanding dengan penyair-penyair kamu. ” Nabi menjawab, “ Kami tidak diutus untuk mengemukakan syair dan kami tidak diutus untuk memperlihatkan kesombongan, tetapi bila kamu mau mencoba, boleh kemukakan syairmu itu. ” Maka tampillah salah seorang pemuda di antara mereka membangga-banggakan kaumnya dengan berbagai keutamaan.
Nabi Muhammad menampilkan Ḥassān bin Ṡābit untuk menjawab syair mereka dan ternyata Ḥassān dapat menundukkan mereka semuanya.
Setelah mereka mengakui keunggulan Ḥassān, mereka lalu mendekati Rasulullah saw dan mengucapkan dua kalimat syahadat sekaligus masuk Islam.
Kebijaksanaan Nabi Muhammad dalam menghadapi delegasi dari Bani Tamīm yang tidak sopan itu akhirnya berkesudahan dengan baik.
Sebelum pulang, mereka lebih dahulu telah mendapat petunjuk tentang jalan yang benar dan kesopanan dalam pergaulan.
Dengan tegas sekali Allah menerangkan bahwa orang-orang yang memanggil Nabi supaya keluar kamar istrinya yang ada di samping masjid Madinah, kebanyakan mereka itu bodoh, tidak mengetahui kesopanan dan tata krama dalam mengadakan kunjungan kehormatan kepada seorang kepala negara apalagi seorang nabi.
Tata cara yang dikemukakan ayat ini sekarang dikenal sebagai protokoler dan security ( keamanan ).
Dari ayat ini dapat pula dipahami bahwa agama Islam sejak dahulu sudah mengatur kode etik dengan maksud memberikan penghormatan yang pantas kepada pembesar yang dikunjungi.
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
إن الذين ينادونك من وراء الحجرات أكثرهم لا يعقلون
سورة: الحجرات - آية: ( 4 ) - جزء: ( 26 ) - صفحة: ( 515 )transliterasi Indonesia
innallażīna yunādụnaka miw warā`il-ḥujurāti akṡaruhum lā ya'qilụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
- dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
- maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
- Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan
- Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
- Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
- Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Quran, lalu mereka berpegang dengan
- sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
- dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi
- Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب