Tafsir Surat An-Nahl ayat 43 , Wa Ma Arsalna Min Qablika Illa Rijalaan Nuhi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Nahl ayat 43 | Wa Ma Arsalna Min Qablika Illa Rijalaan Nuhi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
[ النحل: 43]

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, [Nahl: 43]

Wa Ma Arsalna Min Qablika Illa Rijalaan Nuhi Ilayhim Fasalu Ahla Adh-Dhikri In Kuntum La Talamuna

Tafsir Al-mokhtasar


Kami tidak mengutus sebelummu wahai Rasul kecuali kaum laki-laki dari manusia yang Kami beri wahyu, Kami tidak mengutus para Rasul dari kalangan Malaikat.
Ini adalah ketentuan Kami yang berlaku umum, jika kalian mengingkarinya, maka bertanyalah kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian niscaya mereka akan mengatakan kepada kalian bahwa para Rasul adalah manusia dan bukan Malaikat bila kalian tidak mengetahui bahwa mereka adalah manusia.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, Kami tidak mengutus para rasul sebelum kamu kepada umat-umat terdahulu kecuali orang-orang lelaki yang telah Kami beri wahyu sesuai dengan kehendak Kami.
Kami tidak pernah mengutus malaikat sebagaimana yang dikehendaki oleh kaummu yang kafir.
Jika kalian, hai orang-orang kafir, tidak mengetahui itu, maka bertanyalah kepada orang-orang berilmu yang mengetahui kitab-kitab samawi.
Kalian akan tahu bahwa semua rasul Allah itu manusia, bukan malaikat

Tafsir al-Jalalain


( Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka ) bukannya para malaikat ( maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan ) yakni para ulama yang ahli dalam kitab Taurat dan kitab Injil ( jika kalian tidak mengetahui ) hal tersebut, mereka pasti mengetahuinya karena kepercayaan kalian kepada mereka lebih dekat daripada kepercayaan kalian terhadap Nabi Muhammad saw.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Muhammad, Kami tidak mengutus para rasul sebelum kamu kepada umat-umat terdahulu kecuali orang-orang lelaki yang telah Kami beri wahyu sesuai dengan kehendak Kami.
Kami tidak pernah mengutus malaikat sebagaimana yang dikehendaki oleh kaummu yang kafir.
Jika kalian, hai orang-orang kafir, tidak mengetahui itu, maka bertanyalah kepada orang-orang berilmu yang mengetahui kitab-kitab samawi.
Kalian akan tahu bahwa semua rasul Allah itu manusia, bukan malaikat.

Tafsir Al-wajiz


Pengutusan para nabi dan rasul adalah sesuatu yang hak dan benar adanya.
Dan Kami tidak mengutus kepada umat manusia sebelum engkau, wahai Muhammad, melainkan orang laki-laki terpilih yang memiliki keistimewaan dan ketokohan dari kalangan manusia, bukan malaikat, yang Kami beri wahyu kepada mereka melalui utusan Kami, Jibril agar disampaikannya kepada umat mereka; maka bertanyalah, wahai orang yang meragukan keesaan Allah dan tidak mengetahui tuntunan-Nya, kepada orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab Allah, jika kamu tidak mengetahui.
( Lihat: Surah al-Anbiya/21: 7-8 dan al-Jinn/72: 6 )

Tafsir Al-tahlili


Allah menyatakan bahwa Dia tidak mengutus seorang rasul pun sebelum Nabi Muhammad kecuali manusia yang diberi-Nya wahyu.
Ayat ini menggambarkan bahwa rasul-rasul yang diutus itu hanyalah laki-laki dari keturunan Adam a.s.
sampai Nabi Muhammad saw yang bertugas mem-bimbing umatnya agar mereka beragama tauhid dan mengikuti bimbingan wahyu.
Oleh karena itu, yang pantas diutus untuk melakukan tugas itu adalah rasul-rasul dari jenis mereka dan berbahasa mereka.
Pada waktu Nabi Muhammad saw diutus, orang-orang Arab menyangkal bahwa Allah tidak mungkin mengutus utusan yang berjenis manusia seperti mereka.
Mereka menginginkan agar yang diutus itu haruslah seorang malaikat, seperti firman Allah swt:
وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ ٧ ( الفرقان )
Dan mereka berkata, ”Mengapa Rasul ( Muhammad ) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya ( agar malaikat ) itu memberikan peringatan bersama dia.” ( al-Furqān/25: 7 )
Dan firman-Nya:
اَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا اَنْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى رَجُلٍ مِّنْهُمْ اَنْ اَنْذِرِ النَّاسَ وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ قَالَ الْكٰفِرُوْنَ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ مُّبِيْنٌ ٢ ( يونس )
Pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberi wahyu kepada seorang laki-laki di antara mereka, ”Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan.” Orang-orang kafir berkata, ”Orang ini ( Muhammad ) benar-benar penyihir.” ( Yūnus/10: 2 )
Mengenai penolakan orang-orang Arab terhadap kerasulan Muhammad karena ia seorang manusia biasa, dapat dibaca dari sebuah riwayat aḍ-Ḍaḥḥāk yang disandarkan kepada Ibnu ‘Abbās bahwa setelah Muhammad saw diangkat menjadi utusan, orang Arab yang mengingkari kenabiannya berkata, “ Allah lebih Agung bila rasul-Nya itu bukan manusia. ” Kemudian turun ayat-ayat Surah Yūnus di atas.
Dalam ayat ini, Allah swt meminta orang-orang musyrik agar bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, apakah di dalam kitab-kitab mereka terdapat keterangan bahwa Allah pernah mengutus malaikat kepada mereka.
Kalau memang disebutkan di dalam kitab mereka bahwa Allah pernah menurunkan malaikat sebagai utusan Allah, mereka boleh mengingkari kerasulan Muhammad.
Akan tetapi, apabila disebutkan di dalam kitab mereka bahwa Allah hanya mengirim utusan kepada mereka seorang manusia yang sejenis dengan mereka, maka sikap mereka meng-ingkari kerasulan Muhammad saw itu tidak benar.


Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما أرسلنا من قبلك إلا رجالا نوحي إليهم فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون

سورة: النحل - آية: ( 43 )  - جزء: ( 14 )  -  صفحة: ( 272 )

transliterasi Indonesia

wa mā arsalnā ming qablika illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia


Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, May 10, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب