Tafsir Surat Al-Anam ayat 44 , Falamma Nasu Ma Dhukkiru Bihi Fatahna Alayhim Abwaba

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anam ayat 44 | Falamma Nasu Ma Dhukkiru Bihi Fatahna Alayhim Abwaba - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ﴾
[ الأنعام: 44]

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [Anam: 44]

Falamma Nasu Ma Dhukkiru Bihi Fatahna Alayhim Abwaba Kulli Shayin Hatta Idha Farihu Bima Utu Akhadhnahum Baghtatan Faidha Hum Mublisuna

Tafsir Al-mokhtasar


Setelah mereka mengabaikan peringatan yang diberikan kepada mereka -berupa kemiskinan yang parah dan penyakit berat- dan tidak mau melaksanakan perintah-perintah Allah, maka Kami beri mereka istidraj dengan cara membuka pintu rezeki seluas-luasnya kepada mereka, memberi mereka kekayaan yang melimpah, mengembalikan kesehatan mereka setelah mengidap penyakit berat.
Sampai ketika mereka dihinggapi kesombongan dan keangkuhan atas kenikmatan hidup yang mereka rasakan, tiba-tiba azab Kami datang kepada mereka secara mendadak.
Dan seketika itu juga mereka kebingungan dan putus asa tanpa ada harapan lagi.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Ketika mereka tidak mengambil pelajaran dari kemiskinan dan sakit yang Kami timpakan kepada mereka, Kami uji mereka dengan rezeki yang banyak.
Kami bukakan semua pintu untuk memperoleh rezeki tersebut.
Hingga, pada saat mereka senang dan tidak bersyukur dengan apa yang Kami berikan kepada mereka, datanglah azab dengan tiba-tiba.
Maka mereka lalu bingung, putus asa, dan tidak mendapatkan jalan keselamatan

Tafsir al-Jalalain


( Maka tatkala mereka melupakan ) mereka mengabaikan ( peringatan yang telah diberikan kepada mereka ) nasihat dan ancaman yang telah diberikan kepada mereka ( melaluinya ) yaitu dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan, mereka tetap tidak mau mengambil pelajaran dan nasihat darinya ( Kami bukakan ) dengan dibaca takhfif dan tasydid ( kepada mereka semua pintu-pintu ) yakni kesenangan-kesenangan sebagai istidraj untuk mereka ( sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka ) gembira yang diwarnai rasa sombong ( Kami siksa mereka ) dengan azab ( dengan tiba-tiba ) secara sekonyong-konyong ( maka ketika itu mereka terdiam berputus-asa ) mereka merasa berputus asa dari segala kebaikan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Ketika mereka tidak mengambil pelajaran dari kemiskinan dan sakit yang Kami timpakan kepada mereka, Kami uji mereka dengan rezeki yang banyak.
Kami bukakan semua pintu untuk memperoleh rezeki tersebut.
Hingga, pada saat mereka senang dan tidak bersyukur dengan apa yang Kami berikan kepada mereka, datanglah azab dengan tiba-tiba.
Maka mereka lalu bingung, putus asa, dan tidak mendapatkan jalan keselamatan.

Tafsir Al-wajiz


Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, atas respons mereka tersebut Kami pun membukakan semua pintu kesenangan duniawi untuk mereka dan mereka pun lalu bersikap sombong, merasa tidak butuh pihak lain, termasuk kepada Tuhan.
Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba sehingga tidak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk bertobat, maka ketika itu mereka terdiam tidak berkutik karena diliputi penyesalan dan putus asa.

Tafsir Al-tahlili


Manakala orang-orang yang sesat hatinya dan telah dipalingkan setan melupakan segala peringatan dan ancaman Allah, dan keingkaran mereka bertambah, maka Allah menguji mereka dengan mendatangkan kebaikan dan menambah rezeki, menyehatkan jasmani mereka, menjaga keamanan diri mereka dan membukakan pintu kesenangan, sehingga mereka lupa bahwa nikmat yang mereka terima dan rasakan itu datang dari Allah.
Mereka beranggapan bahwa semua itu semata karena hasil usaha mereka sendiri.
Oleh karena itu, mereka bertambah sombong dan takabur, tidak bersyukur kepada Allah, bahkan nikmat itu mereka jadikan sebagai alat untuk menambah kekuasaan dan kebesaran mereka.
Bila orang-orang yang ingkar itu telah bergembira dan bersenang hati dengan nikmat yang telah diberikan Allah, dan beranggapan bahwa yang mereka peroleh itu benar-benar merupakan hak mereka, maka Allah menimpakan azab kepada mereka dengan tiba-tiba, sehingga mereka berduka cita dan putus asa dari rahmat Allah.
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ الله َيُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَالِكَ مِنْهُ اِسْتِدْرَاجٌ ( رواه أحمد والطبرانى والبيهقى )
“ Apabila kamu melihat Allah memberikan kepada seorang hamba kenikmatan dunia yang disukainya, sementara ia tetap bermaksiat kepadanya, maka itu adalah istidrāj ) ( pembiaran ). ” ( Riwayat Aḥmad, aṭ-Ṭabrani dan al-Baihaqī )
Dari ayat ini dipahami bahwa cobaan Allah kepada manusia ada yang berupa kesengsaraan dan penderitaan dan ada pula yang berupa kesenangan dan kemewahan.
Orang-orang yang beriman dan diberi cobaan kesengsaraan dan penderitaan biasanya mereka sabar dan tabah, serta mendekatkan diri kepada Allah dan mohon pertolongan kepada-Nya.
Bila mereka diberi cobaan kesenangan dan kemewahan mereka bersyukur kepada Allah, ingat akan hak-hak orang fakir dan miskin yang ada di sekelilingnya dan menafkahkan sebagian harta mereka di jalan Allah.
Mereka yakin bahwa kesenangan dan kemewahan itu hanyalah sementara, sedang kesenangan dan kemewahan yang sebenarnya dan yang kekal ialah di akhirat nanti.
Sebaliknya, bila orang-orang yang ingkar kepada Allah diberi cobaan kesengsaraan dan penderitaan, mereka putus asa dan bertambah ingkar kepada Allah.
Bila mereka diberi kesenangan dan kemewahan, mereka mengatakan bahwa semua yang mereka dapat, mereka peroleh dari hasil usaha mereka sendiri, tanpa pertolongan seorang pun.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa manusia itu pada umumnya banyak yang tabah dan sabar bila diberi cobaan penderitaan dan kesengsaraan, tetapi banyak yang lupa diri dan bertambah ingkar bila diberi cobaan kesenangan dan kemewahan.
Ayat ini merupakan peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman, bahwa segala macam yang didatangkan Allah kepada mereka baik berupa malapetaka dan penderitaan ataupun yang berupa kesenangan dan kemewahan, semuanya itu adalah cobaan bagi mereka, agar iman mereka bertambah kuat, karena itu mereka harus tabah dan sabar menghadapinya.
Rasulullah saw bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذٰلِكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، اِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ( رواه مسلم عن صهيب )
Sungguh mengagumkan keadaan orang-orang yang beriman, karena semua yang menimpanya adalah baik baginya, dan yang demikian itu tidak terdapat pada seorang pun, kecuali bagi orang-orang beriman.
Jika kegembiraan menimpanya, ia bersyukur, dan itu adalah baik baginya.
Jika kesukaran menimpanya, ia bersabar, dan itu adalah baik pula baginya.
( Riwayat Muslim dari Ṣuhaib )


Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فلما نسوا ما ذكروا به فتحنا عليهم أبواب كل شيء حتى إذا فرحوا بما أوتوا أخذناهم بغتة فإذا هم مبلسون

سورة: الأنعام - آية: ( 44 )  - جزء: ( 7 )  -  صفحة: ( 132 )

transliterasi Indonesia

fa lammā nasụ mā żukkirụ bihī fataḥnā 'alaihim abwāba kulli syaī`, ḥattā iżā fariḥụ bimā ụtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa
  2. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata:
  3. Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
  4. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan
  5. Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi,
  6. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
  7. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran
  8. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum
  9. Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami
  10. Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, May 9, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب