Tafsir Surat Al-Ankabut ayat 46 , Wa La Tujadilu Ahla Al-Kitabi Illa Bi-Ati Hiya

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ankabut ayat 46 | Wa La Tujadilu Ahla Al-Kitabi Illa Bi-Ati Hiya - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ﴾
[ العنكبوت: 46]

Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". [Ankabut: 46]

Wa La Tujadilu Ahla Al-Kitabi Illa Bi-Ati Hiya Ahsanu Illa Al-Ladhina Zalamu Minhum Wa Qulu Amanna Bial-Ladhi Unzila Ilayna Wa Unzila Ilaykum Wa Ilahuna Wa Ilahukum Wahidun Wa Nahnu Lahu Muslimuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan janganlah kalian -wahai orang-orang yang beriman- bermusyawarah dan mendebat orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani melainkan dengan cara yang baik dan metode yang benar, yaitu dengan dakwah menggunakan nasihat dan hujah-hujah yang jelas.
Kecuali terhadap orang-orang yang zalim di antara mereka dengan melakukan pertentangan dan kesombongan serta mengumumkan perang terhadap kalian.
Maka perangilah mereka hingga mereka menyerah atau membayar jizyah ( pajak ) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Dan katakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani, “Kami telah beriman kepada Al-Qur`ān yang diturunkan oleh Allah kepada kami dan kami beriman kepada Taurat dan Injil yang diturunkan kepada kalian.
Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu, tidak ada sekutu bagi-Nya di dalam uluhiyah-Nya, rububiyah-Nya dan kesempurnaan-Nya, dan hanya kepada-Nya semata kami tunduk dan patuh.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Janganlah mendebat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berselisih pendapat denganmu kecuali dengan cara yang paling tenang, paling lembut dan paling dapat diterima.
Kecuali dengan orang-orang yang melampaui batas normal dalam berdebat, maka tidak ada dosa bagimu untuk menghadapi mereka dengan keras.
Dan katakanlah kepada orang-orang yang kalian debat, "Kami percaya dengan apa yang diturunkan Allah kepada kami, yaitu al-Qur’ân, juga dengan apa yang diturunkan kepada kalian, yaitu Tawrât dan Injîl.
Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu.
Dan kami hanya tunduk kepada-Nya semata

Tafsir al-Jalalain


( Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara ) dengan perdebatan yang ( paling baik ) seperti menyeru mereka kepada Allah dengan mengemukakan ayat-ayat-Nya dan mengingatkan mereka pada bukti-bukti-Nya ( kecuali dengan orang-orang yang lalim di antara mereka ) misalnya mereka memerangi kalian dan membangkang tidak mau membayar jizyah, maka debatlah mereka dengan pedang hingga mereka masuk Islam atau tetap pada agamanya dengan membayar jizyah ( dan katakanlah ) kepada orang-orang ahli kitab yang berikrar untuk membayar jizyah, yaitu bilamana mereka menceritakan kepada kalian tentang sesuatu hal yang terdapat di dalam kitab-kitab mereka: ( "Kami telah beriman kepada kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada kalian ) janganlah kalian mempercayai mereka dan jangan pula kalian mendustakannya dalam hal ini.
( Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri." ) Yakni, hanya kepada-Nya kami taat.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Janganlah mendebat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berselisih pendapat denganmu kecuali dengan cara yang paling tenang, paling lembut dan paling dapat diterima.
Kecuali dengan orang-orang yang melampaui batas normal dalam berdebat, maka tidak ada dosa bagimu untuk menghadapi mereka dengan keras.
Dan katakanlah kepada orang-orang yang kalian debat, "Kami percaya dengan apa yang diturunkan Allah kepada kami, yaitu al-Qur'ân, juga dengan apa yang diturunkan kepada kalian, yaitu Tawrât dan Injîl.
Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu.
Dan kami hanya tunduk kepada-Nya semata."

Tafsir Al-wajiz


Pada ayat sebelumnya Allah memberi umat Islam petunjuk dalam menghadapi kaum musyrik Mekah atau para penyembah berhala.
Allah lalu menyusulinya dengan ayat ini, yang mengajarkan cara berdakwah kepada kaum Yahudi dan Nasrani.
Dan janganlah kamu, wahai umat Islam, berdebat demi menunjukkan kebenaran ajaran Islam dengan Ahli Kitab, yakni Yahudi dan Nasrani yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, melainkan dengan cara yang lebih baik dibanding caramu menghadapi orang-orang musyrik yang tidak percaya Tuhan.
Kaum Yahudi dan Nasrani sejatinya percaya kepada Tuhan dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Isa sehingga lebih mudah bagimu untuk mengajak mereka kepada agama Islam.
Berdebatlah dengan cara yang lebih baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, yaitu orang-orang yang tetap membantah, membangkang, bahkan memusuhimu setelah menerima penjelasan-penjelasan yang kamu sampaikan dengan cara terbaik.
Kamu bisa menunjukkan cara dan sikap yang lebih tegas kepada mereka itu, dan katakanlah kepada mereka, “Kami telah beriman kepada kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada kami dan kitab-kitab yang diturunkan kepadamu, yakni Taurat dan Injil.
Tuhan kami dan Tuhan kamu sesungguhnya satu, yaitu Allah; dan hanya kepada-Nya kami senantiasa berserah diri.”

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini, Allah memberi petunjuk kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin tentang materi dakwah dan cara menghadapi Ahli Kitab, karena sebagian besar mereka ini tidak menerima seruannya.
Ketika Rasulullah menyampaikan ajaran Islam, kebanyakan dari mereka mendustakannya.
Hanya sedikit sekali di antara mereka yang menerimanya.
Padahal mereka telah mengetahui Muhammad dan ajaran yang dibawanya, sebagaimana mereka mengetahui dan mengenal anak-anak mereka sendiri.
Allah berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْ ۗ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٤٦ ( البقرة )
Orang-orang yang telah Kami beri Kitab ( Taurat dan Injil ) mengenalnya ( Muhammad ) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri.
Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui( nya ) ( al-Baqarah/2: 146 )
Pada ayat yang lain, Allah menerangkan dan menjelaskan cara ber-dakwah yang baik, sebagaimana firman-Nya:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ١٢٥ ( النحل )
Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
( an-Naḥl/16: 125 )
Menyeru manusia ke jalan Tuhan dengan hikmah dan bijaksana serta mendebat mereka dengan cara yang baik dilakukan kepada orang-orang yang tidak melakukan kezaliman.
Adapun terhadap orang-orang yang melakukan kezaliman, yaitu orang-orang yang hatinya telah terkunci mati, tidak mau menerima kebenaran lagi, dan berusaha untuk melenyapkan Islam dan umatnya, tidak bisa dihadapi dengan cara-cara di atas.
Ahli Kitab yang zalim ialah mereka yang dalam hatinya ada penyakit iri, benci, dan dengki kepada kaum Muslimin, karena rasul dan nabi terakhir tidak diangkat dari kalangan mereka.
Mereka memerangi Rasulullah dan kaum Muslimin dengan mengadakan tipu daya dan fitnah secara tersembunyi dan terang-terangan.
Mereka selalu berusaha merintangi dakwah yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya, seperti mengadakan perjanjian persekutuan dengan orang-orang kafir yang lain.
Sangat banyak contoh-contoh yang terjadi dalam sejarah yang berhubungan dengan hal ini.
Oleh karena itu, mereka dinamai orang-orang yang zalim, dan berusaha merugikan kaum Muslimin.
Di akhirat nanti, mereka menjadi orang-orang yang merugi dengan menerima azab yang setimpal dengan perbuatan mereka.
Selanjutnya Allah memperingatkan bahwa jika Ahli Kitab mengajak kaum Muslimin membicarakan kitab suci mereka, dan memberitahukan kepadanya apa yang patut dibenarkan dan ditolak, sedang mereka sendiri mengetahui keadaan mereka itu, maka seharusnya kaum Muslimin berkata, “ Kami percaya kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepada kami dan juga percaya kepada Taurat dan Injil yang diturunkan kepadamu.
Tuhan yang kami dan kamu sembah sebenarnya sama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama tunduk dan patuh kepada-Nya serta melaksanakan segala perintah dan menghentikan larangan-Nya. ”

Sehubungan dengan maksud ayat ini, Abū Hurairah berkata, “Para Ahli Kitab itu membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan menafsirkan dengan bahasa Arab untuk orang-orang Islam.
Lalu Nabi saw bersabda:
لاَ تُصَدِّقُوْا اَهْلَ الْكِتَابِ وَلاَتُكَذِّبُوْهُمْ وَقُوْلُوْا اَمَنَّا بِالَّذِيْ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلَهُنَا وَاِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ ( رواه البخاري والنسائى عن ابى هريرة )
Janganlah kamu membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula kamu mendustakan mereka.
Katakanlah kepada mereka, “Kami beriman dengan apa yang telah diturunkan kepada kami dan yang telah diturunkan kepadamu.
Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah satu dan kami berserah diri hanya kepada Nya saja.
( Riwayat al-Bukhārī dan an-Nasā’ī dari Abū Hurairah )


Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولا تجادلوا أهل الكتاب إلا بالتي هي أحسن إلا الذين ظلموا منهم وقولوا آمنا بالذي أنـزل إلينا وأنـزل إليكم وإلهنا وإلهكم واحد ونحن له مسلمون

سورة: العنكبوت - آية: ( 46 )  - جزء: ( 21 )  -  صفحة: ( 402 )

transliterasi Indonesia

wa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah
  2. Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan
  3. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya
  4. Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki
  5. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada
  6. Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin
  7. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik
  8. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila
  9. Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul;
  10. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 11, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب