Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 50 , Wa Idh Faraqna Bikumu Al-Bahra Faanjaynakum Wa Aghraqna
﴿وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ﴾
[ البقرة: 50]
Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. [Baqarah: 50]
Wa Idh Faraqna Bikumu Al-Bahra Faanjaynakum Wa Aghraqna Ala Firawna Wa Antum Tanzuruna
Tafsir Al-mokhtasar
Dan ingatlah di antara nikmat Kami kepada kalian yaitu Kami membelah lautan dan menjadikannya sebagai jalan yang kering sehingga kalian bisa melintasinya, kemudian Allah menyelamatkan kalian dan menenggelamkan musuh kalian, Fir’aun dan para pengikutnya di depan mata kalian, dan kalian menyaksikan pemandangan mereka itu secara langsung.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Ingatlah pula salah satu nikmat Allah kepada kalian, ketika Kami membelah laut untuk kalian.
Air laut itu Kami pisahkan agar kalian bisa menyeberanginya, sehingga kalian dapat menghindar dari kejaran Fir’aun dan para tentaranya.
Dengan anugerah Kami, kalian dapat selamat.
Lalu kalian Kami bela dari kejaran mereka.
Kami tenggelamkan mereka--di depan mata kalian--sehingga kalian dapat melihat mereka tenggelam, dan laut tertutup setelah kalian menyeberang dengan selamat
Tafsir al-Jalalain
( Dan ) ingatlah ( ketika Kami pisah ) Kami belah ( demi karenamu ) ( lautan ) sehingga kamu dapat masuk dan melintasinya ketika melarikan diri dari musuhmu ( lalu Kami selamatkan kamu ) dari bahaya tenggelam, ( dan Kami tenggelamkan keluarga Firaun ) beserta kaumnya ( sedang kamu sendiri menyaksikan ) hal itu, yaitu bertautnya lautan yang menyungkup mereka.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Ingatlah pula salah satu nikmat Allah kepada kalian, ketika Kami membelah laut untuk kalian.
Air laut itu Kami pisahkan agar kalian bisa menyeberanginya, sehingga kalian dapat menghindar dari kejaran Fir'aun dan para tentaranya.
Dengan anugerah Kami, kalian dapat selamat.
Lalu kalian Kami bela dari kejaran mereka.
Kami tenggelamkan mereka--di depan mata kalian--sehingga kalian dapat melihat mereka tenggelam, dan laut tertutup setelah kalian menyeberang dengan selamat.
Tafsir Al-wajiz
Penyelamatan lain adalah terbelahnya Laut Merah ( dahulu Laut Qulzum.
Dan ingatlah ketika Kami membelah laut Merah untukmu, wahai Bani Israil yang ketika itu bersama Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Sinai.
Ketika rombongan kamu sampai di tepi Laut Merah, Allah memberi perintah kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke Laut Merah, sehingga laut itu pun terbelah.
Dengan demikian, kamu, wahai Bani Israil, bersama Nabi Musa dapat melewati laut, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dari kejaran Firaun dan tentara-tentaranya.
Akan tetapi, ketika Firaun dan tentara-tentaranya masuk ke dalam laut yang terbelah itu, air laut kemudian bertemu kembali, dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikut Fir’aun, sehingga mereka semua mati tenggelam, sedang kamu, wahai Bani Israil, menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala kamu sendiri.
Sementara itu, mayat Firaun diselamatkan agar menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya (Lihat: Surah Yunus/10: 92 ).
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini disebutkan nikmat lain yang diberikan kepada Bani Israil, yaitu Allah telah menyelamatkan mereka ketika meninggalkan Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa a.s.
dari kejaran Fir‘aun bersama tentaranya.
Setelah Allah mengangkat Musa menjadi Rasul, Dia memerintahkan agar menyeru Fir‘aun dan kaumnya untuk beriman kepada-Nya, menuntut Fir‘aun agar membebaskan Bani Israil yang berada di negeri itu, dan menghentikan kekejaman yang dilakukan terhadap mereka.
Sebagai jawabannya, Fir‘aun memperhebat siksaan dan kekejamannya terhadap Bani Israil dan memerintahkan rakyatnya untuk meningkatkan kerja paksa yang ditimpakan kepada mereka.
Kemudian Allah memberikan berbagai mukjizat kepada Musa a.s.
dan saudaranya, Nabi Harun, antara lain tongkat Nabi Musa yang dapat berubah menjadi ular dan dapat menelan ular-ular yang dijelmakan oleh para pesihir yang dikerahkan Fir‘aun untuk melawan mukjizat Nabi Musa a.s.
Melihat kenyataan itu, para pesihir itu pun mengakui kekalahan mereka, lalu menyatakan beriman kepada Tuhan.
Akhirnya Fir‘aun mengusir dan mengejar-ngejar mereka.
Maka berangkatlah mereka meninggalkan negeri itu di bawah pimpinan Nabi Musa a.s., sedangkan Fir‘aun dan bala tentaranya mengejar mereka.
Ketika mereka sampai di tepi Laut Merah yang membatasi kota Suez dengan Semenanjung Sinai, Allah memerintahkan Nabi Musa agar memukulkan tongkatnya ke laut.
Lalu Musa a.s.
melakukannya.
Maka terbelahlah air laut dan terbentanglah dua belas jalur jalan raya yang akan dilalui Nabi Musa a.s.
bersama pengikut-pengikutnya yang terdiri dari dua belas rombongan, sehingga selamatlah mereka sampai ke seberang.
Sementara itu Fir‘aun bersama rombongannya terus mengejar mereka.
Tetapi ketika mereka sampai di tengah-tengah laut itu, air laut kembali bertaut, sehingga mereka semuanya tenggelam ditelan air laut.
Kejadian itu disaksikan oleh Bani Israil yang telah selamat sampai ke seberang.
Terbelahnya laut merupakan salah satu dari berbagai mukjizat Nabi Musa a.s.
untuk membuktikan kepada manusia bahwa Allah adalah Mahakuasa.
Dialah yang menciptakan alam ini dan Dia pula yang menetapkan undang-undang alam yang berlaku sepanjang masa, dan Dia berkuasa pula mengubah atau membatalkan undang-undang alam tersebut apabila dikehendaki-Nya.
Hukum alam yang berlaku pada air ialah bahwa air sebagai salah satu benda cair tidak dapat terpisah tanpa adanya benda lain yang memisahkannya.
Undang-undang inilah yang diubah dan dibatalkan-Nya ketika terbelahnya air laut itu.
Air laut tersibak dan berdiri seperti dinding-dinding yang tegak lurus tanpa ada sesuatu yang menahannya, sehingga terbentanglah jalan di antara dinding-dinding tersebut.
Demikian besarnya nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada Bani Israil.
Mereka telah dibebaskan dari kekejaman Fir‘aun dan rakyatnya.
Kemudian mereka diselamatkan pula ketika menyeberang laut.
Sesudah itu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri tenggelamnya musuh-musuh mereka di tengah laut yang tentu saja menggembirakan hati mereka.
Sepatutnyalah mereka mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.
Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وإذ فرقنا بكم البحر فأنجيناكم وأغرقنا آل فرعون وأنتم تنظرون
سورة: البقرة - آية: ( 50 ) - جزء: ( 1 ) - صفحة: ( 8 )transliterasi Indonesia
wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla fir'auna wa antum tanẓurụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
- Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami
- Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan
- Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, 'Aad, Fir'aun yang mempunyai tentara yang
- Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal,
- dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
- Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala)nya; dan
- Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun)
- dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,
- (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب