Tafsir Surat Al-Anfal ayat 53 , Dhalika Bianna Allaha Lam Yaku Mughayyiraan Nimatan Anamaha

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anfal ayat 53 | Dhalika Bianna Allaha Lam Yaku Mughayyiraan Nimatan Anamaha - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ﴾
[ الأنفال: 53]

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Anfal: 53]

Dhalika Bianna Allaha Lam Yaku Mughayyiraan Nimatan Anamaha Ala Qawmin Hatta Yughayyiru Ma Bianfusihim Wa Anna Allaha Samiun Alimun

Tafsir Al-mokhtasar


Hukuman yang berat itu terjadi karena apabila Allah memberikan nikmat-Nya kepada suatu kaum maka Allah tidak akan mencabutnya dari mereka sampai mereka sendiri mengubah perilaku mereka, yaitu dari iman, istikamah, dan mensyukuri nikmat menjadi kafir, durhaka, dan mengingkari nikmat Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Inilah keputusan yang adil dalam memberi hukuman.
Sebab Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dikaruniakan pada suatu kaum berupa perdamaian, kesejahteraan hidup dan kesehatan selama mereka tidak mengubah nikmat itu sendiri dengan melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nikmat itu.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui perbuatan mereka

Tafsir al-Jalalain


( Yang demikian itu ) disiksa-Nya orang-orang kafir ( disebabkan ) karena ( Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum ) dengan cara menggantinya dengan siksaan ( sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka ) sehingga mereka sendiri mengubah nikmat yang mereka terima dengan kekafiran, seperti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang kafir Mekah; berbagai macam makanan dilimpahkan kepada mereka, sehingga mereka terhindar dari kelaparan, diamankan-Nya mereka dari rasa takut, dan diutus-Nya Nabi saw.
kepada mereka.
Kesemuanya itu mereka balas dengan kekafiran, menghambat jalan Allah dan memerangi kaum Mukminin.
( Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Inilah keputusan yang adil dalam memberi hukuman.
Sebab Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dikaruniakan pada suatu kaum berupa perdamaian, kesejahteraan hidup dan kesehatan selama mereka tidak mengubah nikmat itu sendiri dengan melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nikmat itu.
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui perbuatan mereka.

Tafsir Al-wajiz


Turunnya azab atas orang-orang kafir merupakan bukti keadilan Allah, sebab yang demikian itu, yakni turunnya azab, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang tampak pada penglihatan dan bisa dirasakan langsung, seperti rasa aman, kemakmuran, kesuburan, dan lain-lain, yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri menyangkut perubahan sikap mental dan perilaku, seperti dari peduli menjadi tidak peduli, adil menjadi tidak adil, berani berkorban menjadi serakah, dan lain-lain.
Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Al-tahlili


Kejadian ini yaitu menyiksa orang-orang Quraisy adalah karena mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah, ketika Allah mengutus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya, lalu mereka mendustakan, bahkan mengusirnya dari negerinya, lalu memerangi terus-menerus.
Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka.
Yang demikian ini membuktikan sunatullah yang telah berlaku sejak dahulu.
Allah tidak mengubah suatu nikmat yang telah berlaku sejak dahulu.
Allah tidak mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Ayat ini mengandung isyarat, bahwa nikmat-nikmat pemberian Allah yang diberikan kepada umat atau perorangan, selalu dikaitkan kelangsungannya dengan akhlak dan amal mereka itu sendiri.
Jika akhlak dan perbuatan mereka terpelihara baik, maka nikmat pemberian Allah itu pun tetap berada bersama mereka dan tidak akan dicabut.
Allah tidak akan mencabutnya, tanpa kezaliman dan pelanggaran mereka.
Akan tetapi, manakala mereka sudah mengubah nikmat-nikmat itu yang berbentuk akidah, akhlak, dan perbuatan baik, maka Allah akan mengubah keadaan mereka dan akan mencabut nikmat pemberian-Nya dari mereka sehingga yang kaya jadi miskin yang mulia jadi hina dan yang kuat jadi lemah.
Dan bukanlah sekali-kali kebahagiaan umat itu dikaitkan dengan kekayaan atau jumlah anak yang banyak seperti disangka oleh sebagian besar kaum musyrikin yang diceritakan oleh Allah dengan firman-Nya:
وَقَالُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۙ وَّمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ
Dan mereka berkata, ”Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak ( daripada kamu ) dan kami tidak akan diazab.” ( Sabā/34: 35 )
Demikian keluhuran suatu umat tidak dikaitkan dengan keturunannya atau keutamaan nenek moyangnya, seperti yang diakui oleh orang-orang Yahudi.
Mereka tertipu dengan keangkuhannya bahwa mereka dijadikan Allah sebagai umat pilihan melebihi umat-umat yang lain, karena dikaitkan kepada kemuliaan Nabi Musa a.s.
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang diucapkan oleh orang-orang yang mendustakan rasul-rasul itu, Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan, apa yang mereka tinggalkan dan pasti akan memberi balasan yang setimpal dengan perbuatannya.


(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ذلك بأن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وأن الله سميع عليم

سورة: الأنفال - آية: ( 53 )  - جزء: ( 10 )  -  صفحة: ( 184 )

transliterasi Indonesia

żālika bi`annallāha lam yaku mugayyiran ni'matan an'amahā 'alā qaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim wa annallāha samī'un 'alīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui
  2. Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita
  3. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.
  4. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
  5. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
  6. Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al
  7. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: "Hai kaumku,
  8. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
  9. (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya
  10. Haa Miim.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 4, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب