Tafsir Surat Al-Kahf ayat 6 , Falaallaka Bakhiun Nafsaka Ala Atharihim In Lam Yuuminu
﴿فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا﴾
[ الكهف: 6]
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran). [Kahf: 6]
Falaallaka Bakhiun Nafsaka Ala Atharihim In Lam Yuuminu Bihadha Al-Hadithi Asafaan
Tafsir Al-mokhtasar
Maka boleh jadi engkau -wahai Rasul- akan mencelakakan dirimu karena kecewa dan bersedih hati bila mereka tidak beriman kepada Al-Qur`ān ini.
Maka janganlah engkau melakukannya sebab pemberian hidayah itu bukanlah tanggung jawabmu, akan tetapi engkau hanya bertugas untuk menyampaikan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Wahai Muhammad, janganlah kamu membinasakan dirimu dengan rasa sedih dan duka oleh sebab keberpalingan mereka dari misi dakwahmu dengan keengganan untuk mempercayai kebenaran al-Qur’ân
Tafsir al-Jalalain
( Maka barangkali kamu akan membinasakan ) membunuh ( dirimu sendiri sesudah mereka ) sesudah mereka berpaling darimu ( sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini ) yakni kepada Alquran ( karena bersedih hati ) karena perasaan jengkel dan sedihmu, disebabkan kamu sangat menginginkan mereka beriman.
Lafal Asafan dinashabkan karena menjadi Maf’ul Lah.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Wahai Muhammad, janganlah kamu membinasakan dirimu dengan rasa sedih dan duka oleh sebab keberpalingan mereka dari misi dakwahmu dengan keengganan untuk mempercayai kebenaran al-Qur'ân.
Tafsir Al-wajiz
Maka akibat ucapan dan perbuatan kaum musyrikin itu, barangkali engkau wahai Nabi Muhammad akan membunuh dirimu sendiri karena bersedih hati dan sangat kecewa setelah mereka berpaling dari dirimu dan menolak tuntunan yang engkau sampaikan, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini, yakni Al-Qur’an.
Wahai Nabi Muhammad, janganlah bersedih hati karena perkataan dan perbuatan mereka.
Engkau hanya diutus menyampaikan wahyu kepada mereka, dan tidak dibebankan kepadamu menjadikan mereka beriman.
Tafsir Al-tahlili
Menurut riwayat Ibnu ‘Abbās bahwa ‘Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Abu Jahal bin Hisyām, an-Naḍar bin Hariṡ, Umayyah bin Khalaf, al-A’syā bin Wa’il, al-Aswad bin Muṭṭalib, dan Abū Buhturi di hadapan beberapa orang Quraisy mengadakan pertemuan.
Rasul saw merasa susah melihat perlawanan kaumnya kepadanya dan pengingkaran mereka terhadap ajaran-ajaran yang dibawanya, sehingga sangat menyakitkan hatinya.
Lalu turunlah ayat ini.
Dalam ayat ini, Allah swt mengingatkan Rasul saw agar tidak bersedih hati, hingga merusak kesehatan dirinya, hanya karena kaumnya tidak mau beriman kepada Al-Qur’an dan kenabiannya.
Hal demikian itu tidak patut membuat Nabi sedih karena tugas beliau hanyalah menyampaikan wahyu Ilahi kepada mereka, sedangkan kesediaan jiwa mereka untuk menerima kebenaran ayat-ayat tersebut tergantung kepada petunjuk Allah swt.
Firman Allah swt:
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ
Bukanlah kewajibanmu ( Muhammad ) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
( al-Baqarah/2: 272 )
Sesungguhnya Nabi Muhammad bersedih hati karena hasratnya yang besar dan kecintaannya yang dalam terhadap kaumnya supaya mereka beriman, tidak tercapai.
Beliau diberi gelar ḥabībullāh artinya kekasih Allah, maka sifat kasih sayang beliau yang sangat menonjol kepada sesama manusia itu adalah pencerminan dari cintanya kepada Allah.
Semakin kuat cinta kepada Allah, semakin besar pula kasihnya kepada manusia, bahkan manusia itu dirasakan sebagai dirinya.
Oleh karena itu, ketika kaumnya menjauhkan diri dari bimbingan Allah swt dan rasul-Nya, beliau merasakan kejadian itu sebagai pukulan berat bagi dirinya.
Bukankah kaum yang jauh dari hidayah Allah pada akhirnya akan hancur, dan beliau sendiri akan menyaksikan kehancuran mereka itu.
Hati yang sangat iba terhadap mereka menjadi penghalang kebenaran, apapun pendorongnya, dan dapat mengham-bat jalan kebenaran itu sendiri.
Maka Allah swt mengingatkan Rasul saw agar tidak mengindahkan tanggapan kaum musyrikin yang menjadi peng-halang tersebarnya agama Islam, tetapi terus menyampaikan dakwahnya dengan bijaksana.
Sebab mereka itu adalah manusia yang telah dikaruniai akal pikiran.
Dengan akal pikiran itu, manusia dapat merenungkan kebenar-an ayat-ayat Al-Qur’an dan ayat-ayat kauniyah ( alam ) seperti benda-benda yang terdapat dalam alam ini.
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فلعلك باخع نفسك على آثارهم إن لم يؤمنوا بهذا الحديث أسفا
سورة: الكهف - آية: ( 6 ) - جزء: ( 15 ) - صفحة: ( 294 )transliterasi Indonesia
fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu
- Dan Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.
- Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu)
- Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
- Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku
- Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya,
- Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran)
- Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,
- Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya
- Dan apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب