Tafsir Surat Al-Anfal ayat 65 , Ya Ayyuha An-Nabiyu Harriđi Al-Muuminina Ala Al-Qitali In

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anfal ayat 65 | Ya Ayyuha An-Nabiyu Harriđi Al-Muuminina Ala Al-Qitali In - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚ إِن يَكُن مِّنكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِن يَكُن مِّنكُم مِّائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِّنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُونَ﴾
[ الأنفال: 65]

Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. [Anfal: 65]

Ya Ayyuha An-Nabiyu Harriđi Al-Muuminina Ala Al-Qitali In Yakun Minkum Ishruna Sabiruna Yaghlibu Miaatayni Wa In Yakun Minkum Miaatun Yaghlibu Alfaan Mina Al-Ladhina Kafaru Biannahum Qawmun La Yafqahuna

Tafsir Al-mokhtasar


Wahai Nabi! Doronglah orang-orang mukmin untuk maju ke medan perang.
Kobarkanlah semangat juang mereka dengan hal-hal yang dapat menguatkan tekad mereka dan menggugah semangat mereka.
Jika di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada dua puluh orang yang sabar dalam bertempur melawan dua ratus orang-orang kafir niscaya mereka akan mampu mengalahkan orang-orang kafir itu.
Dan jika di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada seratus orang yang sabar niscaya mereka akan mampu mengalahkan seribu orang kafir.
Hal itu disebabkan karena orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang tidak memahami sunatullah dalam menolong kekasih-kekasih-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya.
Dan mereka juga tidak mengerti apa tujuan dari perang yang mereka lakukan.
Karena mereka berperang hanya untuk menggapai kejayaan di dunia saja.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, perintahkanlah orang-orang yang beriman untuk berperang demi menjunjung tinggi kalimat Allah.
Gembirakanlah hati mereka dengan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat di balik peperangan itu.
Jika demikian, Kami akan menguatkan jiwa mereka.
Apabila ada dua puluh orang prajurit dari kalian yang teguh iman mereka, memiliki jiwa kesabaran dan ketaatan, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus pasukan musuh dari orang-orang kafir.
Yang demikian itu karena mereka tidak memahami hakikat-hakikat persoalan.
Mereka tidak memiliki keimanan, kesabaran jiwa dan keinginan untuk mendapatkan pahala

Tafsir al-Jalalain


( Hai Nabi, kobarkanlah semangat ) berilah semangat ( para mukmin itu untuk berperang ) melawan orang-orang kafir.
( Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh ) di antara orang-orang kafir.
( Dan jika ada ) boleh dibaca yakun dan boleh pula takun ( seratus orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir disebabkan orang-orang kafir itu ) mereka yang kafir itu ( kaum yang tidak mengerti ).
Ayat ini merupakan ungkapan kalimat berita akan tetapi maknanya adalah sama seperti kalimat perintah; yakni hendaknya dua puluh orang di antara kalian mampu memerangi dua ratus orang kafir dan seratus orang mukmin mampu memerangi seribu orang kafir dan hendaknya mereka ( kaum mukmin ) bersabar di dalam menghadapi orang-orang kafir.
Kemudian ayat ini dinasakh manakala bilangan pasukan kaum mukminin telah banyak jumlahnya, yaitu oleh firman-Nya berikut ini:

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Muhammad, perintahkanlah orang-orang yang beriman untuk berperang demi menjunjung tinggi kalimat Allah.
Gembirakanlah hati mereka dengan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat di balik peperangan itu.
Jika demikian, Kami akan menguatkan jiwa mereka.
Apabila ada dua puluh orang prajurit dari kalian yang teguh iman mereka, memiliki jiwa kesabaran dan ketaatan, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus pasukan musuh dari orang-orang kafir.
Yang demikian itu karena mereka tidak memahami hakikat-hakikat persoalan.
Mereka tidak memiliki keimanan, kesabaran jiwa dan keinginan untuk mendapatkan pahala.

Tafsir Al-wajiz


Agar tidak menimbulkan kesan yang salah bahwa seakan-akan mereka hanya mengandalkan pertolongan Allah tanpa usaha, maka ayat ini melanjutkan perintah-Nya kepada Nabi Muhammad.
Wahai Nabi Muhammad! Jangan pernah patah semangat dalam situasi dan kondisi apa pun, bahkan kobarkanlah terus semangat para mukmin untuk berperang melawan musuh yang memerangi kalian dalam peperangan.
Sebab, jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian dengan kesabaran yang mantap dan mendarah daging sehingga melahirkan keberanian dan ketahanan jiwa untuk menghadapi kesulitan, niscaya mereka, yakni dua puluh orang itu, akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Dan apalagi jika ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir.
Keberhasilan kaum mukmin yang sabar dalam mengalahkan orang-orang kafir meski dengan jumlah yang tidak seimbang tersebut disebabkan orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti hikmah di balik syariat perang.
Mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi jahiliah dan maksud-maksud duniawi lainnya.

Tafsir Al-tahlili


Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengobarkan semangat kaum Muslimin untuk berperang menghadapi musuh dalam peperangan.
Nabi melaksanakan perintah ini dengan mendorong para sahabat untuk maju berperang seperti dalam menghadapi Perang Badar.
Meskipun jumlah tentara kafir Quraisy dari Mekah sangat banyak, dan perlengkapan mereka lebih baik, tetapi Nabi mendorong orang-orang yang beriman dengan mengatakan, “ Qūmū ilā jannatin ‘arḍuha as-samāwāt wa al-ard ( Bangkitlah kamu semua maju ke medan perang yang menyediakan surga yang luas, seluas langit dan bumi ). ”
Dalam ayat ini Allah juga menegaskan bahwa kekuatan pasukan Muslim yang benar-benar beriman dan penuh tawakal kepada Allah akan dapat mengalahkan kekuatan musuh meskipun sepuluh kali lipat banyaknya.
Andaikata pasukan kaum Muslimin hanya terdiri dari dua puluh orang prajurit, mereka dapat mengalahkan pasukan musuh yang terdiri dari dua ratus orang.
Jika pasukan mereka terdiri dari seratus orang, mereka dapat mengalahkan pasukan musuh yang terdiri dari seribu orang, demikianlah seterusnya, setiap prajurit Allah dapat mengalahkan sepuluh musuh.
Ini adalah satu perbandingan kekuatan yang tidak ada taranya dalam sejarah, karena cara peperangan pada masa itu bukan seperti peperangan pada masa kini.
Peperangan pada masa sekarang sangat tergantung kepada kekuatan persenjataan dan kesempurnaannya.
Pasukan yang kecil jumlah orangnya, yang diperlengkapi dengan senjata modern yang ampuh dapat saja dengan mudah mengalahkan pasukan besar tetapi hanya mempunyai senjata biasa saja.
Peperangan pada masa itu benar-benar dengan mengadu kekuatan dan kecakapan karena alat-alat perang yang digunakan boleh dikatakan sama macam dan mutunya.
Tidaklah mungkin rasanya suatu pasukan kecil akan dapat menang atas pasukan besar yang jumlahnya sepuluh kali lipat.
Tetapi inilah yang ditegaskan Allah atau diperintahkan-Nya kepada kaum Muslimin.
Mereka tidak boleh merasa gentar dan takut menghadapi lawan yang berlipat-ganda, karena mereka adalah orang-orang beriman yang berjuang bukan untuk kepentingan diri sendiri, atau untuk mencari harta benda dan kemegahan duniawi, tetapi mereka adalah tentara Allah yang berjuang untuk membela kebenaran; untuk meninggikan kalimah Allah dan untuk kejayaan agama yang telah diridai-Nya.
Bila mereka gugur dalam pertempuran, mereka akan mati syahid, balasannya di sisi Allah tidak ternilai besarnya.
Lawan-lawan kaum Muslimin adalah orang-orang kafir yang hanya ingin mempertahankan kedudukan, pangkat dan harta benda.
Mereka tidak mempunyai tujuan hidup yang tinggi dan mulia karena mereka tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak percaya kepada hari kebangkitan.
Hidup mereka adalah untuk berbangga-bangga dan mengutamakan harta benda belaka.
Adapun orang Yahudi di Medinah meskipun percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi mereka tidak dapat lagi melihat kebenaran, karena mata mereka telah disilaukan oleh kesenangan dunia.
Mereka ingin hidup, kalau dapat seribu tahun, mereka telah karam dalam dunia kebendaan, tak dapat luput dari sifat loba dan serakah.
Kedua golongan ini benar-benar telah sesat dari jalan yang hak, tidak dapat lagi membedakan mana yang hak, mana yang baṭil, mereka tidak tahu lagi jalan yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Orang dengan sifat demikian ini bila dihadapkan kepada pertempuran yang dahsyat mereka akan lari tunggang langgang karena lebih mengutamakan hidup daripada mati.
Hal ini dijelaskan Allah dengan firman-Nya:
لَاَنْتُمْ اَشَدُّ رَهْبَةً فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنَ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ ١٣
Sesungguhnya dalam hati mereka, kamu ( muslimin ) lebih ditakuti daripada Allah.
Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.
( al-Ḥasyr/59: 13 )
Kalau Allah memerintahkan agar kaum Muslimin berani menghadapi musuh Allah yang berjumlah sepuluh kali jumlah mereka dan menyatakan bahwa mereka akan menang, maka kemenangan itu adalah pasti meskipun tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.
Karena itu mereka tidak boleh melarikan diri dari pertempuran dan harus bertempur mati-matian sampai tercapai kemenangan.
Inilah derajat yang paling tinggi yang dapat dicapai oleh kaum Muslimin.


Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ياأيها النبي حرض المؤمنين على القتال إن يكن منكم عشرون صابرون يغلبوا مائتين وإن يكن منكم مائة يغلبوا ألفا من الذين كفروا بأنهم قوم لا يفقهون

سورة: الأنفال - آية: ( 65 )  - جزء: ( 10 )  -  صفحة: ( 185 )

transliterasi Indonesia

yā ayyuhan-nabiyyu ḥarriḍil-mu`minīna 'alal-qitāl, iy yakum mingkum 'isyrụna ṣābirụna yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum mi`atuy yaglibū alfam minallażīna kafarụ bi`annahum qaumul lā yafqahụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
  2. Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka
  3. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan
  4. yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
  5. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak
  6. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
  7. dan air yang tercurah,
  8. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,
  9. Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir
  10. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب