Tafsir Surat Az-Zumar ayat 67 , Wa Ma Qadaru Allaha Haqqa Qadrihi Wa Al-Arđu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Az-Zumar ayat 67 | Wa Ma Qadaru Allaha Haqqa Qadrihi Wa Al-Arđu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ﴾
[ الزمر: 67]

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. [Zumar: 67]

Wa Ma Qadaru Allaha Haqqa Qadrihi Wa Al-Arđu Jamiaan Qabđatuhu Yawma Al-Qiyamati Wa As-Samawatu Matwiyatun Biyaminihi Subhanahu Wa Taala Amma Yushrikuna

Tafsir Al-mokhtasar


Kaum musyrikin itu tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sepatutnya manakala mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya dari makhluk-makhluk-Nya yang lemah dan tidak berkuasa.
Mereka lalai dari kodrat Allah yang sebagian dari buktinya adalah bumi dengan isinya berupa gunung-gunung, sungai-sungai, lautan pada Hari Kiamat semua itu ada dalam genggaman-Nya, dan bahwasanya langit yang tujuh seluruhnya tergulung di tangan kanan-Nya.
Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang dikatakan dan diyakini oleh kaum musyrikin.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang musyrik itu tidak mengetahui dan tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, karena mereka menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Mereka juga mengajak Rasulullah saw.
untuk, bersama mereka, menyekutukan Allah.
Padahal bumi, dengan segala isinya, berada dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.
Sementara langit, dengan seluruh lapisannya, terlipat di tangan kanan-Nya.
Allah Mahasuci dari segala kekurangan, dan Dia Mahatinggi dari apa saja selain Dia yang mereka persekutukan dengan-Nya

Tafsir al-Jalalain


( Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya ) yakni mereka tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang sebenarnya; atau, mereka tidak mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang sesungguhnya sewaktu mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya ( padahal bumi seluruhnya ) lafal ayat ini menjadi Hal dan maksud dari lafal Jamii’an ialah bumi yang berlapis tujuh itu ( dalam genggaman kekuasaan-Nya ) maksudnya berada di dalam kekuasaan dan tasharuf-Nya ( pada hari kiamat dan langit digulung ) dilipat menjadi satu ( dengan tangan kanan-Nya ) yakni dengan kekuasaan-Nya ( Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan ) bersama-Nya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang musyrik itu tidak mengetahui dan tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, karena mereka menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Mereka juga mengajak Rasulullah saw.
untuk, bersama mereka, menyekutukan Allah.
Padahal bumi, dengan segala isinya, berada dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.
Sementara langit, dengan seluruh lapisannya, terlipat di tangan kanan-Nya.
Allah Mahasuci dari segala kekurangan, dan Dia Mahatinggi dari apa saja selain Dia yang mereka persekutukan dengan-Nya.

Tafsir Al-wajiz


Dalam ayat-ayat yang lalu, Allah digambarkan sebagai Pencipta dan Pemilik segala, dan Nabi Muhammad diperintah untuk menolak ajakan orang-orang musyrik Mekah untuk menyembah selain Allah.
Ayat-ayat berikut membawa kecaman terhadap orang-orang musyrik tersebut.
Dan ketahuilah bahwa dengan ajakan menyekutukan Allah itu, mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, padahal bumi dengan seluruh isi-nya berada dalam genggaman tangan-Nya pada hari Kiamat, dan demikian pula langit dengan seluruh lapisannya digulung oleh Allah dengan tangan kanan-Nya.
Mahasuci Dia dari segala apa yang tidak wajar bagi-Nya dan Mahatinggi Dia dari segala apa yang mereka persekutukan dengan-Nya.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini, Allah mencela perbuatan kaum musyrikin Mekah karena menyembah berhala dan patung, mengingkari kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Allah juga mengingatkan betapa besar nikmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada mereka.
Seakan-akan yang berkuasa dan memberi karunia itu adalah patung-patung yang tidak berdaya yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.
Alangkah rendahnya jalan pikiran mereka dengan mengagungkan suatu yang hina dan tak berdaya.
Allah selanjutnya menegaskan bahwa bumi ini seluruhnya berada dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat, demikian pula langit tergulung di tangan kanan-Nya.
Jika langit dan bumi semuanya berada dalam genggaman-Nya, maka siapakah lagi yang lebih besar, lebih agung, lebih berkuasa dari Allah? Apakah mereka mengagungkan patung-patung itu sedang patung-patung itu adalah sebagian kecil saja dari langit dan bumi? Mengenai ayat ini, Imam al-Bukhārī meriwayatkan dari Ibnu Mas‘ūd sebuah hadis:
جَاءَ حَبْرٌ مِنَ الْأَحْبَارِ إِلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّا نَجِدُ أَنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ يَجْعَلُ السَّمٰوَاتِ عَلَى أُصْبُعٍ وَاْلأَرَضِيْنَ عَلَى أُصْبُعٍ وَالشَّجَرَ عَلَى أُصْبُعٍ وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى أُصْبُعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى أُصْبُعٍ يَقُوْلُ أَنَا الْمَلِكُ.
فَضَحِكَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيْقًا لِقَوْلِ الْحَبْرِ ثُمَّ قَرَأَ هٰذِهِ الْاٰيَةَ: وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهِ.
Telah datang salah seorang pendeta kepada Rasulullah saw dan berkata kepadanya, “ Hai Muhammad, sesungguhnya aku menemui ( dalam kitab kami ) bahwa Allah Yang Mahaperkasa meletakkan langit di salah satu jarinya, bumi di jari yang lain, pohon-pohon di jari yang lain, air dan tanah di jari yang lain, dan makhluk-makhluk lainnya di jari yang lain pula, lalu Dia berkata, ‘Akulah raja’. ” Rasulullah saw tertawa mendengar kata-kata pendeta itu sehingga kelihatan gerahamnya tanda setuju.
Kemudian Nabi saw membaca ayat 67 ini.
Tentang penggambaran langit dan bumi dalam genggaman-Nya, mungkin dapat dipahami dengan makna bahwa alam ini dalam kekuasaan-Nya.
Bagaimana hakikat yang sebenarnya dari keadaan bumi yang berada dalam genggaman Allah, kita tidak tahu.
Hal itu termasuk masalah-masalah yang gaib, yang harus diterima sebagaimana yang diterangkan Allah.
Yang mesti diyakini sepenuhnya adalah Allah tidak dapat diserupakan dengan suatu apa pun.
Firman Allah:
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.
Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.
( asy-Syūrā/42: 11 )
Kemudian Allah menutup ayat ini dengan menyatakan bahwa mempersekutukan Allah dengan makhluk lainnya apalagi dengan sesuatu yang remeh tak berdaya seperti patung-patung itu adalah perbuatan sesat dan menyesatkan.
Maha Suci Allah dari segala paham itu dan tidak layak bagi kekuasaan dan keagungan-Nya untuk dipersekutukan dengan yang lain.


Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما قدروا الله حق قدره والأرض جميعا قبضته يوم القيامة والسموات مطويات بيمينه سبحانه وتعالى عما يشركون

سورة: الزمر - آية: ( 67 )  - جزء: ( 24 )  -  صفحة: ( 465 )

transliterasi Indonesia

wa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī wal-arḍu jamī'ang qabḍatuhụ yaumal-qiyāmati was-samāwātu maṭwiyyātum biyamīnih, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yusyrikụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
  2. Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,
  3. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.
  4. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu
  5. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan
  6. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
  7. Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.
  8. Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?
  9. Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.
  10. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, May 14, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب