Tafsir Surat Al-Insan ayat 8 , Wa Yutimuna At-Taama Ala Hubbihi Miskinaan Wa Yatimaan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Insan ayat 8 | Wa Yutimuna At-Taama Ala Hubbihi Miskinaan Wa Yatimaan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا﴾
[ الإنسان: 8]

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. [Insan: 8]

Wa Yutimuna At-Taama Ala Hubbihi Miskinaan Wa Yatimaan Wa Asiraan

Tafsir Al-mokhtasar


Dan mereka memberikan makanan dalam kondisi mereka menginginkannya karena mereka juga membutuhkannya dan menyukainya, mereka memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir, anak-anak yatim dan para tawanan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Mereka selalu memberi makan kaum fakir yang tidak dapat berusaha, anak yatim yang ditinggal mati bapaknya, dan para tawanan yang tidak memiliki daya apa-apa.
Padahal mereka sendiri sangat menyukai dan memerlukan makanan yang mereka berikan itu

Tafsir al-Jalalain


( Dan mereka memberikan makanan yang disukainya ) atau yang digemarinya ( kepada orang miskin ) atau orang fakir ( anak yatim ) anak yang ayahnya sudah tiada ( dan orang yang ditawan ) orang yang ditahan karena membela perkara yang hak.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Mereka selalu memberi makan kaum fakir yang tidak dapat berusaha, anak yatim yang ditinggal mati bapaknya, dan para tawanan yang tidak memiliki daya apa-apa.
Padahal mereka sendiri sangat menyukai dan memerlukan makanan yang mereka berikan itu.

Tafsir Al-wajiz


8-9.
Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.”

Tafsir Al-tahlili


Disebutkan bahwa latar belakang turunnya ayat ke 8 ini berkaitan dengan seorang laki-laki Anṣar bernama Abū Dahdah yang pada suatu hari mengerjakan puasa.
Ketika waktu berbuka datang, berkunjunglah ke rumahnya satu orang miskin, seorang anak yatim, dan seorang tawanan.
Ketiganya dijamu oleh Abū Dahdah dengan tiga potong roti.
Untuk keluarga dan anak-anaknya akhirnya hanya tersedia sepotong roti padahal dia hendak berbuka puasa.
Maka Allah menurunkan ayat ini.
Riwayat lain mengatakan bahwa Ali bin Abī Ṭālib mendapat upah bekerja dengan seorang Yahudi berupa sekarung gandum.
Sepertiga gandum itu dimasak, ketika siap dihidangkan datanglah seorang miskin memintanya.
Tanpa berpikir panjang, Ali langsung saja memberikannya.
Kemudian dimasaknya sepertiga lagi.
Setelah siap dimakan, datang pula seorang anak yatim meminta bubur gandum itu.
Ali pun memberikannya.
Kali ketiga sisa gandum itu dimasak semuanya, dan secara kebetulan datang pula seorang tawanan yang masih musyrik dan mohon dikasihani.
Ali memberikan lagi sisa bubur gandum itu, sehingga untuk dia sendiri tidak ada lagi yang tersisa.
Demikianlah untuk menghargai sikap sosial itulah Allah menurunkan ayat ke 8 ini.
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang abrār memberikan makanan yang sangat diperlukan dan disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.
Memberikan makan dalam hal ini dapat pula berarti memberikan bantuan dan sokongan kepada orang yang memerlukan.
Makanan disebutkan di sini karena merupakan kebutuhan pokok hidup seseorang.
Boleh jadi pula memberikan makanan berarti berbuat baik kepada orang yang sangat membutuhkannya dengan cara dan bentuk apa pun.
Boleh jadi pula yang dimaksud dengan memberikan makanan berarti pula berbuat baik kepada makhluk yang sangat memerlukannya dengan cara dan bentuk apa pun.
Disebutkan secara khusus memberikan makanan karena itulah bentuk ihsan ( kebaikan ) yang paling tinggi nilainya.
Bentuk ihsan lain yang juga tinggi nilainya disebutkan dalam ayat lain, yakni:
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ ٦ اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ ٧ اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ ٨ وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ ٩ وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ ١٠ فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ ١١
Dia mengatakan, “ Aku telah menghabiskan harta yang banyak. ” Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya? Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata, lidah, dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ( kebajikan dan kejahatan ), tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar? ( al-Balad/90: 6-11 )
Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa memberikan bantuan ( pertolongan ) diutamakan kepada orang yang kuat berusaha mencari keperluan hidupnya, namun penghasilannya tidak memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Miskin juga berarti orang yang tidak berharta sama sekali dan karena keadaan fisiknya tidak memungkinkan untuk berusaha mencari nafkah hidup.
Adapun orang yang ditawan, selain berarti tawanan perang, dapat pula berarti orang yang sedang dipenjarakan ( karena melanggar ketentuan syara atau berbuat kesalahan ), atau budak yang belum dapat memerdekakan dirinya dan yang patut dibantu.
Dengan demikian, bantuan berupa makanan kepada orang yang memerlukan tidak terbatas kepada orang Islam saja, tetapi juga non muslim.
Yang perlu diingat oleh seseorang yang hendak beramal sosial seperti itu adalah keikhlasan dalam mengerjakannya tanpa pamrih.


Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ويطعمون الطعام على حبه مسكينا ويتيما وأسيرا

سورة: الإنسان - آية: ( 8 )  - جزء: ( 29 )  -  صفحة: ( 579 )

transliterasi Indonesia

wa yuṭ'imụnaṭ-ṭa'āma 'alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Ibrahim berkata: "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?
  2. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke
  3. Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan.
  4. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan
  5. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu
  6. Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka
  7. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
  8. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
  9. Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup
  10. Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب