Tafsir Surat Al-Araf ayat 92 , Al-Ladhina Kadhabu Shuaybaan Kaan Lam Yaghnaw Fiha Al-Ladhina
﴿الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا فِيهَا ۚ الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَانُوا هُمُ الْخَاسِرِينَ﴾
[ الأعراف: 92]
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. [Araf: 92]
Al-Ladhina Kadhabu Shuaybaan Kaan Lam Yaghnaw Fiha Al-Ladhina Kadhabu Shuaybaan Kanu Humu Al-Khasirina
Tafsir Al-mokhtasar
Orang-orang yang mendustakan Syu’aib tewas semua.
Hingga seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di rumah mereka dan tidak menikmati apa pun di dalamnya.
Orang-orang yang mendustakan Syu’aib itu adalah orang-orang yang benar-benar merugi.
Karena mereka kehilangan nyawa dan harta benda mereka.
Dan bukan kaumnya yang mau beriman kepadanya yang merugi sebagaimana anggapan orang-orang yang kafir dan ingkar.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Inilah siksa Allah terhadap orang-orang yang mendustakan Syu’ayb, mengancam akan mengusirnya dari kota mereka serta menolak ajakannya.
Mereka semua binasa.
Kotanya pun hancur seperti belum pernah dihuni oleh orang-orang yang mendustakan Syu’ayb dan mengira bahwa orang yang mengikutinya akan merugi.
Mereka itulah sebenarnya yang merugi karena kehilangan kebahagiaan di dunia dan akhirat
Tafsir al-Jalalain
( Yaitu orang-orang yang mendustakan Syuaib ) menjadi mubtada dan khabarnya ialah ( seolah-olah ) dengan ditakhfifkan sedangkan isimnya dibuang, lengkapnya ialah: Seolah-olah mereka ( mereka belum pernah berdiam ) artinya mereka belum pernah tinggal ( di kota itu ) di rumah-rumah mereka sendiri ( orang-orang yang mendustakan Syuaib mereka itulah orang-orang yang merugi ) pengukuhan dengan mengulangi maushul dan lainnya merupakan jawaban terhadap perkataan mereka yang terdahulu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Inilah siksa Allah terhadap orang-orang yang mendustakan Syu'ayb, mengancam akan mengusirnya dari kota mereka serta menolak ajakannya.
Mereka semua binasa.
Kotanya pun hancur seperti belum pernah dihuni oleh orang-orang yang mendustakan Syu'ayb dan mengira bahwa orang yang mengikutinya akan merugi.
Mereka itulah sebenarnya yang merugi karena kehilangan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tafsir Al-wajiz
Demikianlah keadaan mereka, sehingga orang-orang yang mendustakan Nabi Syuaib dan menolak ajaran kebenaran yang disampaikannya, dengan siksa yang menimpa mereka itu seakan-akan mereka belum pernah tinggal di negeri itu dan bersenang-senang di situ, sebab semuanya hancur binasa, tak ada yang tersisa sedikit pun.
Tidak ada lagi bekas-bekas peninggalan yang dapat menjadi bukti keberadaan mereka.
Jika demikian itu kesudahan yang menimpa mereka, maka mereka yang mendustakan Nabi Syuaib, dan mengira bahwa orang yang mengikutinya akan merugi, mereka itulah sebenarnya orang-orang yang rugi karena kehilangan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat-ayat yang terdahulu telah disebutkan bahwa pemuka-pemuka kaum Nabi Syu’aib pernah mengeluarkan ancaman untuk mengusir Nabi Syu’aib bersama para pengikutnya dari negeri Madyan apabila mereka tidak mau kembali kepada agama nenek moyang mereka.
Maka dalam ayat ini Allah memberikan penjelasan sebagai jawabannya.
Allah menegaskan bahwa akibat yang akan diderita oleh orang-orang yang telah mengancam untuk mengusir Nabi Syu’aib dari Madyan, justru merekalah yang rusak binasa dan hilang lenyap, sehingga seakan-akan mereka tak pernah hidup dan mendiami negeri ini.
Demikian juga orang-orang yang mendustakan Nabi Syu’aib dan mengatakan bahwa siapa yang mengikuti agamanya pasti akan merugi, justru merekalah yang benar-benar merugi, sedang orang-orang yang beriman dan mengikuti agama yang dibawa oleh Nabi Syu’aib mereka akan selamat dan memperoleh rida Allah.
Dari ayat ini dapat diambil pelajaran yang sangat berharga, yaitu bahwa orang yang sangat menginginkan tetap tinggal di negeri mereka dengan hidup senang dan berbuat sewenang-wenang terhadap pihak-pihak yang memegang teguh kebenaran, niscaya akan menemui akibat yang bertentangan dengan harapan mereka, yaitu kebinasaan.
Demikian pula orang-orang yang ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan mengambil harta orang lain dengan cara yang batil seperti korupsi niscaya akan menemui nasib malang, yaitu: kehilangan harta benda dan harga diri untuk selama-lamanya.
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang
- yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas".
- Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya,
- dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
- Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni
- ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal".
- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
- Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan
- Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain
- Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Tuesday, July 16, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب