Tafsir Surat Al-Qalam ayat 1 , Nun Wa Al-Qalami Wa Ma Yasturuna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Qalam ayat 1 | Nun Wa Al-Qalami Wa Ma Yasturuna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ﴾
[ القلم: 1]

Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, [Qalam: 1]

Nun Wa Al-Qalami Wa Ma Yasturuna

Tafsir Al-mokhtasar


Nūn.
Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah.
Allah bersumpah dengan pena dan bersumpah dengan apa yang ditulis oleh manusia dengan pena mereka.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AL-QALAM ( PENA ) Pendahuluan: Makkiyyah, 52 ayat ~ Surat ini berisikan pembelaan terhadap Rasululah saw.
dan pemantapan keinginan hatinya agar tetap teguh pada kebenaran tanpa harus mengalah pada siapa pun.
Dalam surat ini, siksa yang diterima oleh penduduk Mekah dianalogikan dengan apa yang diderita oleh pemilik kebun yang ceritanya dituturkan di dalam surat ini.
Diterangkan juga berita gembira untuk orang-orang Mukmin dari sisi Tuhan dan bahwa mereka itu tidak sama dengan orang-orang kafir.
Selain itu, surat ini berisi penolakan terhadap kepalsuan para pendusta yang menyandangkan sesuatu yang tidak benar untuk diri mereka, ancaman terhadap mereka berupa penjelasan keadaan mereka di akhirat dan nasehat kepada Rasulullah saw.
untuk selalu sabar dan tabah.
Surat ini ditutup dengan keterangan tentang kemuliaan al-Qur’ân.]] Nûn adalah salah satu huruf fonemis yang digunakan untuk memulai sebagian surat-surat al-Qur’ân sebagai tantangan kepada orang-orang yang mendustakannya dan gugahan terhadap orang-orang yang mempercayainya

Tafsir al-Jalalain


( Nun ) adalah salah satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya ( demi qalam ) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz ( dan apa yang mereka tulis ) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan kesalehan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [68 ~ AL-QALAM ( PENA ) Pendahuluan: Makkiyyah, 52 ayat ~ Surat ini berisikan pembelaan terhadap Rasululah saw.
dan pemantapan keinginan hatinya agar tetap teguh pada kebenaran tanpa harus mengalah pada siapa pun.
Dalam surat ini, siksa yang diterima oleh penduduk Mekah dianalogikan dengan apa yang diderita oleh pemilik kebun yang ceritanya dituturkan di dalam surat ini.
Diterangkan juga berita gembira untuk orang-orang Mukmin dari sisi Tuhan dan bahwa mereka itu tidak sama dengan orang-orang kafir.
Selain itu, surat ini berisi penolakan terhadap kepalsuan para pendusta yang menyandangkan sesuatu yang tidak benar untuk diri mereka, ancaman terhadap mereka berupa penjelasan keadaan mereka di akhirat dan nasehat kepada Rasulullah saw.
untuk selalu sabar dan tabah.
Surat ini ditutup dengan keterangan tentang kemuliaan al-Qur'ân.
]] Nûn adalah salah satu huruf fonemis yang digunakan untuk memulai sebagian surat-surat al-Qur'ân sebagai tantangan kepada orang-orang yang mendustakannya dan gugahan terhadap orang-orang yang mempercayainya.

Tafsir Al-wajiz


Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang.
satu dibinasakan dan satu diselamatkan.
Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab.
Nun.
Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan.

Tafsir Al-tahlili


Para mufasir berbeda pendapat tentang arti huruf “ nūn ” yang terdapat dalam ayat ini.
( Selanjutnya lihat jilid I dalam keterangan tentang huruf-huruf hijaiah yang terdapat pada permulaan surah dalam Al-Qur’an ).
Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan al-qalam ( pena ) dan segala macam yang ditulis dengannya.
Suatu sumpah dilakukan adalah untuk meyakinkan pendengar atau orang yang diajak berbicara bahwa ucapan atau perkataan yang disampaikan itu adalah benar, tidak diragukan sedikit pun.
Akan tetapi, sumpah itu kadang-kadang mempunyai arti yang lain, yaitu untuk mengingatkan orang yang diajak berbicara atau pendengar bahwa yang dipakai untuk bersumpah itu adalah suatu yang mulia, bernilai, bermanfaat, dan berharga.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan dan direnungkan agar dapat menjadi iktibar dan pengajaran dalam kehidupan dunia yang fana ini.
Sumpah dalam arti kedua ini adalah sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam surah-surah Al-Qur’an, seperti wal-‘aṣr ( demi masa ), was-samā’ ( demi langit ), wal-fajr ( demi fajar ), dan sebagainya.
Seakan-akan dengan sumpah itu, Allah mengingatkan kepada manusia agar memperhatikan masa, langit, fajar, dan sebagainya.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan yang disebutkan itu perlu diperhatikan karena ada kaitannya dengan hidup dan kehidupan manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan qalam ( pena ) dan segala sesuatu yang ditulis dengannya.
Hal itu untuk menyatakan bahwa qalam itu termasuk nikmat besar yang dianugerahkan Allah kepada manusia, di samping nikmat pandai berbicara dan menjelaskan sesuatu kepada orang lain.
Dengan qalam, orang dapat mencatat ajaran agama Allah yang disampaikan kepada para rasul-Nya, dan mencatat pengetahuan-pengetahuan Allah yang baru ditemukannya.
Dengan surat yang ditulis dengan qalam, orang dapat menyampaikan berita gembira dan berita duka kepada keluarga dan teman akrabnya.
Dengan qalam, orang dapat mencerdaskan dan mendidik bangsanya, dan banyak lagi nikmat yang diperoleh manusia dengan qalam itu.
Pada masa Rasulullah saw, masyarakat Arab telah mengenal qalam dan kegunaannya, yaitu untuk menulis segala sesuatu yang terasa, yang terpikir, dan yang akan disampaikan kepada orang lain.
Sekalipun demikian, belum banyak di antara mereka yang mempergunakannya karena masih banyak yang buta huruf dan ilmu pengetahuan belum berkembang.
Pada masa itu, kegunaan qalam sebagai sarana menyampaikan agama Allah sangat dirasakan.
Dengan qalam, ayat-ayat Al-Qur’an ditulis di pelepah-pelepah kurma dan tulang-tulang binatang atas perintah Rasulullah.
Beliau sendiri sangat menghargai orang-orang yang pandai menulis dan membaca.
Hal ini tampak pada keputusan Nabi Muhammad saw pada Perang Badar, yaitu seorang kafir yang ditawan kaum Muslimin dapat dibebaskan dengan cara membayar uang tebusan atau mengajar kaum Muslimin menulis dan membaca.
Dengan ayat ini, seakan-akan Allah mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa ilmu-Nya sangat luas, tiada batas dan tiada terhingga.
Oleh karena itu, cari dan tuntutlah ilmu-Nya yang sangat luas itu agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan duniawi.
Untuk mencatat dan menyampaikan ilmu kepada orang lain dan agar tidak hilang karena lupa atau orang yang memilikinya meninggal dunia, diperlukan qalam sebagai alat untuk menuliskannya.
Oleh karena itu, qalam erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu, kesejahteraan, dan kemaslahatan umat manusia.
Masa turun ayat ini dekat dengan ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw, yaitu lima ayat pertama Surah al-‘Alaq.
Setelah Nabi menerima ayat 1-5 Surah al-‘Alaq itu, beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan gemetar dan ketakutan.
Setelah hilang rasa gentar dan takutnya, Nabi saw dibawa Khadijah, istri beliau, ke rumah Waraqah bin Naufal, anak dari saudara ayahnya ( saudara sepupu ).
Semua yang terjadi atas diri Rasulullah di gua Hira itu disampaikan kepada Waraqah, dan menanggapi hal itu, ia berkata, “ Yang datang kepada Muhammad saw itu adalah seperti yang pernah datang kepada nabi-nabi sebelumnya.
Oleh karena itu, yang disampaikan malaikat Jibril itu adalah agama yang benar-benar berasal dari Allah. ”
Kemudian Waraqah mengatakan bahwa ia akan mengikuti agama yang dibawa Muhammad itu.


Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ن والقلم وما يسطرون

سورة: القلم - آية: ( 1 )  - جزء: ( 29 )  -  صفحة: ( 564 )

transliterasi Indonesia

nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat
  2. Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu
  3. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
  4. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
  5. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi
  6. Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam
  7. orang-orang hidup dan orang-orang mati?
  8. Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
  9. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
  10. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب