Tafsir Surat Ta-Ha ayat 10 , Idh Raa Naraan Faqala Lihlihi Amkuthu Inni Anastu
﴿إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّي آتِيكُم مِّنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى﴾
[ طه: 10]
Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". [TaHa: 10]
Idh Raa Naraan Faqala Lihlihi Amkuthu Inni Anastu Naraan Laalli Atikum Minha Biqabasin Aw Ajidu Ala An-Nari Hudaan
Tafsir Al-mokhtasar
Tatkala dalam perjalanannya ia melihat api, lalu ia berkata kepada keluarganya, " Tinggallah kalian di tempat ini, sesungguhnya aku melihat api, semoga aku dapat membawa sedikit nyala api kepada kalian, atau aku akan mendapati orang yang akan menunjukkanku suatu jalan. "
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Ketika Mûsâ melihat api dalam perjalanannya pada suatu malam dari Madyan menuju Mesir, ia berkata kepada istri dan orang yang menyertainya, "Tunggulah di tempat kalian, karena aku melihat api.
Mudah- mudahan aku dapat membawanya sedikit untuk menghangatkan tubuh kalian, atau mendapatkan seorang penunjuk jalan di sekitar api itu
Tafsir al-Jalalain
( Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya ) yakni kepada istrinya, ( "Tinggallah kamu ) di sini, hal itu terjadi sewaktu ia berada dalam perjalanan dari Madyan menuju ke negeri Mesir ( sesungguhnya aku melihat ) menyaksikan ( api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya untuk kalian ) berupa obor yang dinyalakan pada sumbu atau kayu ( atau aku akan mendapatkan petunjuk di tempat itu" ) yang dapat menunjukkan jalan; karena pada saat itu Nabi Musa kehilangan arah jalan disebabkan gelapnya malam.
Nabi Musa mengungkapkan kata-katanya dengan memakai istilah La’alla yang artinya mudah-mudahan karena ia merasa kurang pasti dengan apa yang telah dijanjikannya itu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Ketika Mûsâ melihat api dalam perjalanannya pada suatu malam dari Madyan menuju Mesir, ia berkata kepada istri dan orang yang menyertainya, "Tunggulah di tempat kalian, karena aku melihat api.
Mudah- mudahan aku dapat membawanya sedikit untuk menghangatkan tubuh kalian, atau mendapatkan seorang penunjuk jalan di sekitar api itu."
Tafsir Al-wajiz
Ketika dalam perjalanan menuju Mesir, dia melihat api yang menyala terang, lalu dia berkata kepada keluarganya yang menyertainya dalam perjalanan itu, “Tinggallah kamu di sini sampai aku kembali.
Sesungguhnya aku melihat api.
Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu agar kita dapat menghangatkan badan pada malam yang dingin ini, atau aku akan mendapat petunjuk dari seseorang yang ada di sekitar tempat api itu.”
Tafsir Al-tahlili
Setelah habis masa perjanjian, Musa menggembalakan kambing Syekh Madyan, sebagai mahar yang harus dibayarkan Musa kepada mertuanya di Madyan, dia minta izin untuk kembali ke Mesir, menemui ibunya yang telah ditinggalkan selama sepuluh tahun lebih.
Setelah mendapat izin, berangkatlah Musa a.s.
bersama keluarganya menuju Mesir, dengan menghindari jalan biasa dan mengambil jalan di lereng, karena takut kalau-kalau keluarganya mendapat gangguan dari raja Syam.
Dalam tafsir ar-Rāzī dan al-Qurṭubi disebutkan bahwa setelah sampai di lembah Tuwa sebelah Barat dari gunung Tursina, istrinya melahirkan seorang anak, pada malam yang gelap gulita, berhawa dingin dan dalam keadaan tersesat.
Untuk menghangatkan rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang itu, dan mendapat penerangan di dalam suasana gelap gulita, Musa a.s.
berusaha mendapatkan api, tetapi usahanya itu belum juga berhasil.
Kemudian secara tidak disangka-sangka, terlihat olehnya api dari jauh di sebelah kiri jalan.
Maka berkatalah ia kepada keluarganya dengan rasa gembira, “ Tinggallah kalian di sini dulu, saya melihat api dari jauh, dan sekarang saya akan ke sana.
Mudah-mudahan saya dapat membawa api itu ke sini, atau mendapat petunjuk daripadanya, untuk dapat keluar dari kesesatan jalan kita ini. ” Peristiwa seperti ini, dicantumkan juga dalam ayat yang lain di dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah:
فَلَمَّا قَضٰى مُوْسَى الْاَجَلَ وَسَارَ بِاَهْلِهٖٓ اٰنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّوْرِ نَارًاۗ قَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ جَذْوَةٍ مِّنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ ٢٩
Maka ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu dan dia berangkat dengan keluarganya, dia melihat api di lereng gunung, dia berkata kepada keluarganya, “ Tunggulah ( di sini ), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari ( tempat ) api itu atau ( membawa ) sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan. ” ( al-Qaṣaṣ/28: 29 )
Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
إذ رأى نارا فقال لأهله امكثوا إني آنست نارا لعلي آتيكم منها بقبس أو أجد على النار هدى
سورة: طه - آية: ( 10 ) - جزء: ( 16 ) - صفحة: ( 312 )transliterasi Indonesia
iż ra`ā nāran fa qāla li`ahlihimkuṡū innī ānastu nāral la'allī ātīkum min-hā biqabasin au ajidu 'alan-nāri hudā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
- Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah:
- Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
- Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah
- Dan mereka berkata: "Mepada tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mukjizat) dari Tuhannya?" Maka katakanlah:
- Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha
- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
- Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
- Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah
- Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب