Tafsir Surat Al-Araf ayat 104 , Wa Qala Musa Ya Firawnu Inni Rasulun Min

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 104 | Wa Qala Musa Ya Firawnu Inni Rasulun Min - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَقَالَ مُوسَىٰ يَا فِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ﴾
[ الأعراف: 104]

Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, [Araf: 104]

Wa Qala Musa Ya Firawnu Inni Rasulun Min Rabbi Al-Alamina

Tafsir Al-mokhtasar


Tatkala Allah mengutus Musa dan mendatangi Fir’aun, ia berkata, “Wahai Fir’aun! Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb yang menciptakan seluruh makhluk, yang memilikinya dan mengatur segala urusannya.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Mûsâ berkata, "Wahai Fir’aun, sesungguhnya aku diutus oleh Allah, Tuhan semesta alam yang berkuasa mutlak atasmu, untuk menyampaikan seruan dan syariat-Nya

Tafsir al-Jalalain


( Dan Musa berkata, "Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan Tuhan semesta alam" ) kepadamu, akan tetapi Firaun mendustakannya dan Musa berkata,

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Mûsâ berkata, "Wahai Fir'aun, sesungguhnya aku diutus oleh Allah, Tuhan semesta alam yang berkuasa mutlak atasmu, untuk menyampaikan seruan dan syariat-Nya.

Tafsir Al-wajiz


Dan Nabi Musa berkata, “Wahai Fir’aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan yang datang untuk menyampaikan seruan dan syariat dari Tuhan Yang Mencipta dan Mengatur keadaan seluruh alam, termasuk Mesir.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini dikisahkan ucapan Musa yang pertama kali disampaikan kepada Fir‘aun setelah Allah mengangkatnya sebagai Rasul.
Nabi Musa memberitahukan kepada Fir‘aun, bahwa dia adalah utusan Allah, Tuhan semesta alam.
Pemberitahuan ini berarti bahwa: Musa telah menjalankan tugasnya sebagai nabi Allah, Pencipta dan Penguasa seluruh alam.
Karena itu hendaknya Fir‘aun menerima keterangan Nabi Musa tersebut dan tidak akan menghalang-halangi tugasnya sebagai Rasul.
Selanjutnya Nabi Musa menambahkan keterangannya, bahwa dia mengatakan yang hak mengenai Allah.
Artinya: apa yang dikatakannya bahwa Allah adalah Tuhan Semesta Alam, dan bahwa Dia telah mengutusnya sebagai Rasul adalah hal yang sebenarnya.
Ia tidak mengatakan sesuatu yang tidak benar, karena mustahil Allah mengutus orang yang suka berdusta.
Kemudian ditegaskan lagi, bahwa Musa membawa bukti-bukti yang dikaruniakan Allah kepadanya, untuk membuktikan kebenarannya dalam dakwahnya.
Dalam ucapan itu, Nabi Musa memakai ungkapan: “ Sesungguhnya aku datang kepadamu membawa bukti dari Tuhanmu ”.
Ini adalah untuk menunjukkan bahwa Fir‘aun bukanlah Tuhan, melainkan hanya sekedar hamba Tuhan.
Sedang Tuhan yang sebenarnya adalah Allah swt.
Keterangan ini sangat penting artinya, karena Fir‘aun yang angkuh itu telah mengaku sebagai Tuhan dan menyuruh rakyatnya menyembah kepadanya.
Maka penegasan Nabi Musa ini telah menyangkal kebohongan dan kesombongan Fir‘aun, yang telah memposisikan dirinya sebagai Tuhan.
selain itu, ungkapan Nabi Musa, juga mengandung arti, bahwa bukti-bukti yang dibawanya adalah karunia Allah bukan dari dirinya sendiri.
Pada akhir ayat ini disebutkan, bahwa setelah mengemukakan keterangan-keterangan tersebut di atas, dan setelah melalui perjuangan yang melelahkan Musa as menuntut kepada Fir‘aun agar ia membebaskan Bani Israil dari cengkeraman kekuasaan dan perbudakannya, dan membiarkan mereka pergi bersama Nabi Musa meninggalkan negeri Mesir, kembali ke tanah air mereka di Palestina, agar mereka bebas dan merdeka untuk menyembah Tuhan mereka dan melaksanakan ajarannya.
Tuntutan Nabi Musa tersebut mengandung arti bahwa perbudakan oleh manusia terhadap sesama manusia harus dilenyapkan dan seorang penguasa hendaklah memberikan kebebasan kepada orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya, untuk memeluk agama serta melakukan ibadah menurut kepercayaan masing-masing.
Oleh sebab itu, kalau Fir‘aun tidak mau beriman kepada Allah janganlah ia menghalangi orang lain untuk beriman dan beribadah menurut keyakinan mereka.
Adalah menarik untuk diperhatikan bahwa ucapan pertama kali dari Nabi Musa as dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai Rasul adalah berbeda dengan ucapan Nabi dan Rasul-rasul sebelumnya, ketika mereka mulai berdakwah, misalnya:
a.
Ucapan pertama dari Nabi Nuh as kepada kaumnya adalah sebagai berikut:
لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ٥٩
“ Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan ( sembahan ) bagimu selain Dia ”.
Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang dahsyat ( kiamat ).
( al-A‘rāf/7:59 ).
b.
Ucapan Nabi Hud kepada kaum ‘Ād adalah :
۞ وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ٦٥
“ Dan kepada kaum ‘Ad ( Kami utus ) Hud, saudara mereka.
Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan ( sembahan ) bagimu selain Dia.
Maka mengapa kamu tidak bertakwa? ”
( al-A‘rāf/7: 65 ).
Dan ucapan Nabi Saleh kepada kaum Ṣamūd adalah:
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٧٣
“ Dan kepada kaum Samud ( Kami utus ) saudara mereka Saleh.
Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan ( sembahan ) bagimu selain Dia.
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Ini ( seekor ) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu.
Biarkan ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih ”
.
( al-A‘rāf/7: 73 ).
c.
ucapan Nabi Syu’aib kepada kaumnya, penduduk Madyan, adalah:
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ ٨٥
“ Dan kepada penduduk Madyan, ( Kami utus ) Syu’aib, saudara mereka sendiri.
Dia berkata, ”
“ Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan ( sembahan ) bagimu selain Dia.
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah kamu merugikan sedikit pun.
Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah ( diciptakan ) dengan baik.
Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman ”
.
( al-A‘rāf/7: 85 ).
Sedang ucapan pertama dari Nabi Musa yang ditujukan kepada Fir‘aun adalah:
وَقَالَ مُوْسٰى يٰفِرْعَوْنُ اِنِّيْ رَسُوْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ١٠٤
“ Wahai Fir‘aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam. ” ( al-A‘rāf/7: 104 ).
Bila kita bandingkan antara ayat-ayat tersebut nampak perbedaan diantaranya yaitu bahwa: ucapan pertama dari Rasul-rasul sebelum Nabi Musa as yang ditujukan kepada kaum mereka masing-masing adalah berisi seruan kepada agama tauhid, yaitu menyembah Allah semata, dengan alasan bahwa tidak ada tuhan bagi manusia selain Allah.
Sedang ucapan pertama dari Nabi Musa yang ditujukan kepada Fir‘aun adalah berisi pemberitahuan kepadanya bahwa Musa adalah utusan Allah.
Dengan demikian, dalam ucapan itu tidak ada seruan yang nyata kepada Fir‘aun agar ia menyembah Allah.
Dari sini, dapat diambil kesimpulan atau pengertian sebagai berikut:
a.
Obyek ( sasaran ) yang utama dari dakwah Musa bukan hanya Fir‘aun tetapi termasuk kaumnya sendiri, yaitu Bani Israil.
Musa bertugas untuk melepaskan Bani Israil dari perbudakan Fir‘aun dan membimbing kaumnya kepada agama yang benar.
b.
Nabi Musa mengenal watak dan kelakuan Fir‘aun, Fir‘aun tidak saja ingkar kepada Allah, bahkan juga ia menganggap dirinya sebagai tuhan dan menyuruh orang lain untuk menyembahnya.
Oleh sebab itu Fir‘aun hanya diberi peringatan bahwa tuhan yang sebenarnya bukanlah dia, melainkan Allah Pencipta alam semesta.
Karena tidak ada faedahnya untuk mengajak Fir‘aun menyembah Allah, ajakan ini pasti tidak akan dihiraukan dan tidak akan diindahkannya.


Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وقال موسى يافرعون إني رسول من رب العالمين

سورة: الأعراف - آية: ( 104 )  - جزء: ( 9 )  -  صفحة: ( 163 )

transliterasi Indonesia

wa qāla mụsā yā fir'aunu innī rasụlum mir rabbil-'ālamīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
  2. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis
  3. Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan
  4. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak
  5. Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab
  6. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,
  7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
  8. Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang
  9. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini
  10. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب