Tafsir Surat At-Tawbah ayat 108 , La Taqum Fihi Abadaan Lamasjidun Ussisa Ala At-Taqwa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat At-Tawbah ayat 108 | La Taqum Fihi Abadaan Lamasjidun Ussisa Ala At-Taqwa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ﴾
[ التوبة: 108]

Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. [Tawbah: 108]

La Taqum Fihi Abadaan Lamasjidun Ussisa Ala At-Taqwa Min Awwali Yawmin Ahaqqu An Taquma Fihi Fihi Rijalun Yuhibbuna An Yatatahharu Wa Allahu Yuhibbu Al-Muttahhirina

Tafsir Al-mokhtasar


Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu.
Karena masjid Qubā` yang sejak awal didirikan atas dasar takwa lebih pantas untuk dijadikan tempat salat dibanding masjid yang didirikan atas dasar kekafiran itu.
Di masjid Qubā` itu ada orang-orang yang gemar bersuci dari hadas dan najis dengan menggunakan air, serta gemar membersihkan diri mereka dari noda-noda maksiat dengan tobat dan istigfar.
Allah mencintai orang-orang yang gemar membersihkan dirinya dari hadas, najis, dan dosa.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Janganlah engkau, Muhammad, melakukan salat di masjid itu selamanya.
Sesungguhnya masjid yang didirikan untuk mencari keridaan Allah sejak pertama kalinya, seperti masjid Qubâ’, adalah masjid yang layak dijadikan tempat untuk melakukan syiar-syiar keagamaan.
Di dalam masjid itu terdapat orang-orang yang suka menyucikan jiwa dan raga mereka dengan melaksanakan ibadah yang benar.
Allah mencintai dan memberi pahala kepada orang-orang yang mendekatkan diri dengan menyucikan jiwa dan raga

Tafsir al-Jalalain


( Janganlah kamu berdiri ) melakukan salat ( dalam mesjid itu selama-lamanya ) kemudian Nabi saw.
mengirimkan segolongan para sahabatnya guna merobohkan dan membakarnya.
Kemudian mereka menjadikan bekas mesjid itu sebagai tempat pembuangan bangkai.
( Sesungguhnya mesjid yang didirikan ) dibangun dengan berlandaskan kepada pondasi ( takwa, sejak hari pertama ) yaitu mesjid yang didirikan oleh Nabi saw.
sewaktu pertama kali beliau menginjakkan kakinya di tempat hijrahnya itu, yang dimaksud adalah mesjid Quba.
Demikianlah menurut penjelasan yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari ( adalah lebih berhak ) daripada mesjid dhirar itu ( kamu salat ) untuk melakukan salat ( di dalamnya.
Di dalamnya ada orang-orang )
kaum Ansar ( yang ingin membersihkan diri.
Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih )
artinya, Allah akan memberikan pahala kepada mereka.
Lafal al-muththahhiriina asalnya ialah al-mutathahhiriina kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf tha yang asal, kemudian jadilah al-muththahhiriina.
Ibnu Khuzaimah di dalam kitab sahihnya telah meriwayatkan sebuah hadis melalui Uwaimir bin Saidah, bahwasanya pada suatu hari Nabi saw.
mendatangi mereka ( para sahabat ) di mesjid Quba.
Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah swt.
telah memuji kalian dengan baik atas pembersihan diri kalian sehubungan dengan kisah mesjid kalian ini ( Quba ).
Maka cara pembersihan apakah yang sedang kalian lakukan sekarang ini?" Mereka menjawab, "Demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak mengetahui apa-apa melainkan kami mempunyai tetangga-tetangga Yahudi; mereka lalu membasuh dubur mereka setelah buang air besar, maka kami pun melakukan pembasuhan seperti apa yang mereka lakukan." Menurut hadis yang lain, yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar disebutkan bahwa para sahabat mengatakan, "Akan tetapi kami memakai batu terlebih dahulu, kemudian baru kami memakai air." Maka Nabi saw.
menjawab, "Itulah yang benar, maka peganglah cara ini oleh kalian."

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Janganlah engkau, Muhammad, melakukan salat di masjid itu selamanya.
Sesungguhnya masjid yang didirikan untuk mencari keridaan Allah sejak pertama kalinya, seperti masjid Qubâ', adalah masjid yang layak dijadikan tempat untuk melakukan syiar-syiar keagamaan.
Di dalam masjid itu terdapat orang-orang yang suka menyucikan jiwa dan raga mereka dengan melaksanakan ibadah yang benar.
Allah mencintai dan memberi pahala kepada orang-orang yang mendekatkan diri dengan menyucikan jiwa dan raga.

Tafsir Al-wajiz


Karena masjid tersebut dibangun dengan niat jahat, maka Allah melarang Nabi Muhammad, janganlah engkau melaksanakan salat dan kegiatan apa pun di dalam masjid yang dibangun oleh orang-orang munafik itu untuk selama-lamanya.
Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, yakni ketulusan semata-mata karena Allah, sejak hari pertama dimulai pembangunannya, adalah lebih pantas, yakni wajar engkau melaksanakan salat di dalamnya.
Di dalamnya ada orang-orang yang ingin, yakni senang membersihkan diri, jasmani dengan cara berwudu maupun rohani dengan cara bertobat dari dosa dan maksiat.
Allah menyukai, melimpahkan karunia-Nya kepada orang-orang yang bersih di manapun mereka berada.

Tafsir Al-tahlili


Karena adanya maksud-maksud jahat kaum munafik dengan mendirikan bangunan tersebut, maka Allah melarang Rasul-Nya selama-lamanya untuk salat di tempat itu, karena apabila Rasulullah salat di sana bersama mereka berarti beliau merestui mereka mendirikan bangunan itu.
Selanjutnya Allah menegaskan kepada Rasul-Nya, bahwa mesjid yang dibangun sejak semula atas dasar ketakwaan kepada Allah, adalah lebih baik untuk dijadikan tempat ibadah bersama kaumnya untuk mempersatukan kaum Muslimin semuanya dalam segala hal yang diridai-Nya, yaitu saling mengenal dan bersama-sama berbuat kebajikan dan ketakwaan.
Yang dimaksud dengan mesjid yang didirikan pertama kali atas dasar ketakwaan, yang disebutkan dalam ayat ini, adalah “ mesjid Quba ” atau “ mesjid Nabi ” yang ada di kota Medinah, sebab kedua mesjid itu yang dibangun oleh Nabi dan kaum Muslimin atas dasar ketakwaan.
Selanjutnya dalam ayat ini Allah menerangkan alasan, mengapa mesjid tersebut lebih utama dari mesjid lainnya yang sengaja didirikan bukan atas dasar ketakwaan, karena di mesjid tersebut terdapat orang-orang yang suka membersihkan dirinya dari segala dosa.
Artinya mereka meramaikan mesjid dengan mendirikan salat serta berzikir dan bertasbih kepada Allah.
Dengan ibadah-ibadah tersebut, mereka ingin mensucikan diri dari segala dosa yang melekat pada diri mereka, sebagaimana orang-orang yang mangkir dari peperangan kemudian mereka menyadari kesalahan mereka, lalu berusaha mensucikan diri dari dosa tersebut dengan cara bertobat, bersedekah, dan memperbanyak amal saleh lainnya.
Melakukan ibadah salat berarti mensucikan diri lahir dan batin karena untuk melakukan salat disyaratkan sucinya badan, pakaian dan tempat, serta hadirnya hati dan pikiran yang dihadapkan kepada Allah semata.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang sangat menjaga kebersihan jiwa dan jasmaninya, karena mereka me-nganggap bahwa kesempurnaan manusia terletak pada kesucian lahir batinnya.
Oleh sebab itu, mereka sangat membenci kekotoran lahiriyah, seperti kotoran pada badan, pakaian dan tempat, maupun kotoran batin yang timbul karena perbuatan maksiat terus menerus, serta budi pekerti yang buruk, misalnya riya’ dalam beramal, ataupun kikir dalam menyumbangkan harta untuk memperoleh keridaan Allah.
Kecintaan Allah pada orang-orang yang suka mensucikan diri, adalah salah satu dari sifat-sifat kesempurnaan-Nya, Dia suka kepada kebaikan, kesempurnaan, kesucian, dan kebenaran.
Sebaliknya, Dia benci kepada sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat tersebut.


Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

لا تقم فيه أبدا لمسجد أسس على التقوى من أول يوم أحق أن تقوم فيه فيه رجال يحبون أن يتطهروا والله يحب المطهرين

سورة: التوبة - آية: ( 108 )  - جزء: ( 11 )  -  صفحة: ( 204 )

transliterasi Indonesia

lā taqum fīhi abadā, lamasjidun ussisa 'alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
  2. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami
  3. Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita
  4. Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran
  5. Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan Kami akan memberi
  6. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
  7. Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul,
  8. Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah
  9. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
  10. Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب