Tafsir Surat Al-Ahqaaf ayat 11 , Wa Qala Al-Ladhina Kafaru Lilladhina Amanu Law Kana

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Ahqaaf ayat 11 | Wa Qala Al-Ladhina Kafaru Lilladhina Amanu Law Kana - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُونَا إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَٰذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ﴾
[ الأحقاف: 11]

Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama". [Ahqaf: 11]

Wa Qala Al-Ladhina Kafaru Lilladhina Amanu Law Kana Khayraan Ma Sabaquna Ilayhi Wa Idh Lam Yahtadu Bihi Fasayaquluna Hadha Ifkun Qadimun

Tafsir Al-mokhtasar


Dan orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān dan apa yang dibawa oleh rasul mereka berkata, “Jika apa yang dibawa Muhammad adalah kebenaran yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka tentulah orang-orang fakir, para hamba sahaya dan orang-orang duafa tidak akan mendahului kami kepadanya.” Dan karena mereka belum mendapat petunjuk dengan apa yang dibawa oleh Rasul mereka maka mereka berkata, “Apa yang dibawanya kepada kami adalah kebohongan yang lama dan kami tidak akan mengikuti kebohongan.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang kafir--dengan mengejek dan menyombongkan diri--berkata mengomentari keadaan orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya al-Qur’ân yang dibawa Muhammad itu baik, orang-orang itu tentu tidak akan mendahului kami untuk beriman kepadanya, karena kami adalah orang-orang yang terhormat dan mempunyai akal yang cemerlang." Dan ketika mereka tidak memperoleh petunjuk al-Qur’ân, mereka mengumpat dan mengatakan, "Ini adalah kebohongan lama dari legenda nenek moyang

Tafsir al-Jalalain


( Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman ) sehubungan dengan perihal orang-orang yang beriman, ( "Kalau sekiranya beriman ) kepada Alquran itu ( adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami beriman kepadanya.
Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk )
yaitu orang-orang yang mengatakan demikian ( dengannya ) tidak mendapat petunjuk dari Alquran ( maka mereka akan berkata, ’Ini ) Alquran ini ( adalah dusta ) maksudnya, kebohongan ( yang lama.’" )

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang kafir--dengan mengejek dan menyombongkan diri--berkata mengomentari keadaan orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya al-Qur'ân yang dibawa Muhammad itu baik, orang-orang itu tentu tidak akan mendahului kami untuk beriman kepadanya, karena kami adalah orang-orang yang terhormat dan mempunyai akal yang cemerlang." Dan ketika mereka tidak memperoleh petunjuk al-Qur'ân, mereka mengumpat dan mengatakan, "Ini adalah kebohongan lama dari legenda nenek moyang."

Tafsir Al-wajiz


Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya berkata kepada orang-orang yang beriman, “Sekiranya keimanan kepada Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, lebih baik dari tradisi yang kami dapati dari nenek moyang kami tentu mereka orang-orang yang beriman yang miskin dan rendah kedudukan sosialnya tidak pantas mendahului kami, orang-orang yang kaya lagi tinggi kedudukan sosialnya beriman kepadanya, yakni kepada Al-Qur’an.” Tetapi disebabkan oleh karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, Ini adalah dusta yang lama.” Mereka mengingkari Al-Qur’an dan mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalamnya hanyalah dongeng masa lalu yang berisi kebohongan.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa perkataan orang-orang musyrik Mekah tentang Al-Qur’an dan orang-orang yang beriman tidak benar.
Perkataan itu mereka ucapkan karena beberapa orang yang mereka anggap miskin, bodoh, dan rendah derajatnya seperti ’Ammar, Suhaib, Ibnu Mas‘ūd, Bilal, Khabab, dan lain-lain telah masuk Islam.
Menurut mereka, sesuatu yang benar dan datang dari Tuhan itu harus diakui kebenarannya oleh para bangsawan, orang kaya, orang terpandang dan para pembesar.
Itulah ukuran kebenaran menurut mereka.
Apabila kebenaran itu hanya diakui oleh orang-orang yang rendah derajatnya, miskin, dan rakyat jelata saja, maka kebenaran itu palsu.
Perkataan orang-orang musyrik Mekah itu ialah, “ Sekiranya Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad saw mengandung kebajikan, tentulah kita orang-orang terpandang, bangsawan, dan orang-orang terkemuka ini lebih dahulu beriman kepadanya karena lebih mengetahui dan lebih dahulu mengerjakan kebaikan daripada orang-orang yang rendah derajatnya itu.
Sekarang, merekalah yang lebih dahulu beriman daripada kita.
Hal ini dapat kita jadikan bukti bahwa Al-Qur’an itu tidak ada nilainya dan tidak mengandung kebajikan sedikit pun. ”

Qatādah berkata, “ Orang-orang musyrik menyatakan, kami lebih perkasa.
Kalau ada suatu kebaikan, tentulah kami yang lebih mengetahuinya.
Karena kami yang lebih mengetahui, tentulah kami yang menentukannya.
Tidak seorang pun yang dapat mendahului kami dalam hal ini.
Sehubungan dengan perkataan mereka itu, turunlah ayat ini. ”

Menurut satu riwayat, ketika kabilah-kabilah Juhainah, Muzainah, Aslam, dan Gifar memeluk agama Islam, Banu ‘Amir, Bani Gatafan, dan Banu Asad berkata, “ Seandainya agama Islam itu suatu kebenaran, tentulah kita tidak didahului oleh penggembala-penggembala hewan itu. ”
Karena orang-orang musyrik itu telah terkunci hati, pendengaran, dan penglihatannya oleh kedengkian dan hawa nafsu, maka mereka tidak dapat lagi mengambil petunjuk Al-Qur’an, dan menuduh bahwa Al-Qur’an itu adalah kabar bohong, dongeng orang dahulu, sihir, diada-adakan oleh Muhammad, dan tidak ada artinya sama sekali.
Tuduhan orang-orang musyrik itu diterangkan pula dalam firman Allah:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًا ۚ ٤ وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ٥
Dan orang-orang kafir berkata,( Al-Qur’an ) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia ( Muhammad ), dibantu oleh orang- orang lain, ” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar.
Dan mereka berkata, ( Itu hanya ) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang. ” ( al-Furqān/25: 4-5 )
Menurut ajaran Islam, beriman dan bertakwanya seseorang tidak berhubungan dengan status orang itu apakah ia kaya atau miskin, bangsawan atau budak, penguasa atau rakyat jelata, dan berilmu atau tidak berilmu.
Setiap orang, apa pun jenis bangsa, warna kulit, dan tingkatannya dalam masyarakat dapat menjadi seorang Muslim yang beriman dan bertakwa karena pokok iman dan takwa itu adalah kebersihan hati, keinginan mencari kebenaran yang hakiki, dan kemampuan mengendalikan hawa nafsu.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
اَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً اِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ.
( رواه البخاري ومسلم عن النعمان بن بشير )
Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia itu ada segumpal darah.
Apabila baik, baik pula seluruh tubuh, dan apabila rusak, rusak pulalah seluruh tubuh.
Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.
( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari an-Nu‘mān bin Basyīr )


Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وقال الذين كفروا للذين آمنوا لو كان خيرا ما سبقونا إليه وإذ لم يهتدوا به فسيقولون هذا إفك قديم

سورة: الأحقاف - آية: ( 11 )  - جزء: ( 26 )  -  صفحة: ( 503 )

transliterasi Indonesia

wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanụ lau kāna khairam mā sabaqụnā ilaīh, wa iż lam yahtadụ bihī fa sayaqụlụna hāżā ifkung qadīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari
  2. Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain
  3. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan
  4. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi
  5. Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.
  6. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
  7. Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan,
  8. Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
  9. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur.
  10. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, August 15, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب