Tafsir Surat As-Saaffat ayat 112 , Wa Basharnahu Biishaqa Nabiyaan Mina As-Salihina
Tafsir Al-mokhtasar
Kami memberinya kabar gembira berupa anak kedua yang menjadi seorang nabi dan hamba yang saleh, dia adalah Isḥāq, sebagai balasan atas ketaatannya kepada Allah dalam menyembelih putra semata wayangnya Ismail.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Dengan perintah Kami, malaikat memberi kabar gembira kepadanya berupa kedatangan seorang anak, yaitu Ishâq, meskipun istrinya mandul dan sudah putus asa untuk mendapatkan anak.
Anak itu nantinya akan menjadi seorang nabi yang termasuk orang-orang saleh
Tafsir al-Jalalain
( Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak ) dengan adanya ayat ini dapat disimpulkan, bahwa anak yang disembelih itu bukanlah Nabi Ishak tetapi anak Nabi Ibrahim yang lainnya, yaitu Nabi Ismail ( seorang nabi ) menjadi Hal dari lafal yang diperkirakan keberadaannya, artinya kelak ia akan menjadi seorang nabi ( yang termasuk orang-orang yang saleh. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Dengan perintah Kami, malaikat memberi kabar gembira kepadanya berupa kedatangan seorang anak, yaitu Ishâq, meskipun istrinya mandul dan sudah putus asa untuk mendapatkan anak.
Anak itu nantinya akan menjadi seorang nabi yang termasuk orang-orang saleh.
Tafsir Al-wajiz
Dan di samping buah tutur dan pujian yang indah bagi Nabi Ibrahim sepanjang masa, Kami beri pula dia kabar gembira melalui malaikat dengan kelahiran putra keduanya, yaitu Nabi Ishak.
Kelak dia juga menjadi seorang nabi yang termasuk golongan orang-orang yang saleh dan berilmu ( Lihat Surah Hud/11: 69-73 dan az-Zariyat/51: 24-30 ).
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menyampaikan berita gembira kepada Ibrahim tentang akan lahirnya seorang putera dari istrinya yang pertama, Sarah.
Berita ini disampaikan oleh malaikat, yang menyamar sebagai manusia, ketika bertamu ke rumahnya padahal ketika itu Sarah sudah tua.
Firman Allah:
فَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ ٢٨ فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ ٢٩ قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ ۔ ٣٠ ( الذّٰريٰت )
Maka dia ( Ibrahim ) merasa takut terhadap mereka.
Mereka berkata, “ Janganlah kamu takut, ” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan ( kelahiran ) seorang anak yang alim ( Ishak ).
Kemudian istrinya datang memekik ( tercengang ) lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, “ ( Aku ini ) seorang perempuan tua yang mandul. ” Mereka berkata, “ Demikianlah Tuhanmu berfirman.
Sungguh, Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui. ” ( aż-Żāriyāt/51: 28-30 )
Malaikat juga memberitahukan bahwa Ishak itu adalah seorang nabi dan darinya akan diturunkan Yakub yang juga seorang nabi.
Keduanya adalah termasuk hamba-hamba Allah yang saleh, orang yang suka berbuat kebajikan, dan membawa kemaslahatan kepada umatnya.
Mengenai berita kelahiran Ishak ini, diberitakan Allah juga dalam surah-surah lain seperti dalam Surah Hūd/11: 69-73, Surah Maryam/19: 49 dan Surah al-Anbiyā’/21: 72.
Di kalangan ulama tafsir terdapat pendapat bahwa Ishaklah yang akan disembelih oleh Ibrahim untuk memenuhi perintah Tuhan, bukan kakaknya Ismail.
Ibnu Kaṡir dalam tafsirnya mengutip keterangan al-Bagawi menyatakan bahwa Umar, Ali, Ibnu Mas‘ūd dan al-‘Abbās ( Ibnu ‘Abbās ) berpendapat Ishaklah yang akan dijadikan korban itu.
Sumber pendapat demikian ini adalah dari orang Yahudi yang masuk agama Islam.
Menurut Ibnu Kaṡir, semua pendapat yang mengatakan bahwa Ishak yang akan disembelih bersumber dari Ka‘b al-Akhbār.
Dia seorang Yahudi yang masuk Islam pada zaman Khalifah Umar, dan membacakan isi kitab Taurat itu kepada Umar.
Berbicara masalah perbedaan pendapat tentang sembelihan ini, Ibnu al-Qayyīm dalam kitabnya Zādul Ma‘ad mengatakan bahwa pendapat yang benar menurut ulama-ulama sahabat, para tabi’in, dan ulama-ulama kemudian, Ismaillah yang menjadi sembelihan Ibrahim.
Pendapat yang mengatakan sembelihan itu Ishak sangat salah dipandang dari pelbagai segi.
Ibnu Taimiyah, sebagaimana dikutip Ibnu al-Qayyīm, berkata, “ Pendapat tersebut dilancarkan oleh Ahli Kitab, padahal ia bertentangan dengan isi kitab sendiri. ”
Dalam kitab Taurat dikatakan bahwasanya Allah memerintahkan Ibrahim menyembelih anaknya yang pertama lahir.
Baik orang Islam maupun Ahli Kitab sepakat bahwa putera yang pertama kali lahir adalah Ismail.
Akan tetapi kemudian, mereka melakukan pemutarbalikan isi Taurat dengan mencantumkan kata-kata: Sembelihlah anakmu Ishak.
Menurut Ibnu Taimiyah, “ Itulah tambahan hasil pemutarbalikkan orang Yahudi, karena tambahan itu bertentangan dengan kata-kata anak pertama, satu-satunya kedengkian mereka kepada keturunan Ismail yang memperoleh kemuliaan, menyebabkan mereka melakukan pemalsuan isi kitab ini. ”
Alasan kedua yang dikemukakan Ibnu Taimiyah didasarkan pada keterangan Al-Qur’an:
فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ
Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang ( kelahiran ) Ishak dan setelah Ishak ( akan lahir ) Yakub.
( Hūd/11: 71 )
Allah mengabarkan kepada Sarah akan kelahiran Ishak, yang akan menurunkan anak yang bernama Yakub.
Maka tidaklah mungkin Allah menyampaikan kelahiran Ishak lalu memerintahkan menyembelihnya padahal telah dinyatakan darinya akan diturunkan Yakub.
Bagaimana mungkin Yakub lahir ke dunia kalau bapaknya dijadikan sembelihan, padahal dia dijanjikan akan lahir dari keturunan Ishak? Jadi kalau demikian bukanlah Ishak yang dijadikan sembelihan tetapi Ismail.
Alasan ketiga Ibnu Taimiyah menunjuk berita Ibrahim dan anaknya dalam Surah aṣ-Ṣāffāt ini.
Dalam ayat 103-111 diceritakan ketika Ibrahim akan menyembelih anaknya untuk melaksanakan perintah Allah, lalu datang suara menegurnya dari belakang, yang menyeru bahwa Ibrahim dengan tindakannya itu dipandang sudah melaksanakan perintah Allah.
Atas ketaatannya yang tulus itu, Ibrahim memperoleh pahala dan pujian dari Allah.
Sesudah peristiwa itu, Allah lalu memberitahu Ibrahim tentang kelahiran Ishak, sebagai ganjaran Allah atas kesabaran dan ketaatannya.
Dengan demikian, tentu bukan Ishak yang akan disembelih, karena dia belum lahir.
Alasan keempat: bahwa peristiwa Ibrahim akan menyembelih anaknya itu terjadi di dekat Mekah, tidak ada yang meragukan.
Oleh karena itu, ibadah kurban diadakan pada hari raya haji.
Juga sa‘i antara Ṣafā dan Marwah serta melempar jumrah dalam ibadah haji merupakan kenangan pada peristiwa yang menimpa Ismail dan ibunya.
Seperti diketahui, Ismail dan ibunya tinggal di Mekah.
Waktu dan tempat ibadah kurban selalu dihubungkan dengan Baitulharam.
Jika sekiranya Ishak yang akan dijadikan sembelihan, tentulah upacara ibadah kurban diadakan di tempat dimana Ishak tinggal ( Syam ), tidak di Mekah.
Demikianlah beberapa alasan yang dikemukakan Ibnu Taimiyah untuk membantah pendapat yang mengatakan bahwa Ishak yang menjadi sembelihan itu.
( Lihat juga keterangan yang terdapat dalam kosakata Ibrahim dan Ismail )
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman
- dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat
- Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).
- sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian,
- Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.
- Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan
- Dan mereka mengatakan: "Inilah hewan ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang
- Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
- Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui
- Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب